²©²ÊÍøÕ¾

Rilis Data Ekonomi China Pukul Mundur Bursa Saham Asia

Anthony Kevin, ²©²ÊÍøÕ¾
02 January 2019 09:11
Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia kini diperdagangkan melemah pasca sebelumnya dibuka di zona hijau.
Foto: Pria melihat papan kutipan saham di luar broker di Tokyo, Jepang, 5 Desember 2018. REUTERS / Issei Kato
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia kini diperdagangkan melemah pasca sebelumnya dibuka di zona hijau. Pada pukul 9:03 WIB, indeks Kospi turun 0,59%, indeks Shanghai turun 0,7%, dan indeks Hang Seng turun 1,19%.

Tekanan bagi bursa saham Benua Kuning datang dari rilis data ekonomi di China yang mengecewakan. Beberapa saat yang lalu, Manufacturing PMI China periode Desember versi Caixin diumumkan di level 49,7, turun dari capaian bulan November yang sebesar 50,2. Capaian ini juga berada di bawah konsensus yang sebesar 50,1, seperti dilansir dari Trading Economics.

Sebagai informasi, data tersebut menggambarkan tingkat aktivitas manufaktur di China dan angka di bawah 50 menandakan adanya kontraksi jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Perang dagang yang terus berkecamuk dengan AS terlihat terus menyakiti perekonomian China. Sejauh ini, AS telah mengenakan bea masuk baru untuk produk impor asal China senilai US$ 250 miliar, sementara China menyasar US$ 110 miliar produk asal AS.

Berbicara mengenai perang dagang AS-China, sejatinya ada perkembangan positif yakni aura perdamaian yang terlontar dari masing-masing pimpinan negara. Belum lama ini, Presiden AS Donald Trump mengungkapkan bahwa dirinya telah berbicara panjang melalui sambungan telepon dengan Presiden China Xi Jinping. Hasil dari pembicaraan tersebut, menurut Trump, sangat positif.

"Proses kesepakatan dengan China berjalan dengan sangat baik. Jika berhasil, maka (kesepakatan) itu akan sangat komprehensif, mencakup seluruh aspek yang selama ini menjadi pertentangan. Kemajuan besar telah dibuat!" tulis Trump melalui akun Twitter @realDonaldTrump

Xi pun memberi sinyal kemesraan hubungan dengan Washington. Mengutip kantor berita Xinhua, Xi berharap kesepakatan dengan AS segera diteken. "Saya berharap kedua delegasi bertemu, bekerja keras, untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan dunia sesegera mungkin," tegas Xi.

Namun apa mau dikata, rilis data ekonomi teranyar membuat investor bermain defensif dengan melepas instrumen berisiko seperti saham.

TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA
(ank/hps) Next Article Bursa Saham Asia Berguguran, Hanya IHSG yang Hijau!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular