
Jualan Jamu Herbal, Laba Sido Muncul Naik 24,36% di 2018
Syahrizal Sidik, ²©²ÊÍøÕ¾
18 February 2019 20:24

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Emiten produk farmasi, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mencatatkan kinerja positif sepanjang 2018. Laba perusahaan tahun 2018 naik 24,36% secara tahunan menjadi Rp663,85 miliar dari tahun 2017 Rp 533,79 miliar.
Emiten dengan brand Kuku Bima ini membukukan penjualan sebesar Rp2,76 triliun pada tahun lalu, atau meningkat 7,36% dari perolehan pada 2017 sebesar Rp 2,57 triliun.
Jamu herbal dan suplemen masih menjadi sumber pendapatan terbesar Sido Muncul sepanjang tahun lalu. Tercatat penjualan jamu herbal mencapai Rp 1,84 triliun, naik dari penjualan pada 2017 Rp 1,69 triliun. Selebihnya, penjualan ditopang dari makanan dan minuman Rp 819 miliar dan farmasi Rp 100 miliar.
Dalam laporan keuangan yang disampaikan SIDOÂ di Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019), beban pokok perusahaan turun sebesar 7,38% menjadi Rp 1,33 triliun dari tahun sebelumnya, Rp 1,38 triliun.
Kewajiban perusahaan produsen jamu Tolak Angin itu naik 65,8% menjadi Rp 435,01 miliar pada akhir 2018, dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 262,3 miliar.
Adapun, ekuitas SIDO naik 0,34% menjadi Rp 2,90 triliun pada akhir tahun 2018. Aset perusahaan naik 5,66% menjadi Rp 3,33 triliun dari sebelumnya Rp 3,15 triliun.
Emiten dengan brand Kuku Bima ini membukukan penjualan sebesar Rp2,76 triliun pada tahun lalu, atau meningkat 7,36% dari perolehan pada 2017 sebesar Rp 2,57 triliun.
Jamu herbal dan suplemen masih menjadi sumber pendapatan terbesar Sido Muncul sepanjang tahun lalu. Tercatat penjualan jamu herbal mencapai Rp 1,84 triliun, naik dari penjualan pada 2017 Rp 1,69 triliun. Selebihnya, penjualan ditopang dari makanan dan minuman Rp 819 miliar dan farmasi Rp 100 miliar.
Kewajiban perusahaan produsen jamu Tolak Angin itu naik 65,8% menjadi Rp 435,01 miliar pada akhir 2018, dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 262,3 miliar.
Adapun, ekuitas SIDO naik 0,34% menjadi Rp 2,90 triliun pada akhir tahun 2018. Aset perusahaan naik 5,66% menjadi Rp 3,33 triliun dari sebelumnya Rp 3,15 triliun.
(tas) Next Article Ditopang Farmasi, Laba Sido Muncul Semester I Tembus Rp 414 M
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular