²©²ÊÍøÕ¾

Bank Mandiri Digosipkan Bakal Caplok Bank Permata

Houtmand P Saragih, ²©²ÊÍøÕ¾
22 February 2019 12:57
Sumber ²©²ÊÍøÕ¾ mengungkapkan proses penjajakan BMRI atas BNLI masih berlangsung.
Foto: ²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Upaya PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) membeli saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) tampaknya masih belum berakhir. Meskipun sempat dibantah, tapi berdasarkan informasi dari sumber yang mengetahui rencana tersebut, proses tersebut masih berlangsung.

"Bank Mandiri memang sempat membantah. Tapi yang dibantah itu adalah valuasi harga jual, karena ada yang menyebutkan dengan PBV [price to book value] 1,9x. Itu yang dibantah, proses sepertinya masih jalan," kata sumber tersebut kepada ²©²ÊÍøÕ¾ yang tidak bersedia disebutkan namanya, Jumat (22/02/2019).

Bank Mandiri sempat ramai disebut menjadi salah satu calon pembeli saham Bank Permata milik PT Astra International Tbk (ASII) dan Standard Chartered Bank masing-masing sebesar 44,56%. Bank pelat merah ini dikabarkan akan bersaing dengan bank-bank besar dari Jepang.

Nama-nama bank Jepang yang jadi pembeli yang disebut-sebut tersebut antara lain, Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG), Japan Post Bank (JPB), Mizuho Financial Group (MFG) dan Sumitomo Mitsui Financial Group (SMFG). Dari empat nama tersebut, tiga nama sudah memiliki afiliasi dengan bank-bank Indonesia.

Kabarnya Bank Mandiri dan Sumitomo sudah memasukkan penawaran harga saham pada price to book (PBV) 1,5x. Selain itu, Mizuho juga sudah memasukkan penawaran tapi tidak disebutkan nilai valuasinya.

PBV atau rasio harga terhadap nilai buku biasanya digunakan untuk membandingkan nilai pasar saham perusahaan dengan nilai bukunya.

Proses ini kabarnya juga sudah menjadi perbincangan di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sumber ²©²ÊÍøÕ¾ tersebut juga membeberkan bahwa OJK lebih cenderung memilih Bank Mandiri sebagai pembeli saham Bank Permata.

Apalagi ada aturan yang menyebutkan, bank lokal akan lebih mudah mengakuisisi Bank Permata dibandingkan perusahaan asing. Pasalnya jika bank asing membeli bank lokal maksimal bisa 40% melalui fit and proper terlebih dahulu.

Bank asing hanya diperkenankan membeli 25% saham bank lokal tanpa fit and proper. Artinya prosesnya akan lebih cepat jika akuisisi tersebut dilakukan oleh bank lokal.

Beberapa waktu lalu, Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo sempat dimintai konfirmasi soal ini, tapi dia tak memberikan penjelasan. "No comment. No comment," kata Kartiko waktu itu.

²©²ÊÍøÕ¾ juga sudah menyampaikan pesan singkat kepada Kartiko dan Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas. Namun belum ada respons dari kedua pejabat Bank Mandiri tersebut.

Simak ulasan mengenai kinerja Bank Mandiri.
[Gambas:Video ²©²ÊÍøÕ¾]

(hps/tas) Next Article Ada Transaksi Jumbo, Saham Ini Terbang Sentuh ARA

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular