
Barrick Gold Bakal Caplok Newmont Senilai Rp 252 T
Monica Wareza, ²©²ÊÍøÕ¾
26 February 2019 10:50

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Salah satu produsen emas terbesar dunia, Barrick Gold Corp asal Kanada memberikan penawaran mengakuisisi seluruh saham pesaingnya, Newmont Mining Corp. Nilai yang ditawarkan juga tak main-main, mencapai US$ 18 miliar atau sekitar Rp 252 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$).
Dikutip dari Reuters, CEO Barrick Mark Bristow mengatakan tawaran akuisisi ini logis dilakukan mengingat tingginya persaingan biaya produksi dan menipisnya cadangan komoditas logam yang ada saat ini.
"Industri ini harus lebih relevan bagi investor," kata Bristow kepada Reuters.
Dalam keterangan resmi di situs Barrick, manajemen juga bersiap menggelar konferensi media dan investor secara internasional pada 25 Februari pukul 8.30 a.m waktu setempat.
Namun di sisi lain, perusahaan yang akan diakuisisi yakni Newmont malah menyebutkan bahwa rencana akuisisi oleh Barrick Gold Corp senilai US$ 10 miliar atau sekitar Rp 140 triliun yang dinilai lebih masuk akal secara bisnis.
"Apa motif di balik rencana akuisisi ini. Apakah memang untuk pertumbuhan perusahaan atau hanya karena ego semata?" kata Gary Goldberg, CEO Newmont.
Namun, menurut Barrick tawarannya justru lebih menggiurkan dan menguntungkan para pemegang saham Newmont saat ini. Bagaimana tidak, menurut perhitungan Reuters berdasarkan valuasi perusahaan Newmont bernilai sebesar US$ 17,85 miliar. Artinya setiap saham Newmont akan dihargai sebesar US$ 33/saham.
Meski demikian, direksi Newmont menyebutkan akan mengevaluasi tawaran Barrick tersebut.
Sebelumya, Goldberg menyebutkan bahwa pembentukan usaha patungan (joint venture) adalah cara untuk meningkatkan nilai untuk tambang emas dan perak milik keduanya di Nevada.
Rencana tersebut sudah ada sejak November 2018, bahwa Barrick dan Newmont sedang dalam pembicaraan untuk menggabungkan operasionalnya di negera bagian tersebut. Newmont memiliki 19 tambang di wilayah itu, berdekatan dengan tambang milik Barrick.
Tawaran ini justru ditolak mentah-mentah karena Newmont bermaksud untuk menjadi pemegang pengendali dari usaha patungan tersebut.
(tas) Next Article Bos Raksasa Tambang AS: Kripto Bukan Aset Hedging kayak Emas!
Dikutip dari Reuters, CEO Barrick Mark Bristow mengatakan tawaran akuisisi ini logis dilakukan mengingat tingginya persaingan biaya produksi dan menipisnya cadangan komoditas logam yang ada saat ini.
"Industri ini harus lebih relevan bagi investor," kata Bristow kepada Reuters.
Namun di sisi lain, perusahaan yang akan diakuisisi yakni Newmont malah menyebutkan bahwa rencana akuisisi oleh Barrick Gold Corp senilai US$ 10 miliar atau sekitar Rp 140 triliun yang dinilai lebih masuk akal secara bisnis.
"Apa motif di balik rencana akuisisi ini. Apakah memang untuk pertumbuhan perusahaan atau hanya karena ego semata?" kata Gary Goldberg, CEO Newmont.
Namun, menurut Barrick tawarannya justru lebih menggiurkan dan menguntungkan para pemegang saham Newmont saat ini. Bagaimana tidak, menurut perhitungan Reuters berdasarkan valuasi perusahaan Newmont bernilai sebesar US$ 17,85 miliar. Artinya setiap saham Newmont akan dihargai sebesar US$ 33/saham.
Meski demikian, direksi Newmont menyebutkan akan mengevaluasi tawaran Barrick tersebut.
Sebelumya, Goldberg menyebutkan bahwa pembentukan usaha patungan (joint venture) adalah cara untuk meningkatkan nilai untuk tambang emas dan perak milik keduanya di Nevada.
Rencana tersebut sudah ada sejak November 2018, bahwa Barrick dan Newmont sedang dalam pembicaraan untuk menggabungkan operasionalnya di negera bagian tersebut. Newmont memiliki 19 tambang di wilayah itu, berdekatan dengan tambang milik Barrick.
Tawaran ini justru ditolak mentah-mentah karena Newmont bermaksud untuk menjadi pemegang pengendali dari usaha patungan tersebut.
Dalam situs resminya, Barrick diketahui memiliki operasi dan proyek penambangan di 15 negara, termasuk Argentina, Australia, Kanada, Chili, Pantai Gading, Republik Demokratik Kongo, Republik Dominika, Mali, Papua Nugini, Peru, Arab Saudi, Senegal, Amerika Serikat, dan Zambia.
Saham Barrick diperdagangkan di New York Stock Exchange (NYSE) dengan simbol saham GOLD, dan di Toronto Stock Exchange dengan kode saham ABX.
Adapun Newmont adalah kompetitor tambang emas dari Barrick. Perusahaan ini didirikan pada 1916 oleh Kolonel William Boyce Thompson, sebagaimana terungkap dalam sejarah perusahaan di situs resmi Newmont. Perusahaan ini awalnya fokus di minyak dan gas, lalu ke bisnis pertambangan dan mineral.
Thompson menamai perusahaan itu dengan nama "Newmont" yang dia ambil dari seorang penulis biografi, gabungan kata dari perjalanannya tumbuh di Montana dan berhasil membangun bisnis di New York, maka jadilah Newmont. Saham Newmont listing di NYSE sejak 1940, dan menghabiskan satu abad terutama di industri tambang emas, tembaga, perak, timah, seng, litium, uranium, batu bara, dan nikel.
Di Indonesia, Newmont sempat menggenggam saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT), tapi akhirnya diakuisisi oleh PT Medco Energi Internasional Tbk pada November 2016 dan mengganti nama Newmont Nusa Tenggara menjadi PT Amman Mineral Nusa Tenggara.
Saham Barrick diperdagangkan di New York Stock Exchange (NYSE) dengan simbol saham GOLD, dan di Toronto Stock Exchange dengan kode saham ABX.
Adapun Newmont adalah kompetitor tambang emas dari Barrick. Perusahaan ini didirikan pada 1916 oleh Kolonel William Boyce Thompson, sebagaimana terungkap dalam sejarah perusahaan di situs resmi Newmont. Perusahaan ini awalnya fokus di minyak dan gas, lalu ke bisnis pertambangan dan mineral.
Thompson menamai perusahaan itu dengan nama "Newmont" yang dia ambil dari seorang penulis biografi, gabungan kata dari perjalanannya tumbuh di Montana dan berhasil membangun bisnis di New York, maka jadilah Newmont. Saham Newmont listing di NYSE sejak 1940, dan menghabiskan satu abad terutama di industri tambang emas, tembaga, perak, timah, seng, litium, uranium, batu bara, dan nikel.
Di Indonesia, Newmont sempat menggenggam saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT), tapi akhirnya diakuisisi oleh PT Medco Energi Internasional Tbk pada November 2016 dan mengganti nama Newmont Nusa Tenggara menjadi PT Amman Mineral Nusa Tenggara.
(tas) Next Article Bos Raksasa Tambang AS: Kripto Bukan Aset Hedging kayak Emas!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular