
Ekspektasi Pelonggaran Moneter, 4 Saham Properti Mulai Liar
Houtmand P Saragih, ²©²ÊÍøÕ¾
18 March 2019 09:55

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Saham-saham sektor properti bergerak naik pada perdagangan Senin pagi ini, (18/3/2019). Sebanyak empat saham dari sektor ini bahkan menguat lebih dari 2%.
Harga saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA) naik 5,08% ke harga Rp 930/unit, dengan volume transaksi 16,53 juta saham senilai Rp 15,18 miliar. Lalu saham PT Sentul City Tbk (BKSL) naik 3,64% ke level Rp 114/unit, dengan volume 49,16 juta senilai Rp 5,55 miliar.
Berikutnya saham pengembangan kawasan industri PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) naik 3,31% ke level Rp 250/unit, dengan volume perdagangan 15,5 juta saham senilai Rp 3,84 miliar. Terakhir, saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) yang naik 2,10% ke level Rp 292/unit, dengan volume 20 juta unit senilai Rp 5,84 miliar.
Indeks sektor properti dan real estate di Bursa Efek Indonesia menguat 0,71%, sektor yang naik paling tinggi ke empat dari 10 sektor.
Inflasi rendah dan cenderung terkendali menjadi salah satu ekspektasi yang mendorong investor membeli saham sektor properti.
Badan Pusat Statistik (BPS) pada awal Maret mengumumkan tingkat inflasi inti pada Februari 2019 tercatat 3,06% secara tahunan (YoY). Sementara inflasi inti bulanan sebesar 0,26%.
Inflasi rendah ini juga terjadi hampir sebagian besar di negara Asia Tenggara. Seperti yang diberitakan Bloomberg, inflasi rendah di kawasan Asia Tenggara tersebut memicu spekulasi otoritas moneter akan melakukan relaksasi kebijakan.
Salah satunya adalah kemungkinan penurunan suku bunga acuan. Tentu saja ini akan menjadi kabar positif bagi sektor properti jika memang Bank Indonesia akan menurunkan suku bunga acuan.Â
Ini Skema Urunan Pemerintah - Swasta Bangun Hunian
[Gambas:Video ²©²ÊÍøÕ¾]
(hps/tas) Next Article Strategi Ciputra Bidik Penjualan Properti Rp 6 T pada 2019
Harga saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA) naik 5,08% ke harga Rp 930/unit, dengan volume transaksi 16,53 juta saham senilai Rp 15,18 miliar. Lalu saham PT Sentul City Tbk (BKSL) naik 3,64% ke level Rp 114/unit, dengan volume 49,16 juta senilai Rp 5,55 miliar.
Berikutnya saham pengembangan kawasan industri PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) naik 3,31% ke level Rp 250/unit, dengan volume perdagangan 15,5 juta saham senilai Rp 3,84 miliar. Terakhir, saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) yang naik 2,10% ke level Rp 292/unit, dengan volume 20 juta unit senilai Rp 5,84 miliar.
Inflasi rendah dan cenderung terkendali menjadi salah satu ekspektasi yang mendorong investor membeli saham sektor properti.
Badan Pusat Statistik (BPS) pada awal Maret mengumumkan tingkat inflasi inti pada Februari 2019 tercatat 3,06% secara tahunan (YoY). Sementara inflasi inti bulanan sebesar 0,26%.
Inflasi rendah ini juga terjadi hampir sebagian besar di negara Asia Tenggara. Seperti yang diberitakan Bloomberg, inflasi rendah di kawasan Asia Tenggara tersebut memicu spekulasi otoritas moneter akan melakukan relaksasi kebijakan.
Salah satunya adalah kemungkinan penurunan suku bunga acuan. Tentu saja ini akan menjadi kabar positif bagi sektor properti jika memang Bank Indonesia akan menurunkan suku bunga acuan.Â
Ini Skema Urunan Pemerintah - Swasta Bangun Hunian
[Gambas:Video ²©²ÊÍøÕ¾]
(hps/tas) Next Article Strategi Ciputra Bidik Penjualan Properti Rp 6 T pada 2019
Most Popular