
Harapan Damai Dagang Lambungkan Bursa Hong Kong
Rehia Sebayang, ²©²ÊÍøÕ¾
29 March 2019 12:23

Hongkong, ²©²ÊÍøÕ¾ - Bursa Hong Kong menguat di perdagangan pagi hari Jumat (29/3/2019), di mana sepanjang minggu bursa dunia banyak mencatatkan penguatan.
Hal ini terjadi lantaran investor terus mengawasi putaran terakhir pembicaraan perdagangan Amerika Serikat (AS-China) yang diharapkan akan melahirkan kesepakatan dagang.
Indeks Hang Seng naik 0,70% atau 201,23 poin, menjadi 28.976,44 pada istirahat.
Sejak kemarin (28/3/2019), AS dan China menggelar negosiasi dagang di Beijing, mempertemukan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He. Negosiasi tersebut akan berlanjut hingga hari ini.
Dalam negosiasi dagang teranyar dengan AS tersebut, pejabat pemerintahan AS mengatakan bahwa China menawarkan proposal yang lebih berani dibandingkan yang mereka tawarkan sebelumnya, termasuk proposal untuk mengatasi masalah pemaksaan transfer teknologi, seperti dikutip dari Reuters.
"Mereka (China) berbicara mengenai pemaksaan transfer teknologi dalam koridor yang sebelumnya tak pernah ingin mereka bicarakan, baik dalam cakupan maupun detilnya," papar pejabat tersebut kepada Reuters.
(hps/hps) Next Article Tunggu Hasil Pertemuan The Fed, Bursa Hong Kong Terkoreksi
Hal ini terjadi lantaran investor terus mengawasi putaran terakhir pembicaraan perdagangan Amerika Serikat (AS-China) yang diharapkan akan melahirkan kesepakatan dagang.
Indeks Hang Seng naik 0,70% atau 201,23 poin, menjadi 28.976,44 pada istirahat.
Dalam negosiasi dagang teranyar dengan AS tersebut, pejabat pemerintahan AS mengatakan bahwa China menawarkan proposal yang lebih berani dibandingkan yang mereka tawarkan sebelumnya, termasuk proposal untuk mengatasi masalah pemaksaan transfer teknologi, seperti dikutip dari Reuters.
"Mereka (China) berbicara mengenai pemaksaan transfer teknologi dalam koridor yang sebelumnya tak pernah ingin mereka bicarakan, baik dalam cakupan maupun detilnya," papar pejabat tersebut kepada Reuters.
(hps/hps) Next Article Tunggu Hasil Pertemuan The Fed, Bursa Hong Kong Terkoreksi
Most Popular