
Poin-poin Ramalan 'Seram' IMF Terkait Kondisi Ekonomi Global
Yanurisa Ananta, ²©²ÊÍøÕ¾
10 April 2019 08:38

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ -ÌýDana Moneter Internasional (IMF) merilis laporan World Economic Outlook (WEO) 2019 pada Selasa (9/4/2019) kemarin. Dalam laporannya, IMF memiliki sejumlah proyeksi terkait kondisi ekonomi global tahun ini.
Di antara proyeksi tersebut ada yang tidak diduga-duga, yakni IMF memperkirakan bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve menaikkan suku bunga acuannya satu kali tahun ini.
Lembaga yang berbasis di Washington itu juga memangkasÌýperkiraan pertumbuhan ekonomi dunia menjadi hanya 3,3% di 2019 atau lebih rendah 0,4 poin persentase dibandingkan proyeksi di Oktober lalu
Berikut beberapa poin proyeksi IMF terkait kondisi ekonomi global yang dikutip dari laporan tersebut.
1. IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini hingga 0,4 poin persentase akibat perlambatan yang terjadi di berbagai negara di dunia. Produk domestik bruto (PDB) global hanya akan tumbuh 3,3% di 2019.
Proyeksi tersebut lebih rendah dibandingkan 3,7% yang diperkirakan dalam WEO edisi Oktober tahun lalu. Angka itu juga lebih lambat dibandingkan capaian 3,6% di 2018.
2. IMF memperkirakan ekonomi Amerika Serikat (AS) hanya tumbuh 2,3% di 2019 dari 2,5% yang diperkirakan di Oktober lalu. Perlambatan pertumbuhan itu akan berlanjut di 2020 menjadi 1,9% akibat hilangnya stimulus fiskal dari pemerintahan Presiden Donald Trump.
AS menghadapi penutupan pemerintah selama 35 hari akhir Desember hingga Januari lalu. Itu adalah shutdown terlama sepanjang sejarah negara adidaya tersebut.
3. IMF memperkirakanÌýbank sentral AS Federal Reserve akan menaikkan suku bunga acuannya satu kali tahun ini menjadi sekitar 2,75% hingga akhir 2019. Proyeksi tersebut berbeda dengan pernyataan dovish The Fed dalam rapat terakhirnya bulan lalu yang memutuskan menahan suku bunga acuan Federal Funds Rate di kisaran 2,25%-2,5%.
4. IMF dengan tajam memangkas proyeksi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) zona euro menjadi hanya 1,3% di 2019 dibandingkan 1,9% dalam perkiraan yang dibuat Oktober tahun lalu.
Ini berarti IMF memangkas 0,6 poin persentase dari proyeksi sebelumnya, lebih tajam dibandingkan pemangkasan 0,4 poin persentase untuk pertumbuhan ekonomi global secara keseluruhan.
Tahun depan, PDB zona euro diperkirakan mampu tumbuh lebih tinggi 1,5%.
5. IMF memperkirakan ekonomi Jerman yang merupakan motor UE hanya akan tumbuh 0,8% tahun ini dari 1,3% yang diperkirakan di Januari lalu dan dari 1,5% yang dicapai di 2018. PDB negeri pabrikan otomotif itu di 2020 diperkirakan tumbuh 1,4%, lebih rendah dibandingkan 1,6% yang diproyeksikan di Januari.
6. Pertumbuhan ekonomi Inggris yang diperkirakan mencapai 1,2% di 2019 dan 1,4% di tahun depan dibayangi ketidakpastian. Proyeksi ekonomi Inggris itu mengasumsikan bahwa kesepakatan Brexit tercapai di 2019 dan Inggris secara bertahap bertransisi ke rezim baru.
7. IMF menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi China menjadi 6,3% di 2019 dibandingkan 6,2% yang diperkirakan di Oktober lalu. Namun, angka tersebut masih lebih rendah dibandingkan capaian Negeri Tirai Bambu di 2018 yang mencatatkan ekspansi 6,6% bagi produk domestik brutonya (PDB).
Pada 2020, China diperkirakan akan tumbuh lebih lambat di level 6,1%.
8. Kebijakan suku bunga di Jepang akan tetap di sekitar nol persen hingga 2020 dan suku bunga negatif akan tetap diberlakukan di Uni Eropa hingga pertengahan 2020
9. Pertumbuhan PDB di ASEAN 5 yang terdiri dari Indonesia, Thailand, Malaysia, Filipina, dan Vietnam diperkirakan mencapai 5,1% tahun ini dan naik 5,2% di 2020.
10. Di tengah proyeksi pelemahan kondisi ekonomi global, IMF memperkirakan produk domestik bruto (PDB) Indonesia akan tumbuh 5,2% di 2019 dan 2020. Angka itu lebih tinggi 0,1 poin persentase dibandingkan 5,1% yang diperkirakan di Oktober lalu.
Proyeksi baru ini sama dengan target yang telah ditetapkan pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019.
IMF memprediksi ini karena Indonesia dinilai memiliki kebijakan pajak yang moderat, adanya reformasi pemerintah, kenaikan bertahap belanja sosial dan modal dalam jangka menengah sejalan dengan ruang fiskal yang ada.
(prm) Next Article Video: IMF Kerek Naik Proyeksi Ekonomi Global 2024
Di antara proyeksi tersebut ada yang tidak diduga-duga, yakni IMF memperkirakan bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve menaikkan suku bunga acuannya satu kali tahun ini.
Lembaga yang berbasis di Washington itu juga memangkasÌýperkiraan pertumbuhan ekonomi dunia menjadi hanya 3,3% di 2019 atau lebih rendah 0,4 poin persentase dibandingkan proyeksi di Oktober lalu
1. IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini hingga 0,4 poin persentase akibat perlambatan yang terjadi di berbagai negara di dunia. Produk domestik bruto (PDB) global hanya akan tumbuh 3,3% di 2019.
Proyeksi tersebut lebih rendah dibandingkan 3,7% yang diperkirakan dalam WEO edisi Oktober tahun lalu. Angka itu juga lebih lambat dibandingkan capaian 3,6% di 2018.
![]() |
2. IMF memperkirakan ekonomi Amerika Serikat (AS) hanya tumbuh 2,3% di 2019 dari 2,5% yang diperkirakan di Oktober lalu. Perlambatan pertumbuhan itu akan berlanjut di 2020 menjadi 1,9% akibat hilangnya stimulus fiskal dari pemerintahan Presiden Donald Trump.
AS menghadapi penutupan pemerintah selama 35 hari akhir Desember hingga Januari lalu. Itu adalah shutdown terlama sepanjang sejarah negara adidaya tersebut.
3. IMF memperkirakanÌýbank sentral AS Federal Reserve akan menaikkan suku bunga acuannya satu kali tahun ini menjadi sekitar 2,75% hingga akhir 2019. Proyeksi tersebut berbeda dengan pernyataan dovish The Fed dalam rapat terakhirnya bulan lalu yang memutuskan menahan suku bunga acuan Federal Funds Rate di kisaran 2,25%-2,5%.
4. IMF dengan tajam memangkas proyeksi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) zona euro menjadi hanya 1,3% di 2019 dibandingkan 1,9% dalam perkiraan yang dibuat Oktober tahun lalu.
Ini berarti IMF memangkas 0,6 poin persentase dari proyeksi sebelumnya, lebih tajam dibandingkan pemangkasan 0,4 poin persentase untuk pertumbuhan ekonomi global secara keseluruhan.
Tahun depan, PDB zona euro diperkirakan mampu tumbuh lebih tinggi 1,5%.
5. IMF memperkirakan ekonomi Jerman yang merupakan motor UE hanya akan tumbuh 0,8% tahun ini dari 1,3% yang diperkirakan di Januari lalu dan dari 1,5% yang dicapai di 2018. PDB negeri pabrikan otomotif itu di 2020 diperkirakan tumbuh 1,4%, lebih rendah dibandingkan 1,6% yang diproyeksikan di Januari.
![]() |
6. Pertumbuhan ekonomi Inggris yang diperkirakan mencapai 1,2% di 2019 dan 1,4% di tahun depan dibayangi ketidakpastian. Proyeksi ekonomi Inggris itu mengasumsikan bahwa kesepakatan Brexit tercapai di 2019 dan Inggris secara bertahap bertransisi ke rezim baru.
7. IMF menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi China menjadi 6,3% di 2019 dibandingkan 6,2% yang diperkirakan di Oktober lalu. Namun, angka tersebut masih lebih rendah dibandingkan capaian Negeri Tirai Bambu di 2018 yang mencatatkan ekspansi 6,6% bagi produk domestik brutonya (PDB).
Pada 2020, China diperkirakan akan tumbuh lebih lambat di level 6,1%.
8. Kebijakan suku bunga di Jepang akan tetap di sekitar nol persen hingga 2020 dan suku bunga negatif akan tetap diberlakukan di Uni Eropa hingga pertengahan 2020
9. Pertumbuhan PDB di ASEAN 5 yang terdiri dari Indonesia, Thailand, Malaysia, Filipina, dan Vietnam diperkirakan mencapai 5,1% tahun ini dan naik 5,2% di 2020.
10. Di tengah proyeksi pelemahan kondisi ekonomi global, IMF memperkirakan produk domestik bruto (PDB) Indonesia akan tumbuh 5,2% di 2019 dan 2020. Angka itu lebih tinggi 0,1 poin persentase dibandingkan 5,1% yang diperkirakan di Oktober lalu.
Proyeksi baru ini sama dengan target yang telah ditetapkan pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019.
IMF memprediksi ini karena Indonesia dinilai memiliki kebijakan pajak yang moderat, adanya reformasi pemerintah, kenaikan bertahap belanja sosial dan modal dalam jangka menengah sejalan dengan ruang fiskal yang ada.
(prm) Next Article Video: IMF Kerek Naik Proyeksi Ekonomi Global 2024
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular