
Analisis Teknikal
Banyak Dilepas Investor, ke Mana Arah Saham Indofarma?
Yazid Muamar, ²©²ÊÍøÕ¾
19 June 2019 12:34

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Saham emiten pelat merah yang fokus pada industri obat-obatan yakni PT Indofarma Tbk (INAF) sedang banyak dilepas pelaku pasar. Kondisi ini membuat sahamnya anjlok 29% dalam 3 hari perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Hingga penutupan perdagangan sesi I pukul 12.00 WIB, saham INAFÂ mengalami penurunan hingga 16,1% pada level Rp 2.710/saham. Volume transaksi mencapai 17,6 juta unit dengan nilai Rp 52,29 miliar.
Sejak awal tahun, kinerja INAF dapat dikatakan anjlok dengan koreksi sebesar 58%. Investor asing tercatat melakukan jual bersih (net sell) sebesar Rp 5,6 miliar dengan jangka waktu yang sama. Khusus hari ini, saham INAF dilepas asing Rp 1,97 miliar.
Lalu, bagaimana prospek ke depan saham tersebut?
Secara teknikal, tren dari saham INAF sedang bergerak turun (downtrend) berdasarkan grafik pergerakan harga sahamnya.
Pada awal tahun, sahamnya sempat bergerak menyamping (sideways). Namun, sejak akhir bulan Maret lalu sahamnya berangsur-angsur mengalami koreksi karena labanya anjlok jika dibandingkan kuartal I tahun sebelumnya.
Dalam laporan keuangan, pada triwulan I-2019, INAFÂ mencatatkan rugi Rp 21,77 miliar, membengkak dari periode yang sama pada tahun sebelumnya dengan kerugian Rp 8,48 miliar. Adapun, penjualan tercatat turun 8,18% menjadi Rp 136,26 miliar dari penjualan di periode yang sama tahun lalu Rp 148,94 miliar.
Dalam jangka pendek, secara teknikal, saham INAF cenderung tertekan. Hal ini terlihat dari posisi harganya yang bergerak di bawah rata-rata harganya dalam 5 hari terakhir (moving average/MA5).
Jika dilihat volatilitas pergerakan harga sahamnya, secara momentum saham tersebut sudah memasuki jenuh jual (oversold), jika mengacu pada indikator teknikal stochastic slow.
Namun, karena tren harganya yang sedang menurun, ada potensi harganya cenderung kembali bergerak turun. Dalam jangka menengah antara 3 minggu hingga 3 bulan ke depan, harganya berpotensi menguji level Rp 2.275/saham.
TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA
(yam/tas) Next Article Kinerja Susut, Saham Indofarma Anjlok Hingga 60% Lebih
Hingga penutupan perdagangan sesi I pukul 12.00 WIB, saham INAFÂ mengalami penurunan hingga 16,1% pada level Rp 2.710/saham. Volume transaksi mencapai 17,6 juta unit dengan nilai Rp 52,29 miliar.
Sejak awal tahun, kinerja INAF dapat dikatakan anjlok dengan koreksi sebesar 58%. Investor asing tercatat melakukan jual bersih (net sell) sebesar Rp 5,6 miliar dengan jangka waktu yang sama. Khusus hari ini, saham INAF dilepas asing Rp 1,97 miliar.
Secara teknikal, tren dari saham INAF sedang bergerak turun (downtrend) berdasarkan grafik pergerakan harga sahamnya.
Pada awal tahun, sahamnya sempat bergerak menyamping (sideways). Namun, sejak akhir bulan Maret lalu sahamnya berangsur-angsur mengalami koreksi karena labanya anjlok jika dibandingkan kuartal I tahun sebelumnya.
Dalam laporan keuangan, pada triwulan I-2019, INAFÂ mencatatkan rugi Rp 21,77 miliar, membengkak dari periode yang sama pada tahun sebelumnya dengan kerugian Rp 8,48 miliar. Adapun, penjualan tercatat turun 8,18% menjadi Rp 136,26 miliar dari penjualan di periode yang sama tahun lalu Rp 148,94 miliar.
Dalam jangka pendek, secara teknikal, saham INAF cenderung tertekan. Hal ini terlihat dari posisi harganya yang bergerak di bawah rata-rata harganya dalam 5 hari terakhir (moving average/MA5).
![]() |
Jika dilihat volatilitas pergerakan harga sahamnya, secara momentum saham tersebut sudah memasuki jenuh jual (oversold), jika mengacu pada indikator teknikal stochastic slow.
Namun, karena tren harganya yang sedang menurun, ada potensi harganya cenderung kembali bergerak turun. Dalam jangka menengah antara 3 minggu hingga 3 bulan ke depan, harganya berpotensi menguji level Rp 2.275/saham.
TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA
(yam/tas) Next Article Kinerja Susut, Saham Indofarma Anjlok Hingga 60% Lebih
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular