²©²ÊÍøÕ¾

Marketing Sales Ciputra Dipatok Rp 6 T, Ini Pemicunya

Monica Wareza, ²©²ÊÍøÕ¾
26 June 2019 19:21
CTRA memperkirakan nilai marketing sales atau pra penjualan perusahaan di tahun ini tak bergerak banyak.
Foto: REI Mandiri Property Expo 2018: Stand Property Ciputra di Pameran Mandiri Prioerty Expo 2018. (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki)
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Emiten properti PT Ciputra Development Tbk (CTRA)Ìýmemperkirakan nilai marketing sales atau pra penjualan perusahaan di tahun ini tak bergerak banyak dari pencapaian perusahaan tahun lalu. Jika 2018 nilainya mencapai Rp 5,9 triliun, tahun ini diperkirakan akan naik hanya 5% menjadi sekitar Rp 6 triliun.

Direktur Ciputra Tulus Santoso mengatakan pasar properti pada paruh pertama tahun ini masih cukup lesu, apalagi ditambah dengan adanya Pemilu pada April lalu dan disusul dengan libur Lebaran 2019 yang membuat marketing sales tahun ini praktis hanya akan dapat dilakukan pada paruh kedua 2019.

"Harusnya masih naik 5% karena kan semester I-2019 lemah karena Pemilu dan lebaran jadi setelah Lebaran cuma setengah tahun. Sales satu tahun kemarin jadi [sama dengan] setengah tahun sekarang, Rp 6 triliun itu sudah ada perhitungan pelemahan," kata Tulus di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Rabu (26/6/2019).


Untuk mendukung pencapaian target tersebut, perusahaan akan menerbitkan empat proyek baru yang akan dirilis pada paruh kedua tahun ini, seperti landed residential untuk kelas menengah dan menengah atas, serta apartemen kelas menengah dan bawah di kawasan Jakarta. Selain itu ada proyek residensial kelas menengah dan kelas menengah bawah di Sentul, serta mixed-use residensial di Jawa Timur.

Sebagai gambaran, jelas Tulus, penjualan di semester I-2019 diperkirakan akan lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu. Nilai penurunan diproyeksikan akan mencapai 12% secara year on year (YoY). Pelemahan ini tak hanya terjadi di untuk pasar properti kelas menengah dan bawah saja, namun juga untuk properti kelas atas.

"Diharapkan recover [pulih] semester II-2019 sehingga diharapkan bisa catch up [menangkap] nilai penjualan tahun lalu di Rp 6 triliun," imbuhnya.

Pada paruh kedua ini perusahaan juga akan mulai mengkaji untuk menyasar ke pasar properti mewah yang didorong dengan adanya relaksasi pajak penjualan barang mewah (PPnBM) dan PPh 22 dalam bentuk landed house dan penthouse.

Tulus mengakui, tahun ini belum ada rencana perusahaan untuk menambah lahan baru lantaran landbank yang sudah ada saat ini seluas 6.000 hektare masih cukup luas untuk dikembangkan.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Ciputra Artadinata Djangkar juga mengungkapkan bahwa perseroan membuka kesempatan untuk menerbitkan Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Real Estate (KIK-DIRE), namun masih menunggu pasar yang saat ini dinilai masih cenderung sepi untuk produk ini.

Tak tanggung-tanggung, potensi nilai penerbitan dari produk investasi yang di luar negeri bernama Real Estate Investment Trusts (REITs) ini bisa mencapai Rp 8 triliun.

Dia mengatakan penerbitan DIRE menjadi salah satu strategi perusahaan untuk meningkatkan nilai dari aset pendapatan berulang (recurring income) yang dimiliki perusahaan. Namun, pasar dinilai masih sepi untuk penerbitan instrumen semacam ini.




(tas) Next Article Potensi Besar, Ciputra Jajaki Penerbitan DIRE Rp 8 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular