
Sah! Anak Usaha Telkom Mau Beli Menara Indosat
Syahrizal Sidik, ²©²ÊÍøÕ¾
19 August 2019 15:42

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Manajemen PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) membenarkan, anak usahanya yang bergerak di bisnis penyediaan menara pemancar telekomunikasi, PT Dayamitra Telekomunikasi atau Mitratel sedang dalam proses tender untuk membeli aset menara milik PT Indosat Tbk (ISAT).
Direktur Keuangan Telkom Harry M Zen mengutarakan, proses transaksi itu belum final, sebab tender masih berjalan. Harry menyebut, Indosat memang akan melepas sebanyak 3.000 menara.
"Mitratel kita memang lagi ikutan, sedang proses penjualan tower Indosat, tentunya kalau memang Telkom Grup dinyatakan pemenang akan masuk ke Mitratel," kata Harry, saat paparan publik di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (19/8/2019).
Dia juga enggan menjelaskan, berapa nilai investasi yang akan digelontorkan Mitratel untuk mengakuisisi menara Indosat tersebut. Mitratel, imbuh Harry, saat ini mengelola sekitar 12-13 ribu menara telekomunikasi.
"Untuk dana tidak ada masalah, tinggal bid kita menang atau tidak. Kita betul-betul ikuti prosesnya" katanya menambahkan.
Indosat memang berencana melepas beberapa aset menara BTS milik perusahaan kepada PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) dan Telkom Group. Protelindo adalah anak usaha dari PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR).
Manajemen ISAT dalam kesempatan sebelumnya memang mengkaji rencana untuk melakukan penerbitan saham baru (rights issue) dan penjualan sejumlah menara BTS untuk memenuhi capex hingga 3 tahun ke depan. Perseroan menganggarkan capex US$ 2 miliar (Rp 28,20 triliun, asumsi lurs Rp 14.100/US$).
Rencana rights issue dan opsi penjualan menara itu pun sudah mendapat izin dari pemegang saham perusahaan. Khusus untuk tahun ini, ISAT tersebut membutuhkan dana ekspansi sebesar Rp 10 triliun untuk belanja modal yang akan dipakai untuk membangun sebanyak 18.000 menara BTS 4G sepanjang tahun 2019.
Rencana ini sebetulnya sudah diembuskan oleh direktur utama Indosat sebelumnya yakni Chris Kanter yang menyebut, sumber pendanaan belanja modal akan berasal dari penerbitan obligasi korporasi, rights issue, dan menjual menara.
(hps/hps) Next Article Perusahaan Telekomunikasi Paling Cuan Saat Pandemi Covid-19
Direktur Keuangan Telkom Harry M Zen mengutarakan, proses transaksi itu belum final, sebab tender masih berjalan. Harry menyebut, Indosat memang akan melepas sebanyak 3.000 menara.
"Mitratel kita memang lagi ikutan, sedang proses penjualan tower Indosat, tentunya kalau memang Telkom Grup dinyatakan pemenang akan masuk ke Mitratel," kata Harry, saat paparan publik di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (19/8/2019).
Dia juga enggan menjelaskan, berapa nilai investasi yang akan digelontorkan Mitratel untuk mengakuisisi menara Indosat tersebut. Mitratel, imbuh Harry, saat ini mengelola sekitar 12-13 ribu menara telekomunikasi.
Indosat memang berencana melepas beberapa aset menara BTS milik perusahaan kepada PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) dan Telkom Group. Protelindo adalah anak usaha dari PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR).
Manajemen ISAT dalam kesempatan sebelumnya memang mengkaji rencana untuk melakukan penerbitan saham baru (rights issue) dan penjualan sejumlah menara BTS untuk memenuhi capex hingga 3 tahun ke depan. Perseroan menganggarkan capex US$ 2 miliar (Rp 28,20 triliun, asumsi lurs Rp 14.100/US$).
Rencana rights issue dan opsi penjualan menara itu pun sudah mendapat izin dari pemegang saham perusahaan. Khusus untuk tahun ini, ISAT tersebut membutuhkan dana ekspansi sebesar Rp 10 triliun untuk belanja modal yang akan dipakai untuk membangun sebanyak 18.000 menara BTS 4G sepanjang tahun 2019.
Rencana ini sebetulnya sudah diembuskan oleh direktur utama Indosat sebelumnya yakni Chris Kanter yang menyebut, sumber pendanaan belanja modal akan berasal dari penerbitan obligasi korporasi, rights issue, dan menjual menara.
(hps/hps) Next Article Perusahaan Telekomunikasi Paling Cuan Saat Pandemi Covid-19
Most Popular