
Beri Sinyal Proyek di Ibu Kota Baru, Saham PPRO Melesat 22%
Dwi Ayuningtyas, ²©²ÊÍøÕ¾
27 August 2019 11:38

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Saham PT PP Properti Tbk (PPRO) menduduki posisi jawara klasemen top gainers di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan sesi I, Selasa ini (27/8/2019) setelah harga saham perusahaan melesat hingga 21,57% ke level Rp 124/saham.
Namun pada pukul 11.36 WIB, saham PPROÂ hanya naik 17,65% di level Rp 120/saham.
Merujuk pada grafik di atas, harga saham PPRO yang sejak 17 Juli menunjukkan tren penurunan, tapi hari ini tiba-tiba melesat.
Hingga berita ini dimuat, saham perusahaan sudah ditransaksikan mencapai Rp 58 miliar dengan volume perdagangan sebesar 485 juta unit, atau hampir sepuluh kali lipat lebih tinggi dari rata-rata transaksi harian yang hanya 44,27 juta unit.
Besar kemungkinan salah satu katalis positif yang memantik aksi beli pelaku pasar adalah kabar bahwa PPRO telah melakukan kajian mendalam sebagai respons atas rencana pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur.
"Presiden telah menentukan lokasi ibu kota, kajian kami menjadi lebih fokus dan pada saatnya kami akan mengambil langkah yang tepat," kata Taufik Hidayat, Direktur Utama PPRO usai paparan publik di Bursa Efek Indonesia, Senin (26/8/2019).
Taufik menyebut, saat ini ada pemilik lahan yang sudah menawarkan skema kerja sama (joint venture) dengan luas area 500 hektare. Hanya saja, ia masih enggan menyebutkan secara gamblang nama perusahaan tersebut.
"Ada pemilik lahan di calon ibukota baru datang ke kami mengajak kerja sama. Belum bisa di-disclose perusahaannya," jelas dia.
Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan bahwa ibu kota akan dipindahkan dari Jakarta ke Kalimatan Timur (Kaltim).
"Lokasi ibu kota baru yang ideal adalah sebagian Kabupaten Panajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kaltim)," kata Jokowi di Istana.
Lebih lanjut, transaksi saham PPRO lesu beberapa bulan ini karena performa keuangan perusahaan yang kurang memuaskan.
Hingga akhir Juni 2019, total pendapatan perusahaan turun 26,01% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi RP 874,83 miliar dari sebelumnya Rp 1,18 triliun di semester I-2018.
Keuntungan yang dikantongi perusahaan juga mengalami kontraksi 11,96% YoY menjadi hanya RP 158,53 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 180,07 miliar.
TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾Â INDONESIA
(dwa/tas) Next Article Kasih Kupon 10,75%, PPRO Perpanjang Jatuh Tempo MTN Rp 200 M
Namun pada pukul 11.36 WIB, saham PPROÂ hanya naik 17,65% di level Rp 120/saham.
Hingga berita ini dimuat, saham perusahaan sudah ditransaksikan mencapai Rp 58 miliar dengan volume perdagangan sebesar 485 juta unit, atau hampir sepuluh kali lipat lebih tinggi dari rata-rata transaksi harian yang hanya 44,27 juta unit.
Besar kemungkinan salah satu katalis positif yang memantik aksi beli pelaku pasar adalah kabar bahwa PPRO telah melakukan kajian mendalam sebagai respons atas rencana pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur.
"Presiden telah menentukan lokasi ibu kota, kajian kami menjadi lebih fokus dan pada saatnya kami akan mengambil langkah yang tepat," kata Taufik Hidayat, Direktur Utama PPRO usai paparan publik di Bursa Efek Indonesia, Senin (26/8/2019).
Taufik menyebut, saat ini ada pemilik lahan yang sudah menawarkan skema kerja sama (joint venture) dengan luas area 500 hektare. Hanya saja, ia masih enggan menyebutkan secara gamblang nama perusahaan tersebut.
"Ada pemilik lahan di calon ibukota baru datang ke kami mengajak kerja sama. Belum bisa di-disclose perusahaannya," jelas dia.
Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan bahwa ibu kota akan dipindahkan dari Jakarta ke Kalimatan Timur (Kaltim).
"Lokasi ibu kota baru yang ideal adalah sebagian Kabupaten Panajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kaltim)," kata Jokowi di Istana.
Lebih lanjut, transaksi saham PPRO lesu beberapa bulan ini karena performa keuangan perusahaan yang kurang memuaskan.
Hingga akhir Juni 2019, total pendapatan perusahaan turun 26,01% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi RP 874,83 miliar dari sebelumnya Rp 1,18 triliun di semester I-2018.
Keuntungan yang dikantongi perusahaan juga mengalami kontraksi 11,96% YoY menjadi hanya RP 158,53 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 180,07 miliar.
TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾Â INDONESIA
(dwa/tas) Next Article Kasih Kupon 10,75%, PPRO Perpanjang Jatuh Tempo MTN Rp 200 M
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular