²©²ÊÍøÕ¾

Tentukan Dirut Baru, BTN Gelar RUPSLB November

Syahrizal Sidik, ²©²ÊÍøÕ¾
03 September 2019 19:43
Tentukan Dirut Baru, BTN Gelar RUPSLB November
Foto: Pelayanan nasabah Bank BTN di Bank BTN, Jakarta (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki)
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Manajemen PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada akhir November 2019 untuk menentukan posisi direktur utama.

Direktur Finance, Treasury & Strategy BTN Nixon L.P Napitupulu menyatakan, RUPSLB kedua akan dilaksanakan pada akhir November 2019 dengan agenda pembahasan penunjukkan direktur utama definitif. 

Untuk mengisi kekosongan sementara, kursi Maryono akan diisi oleh Direktur Commercial Banking Oni Febriarto Rahardjo sebagai pelaksana harian (Plh). Dipilihnya nama Oni karena merupakan direksi yang paling lama bekerja di BTN. 

Nixon melanjutkan, RUPSLB tersebut dilakukan selambatnya 90 hari seusai dengan anggaran dasar BTN setelah Suprajarto menyampaikan secara resmi surat pengunduran diri pada 29 Agustus 2019 lalu. 

"RUPSLB pada akhir November, itu sesuai anggaran dasar kita," kata Nixon, di Menara BTN, Jakarta, Selasa (3/9/2019). 

Rapat Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) pada Kamis, (29/8/2019) telah menetapkan Suprajarto, yang sebelumnya menjabat Direktur Utama PT Bank  menjadi Direktur Utama menggantikan posisi Maryono, Direktur Utama BTN namun Suprajarto menolaknya karena mengaku tidak pernah diajak komunikasi untuk penetapan tersebut.


"Oleh karena itu atas penetapan RUPLSB BTN hari ini saya tidak dapat menerima keputusan itu dan saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari hasil keputusan RUPSLB BTN," ujar Suprajarto, Kamis (29/8/2019).

Simak video tentang Suprajarto tolak jadi dirut BTN di bawah ini:

[Gambas:Video ²©²ÊÍøÕ¾]



Lanjut ke halaman berikutnya >>>


Hadir dalam kesempatan yang sama, Oni Febriarto Rahardjo, Plh Direktur Utama BTN memastikan bisnis perseroan akan berjalan seperti biasa terlepas dari adanya polemik penolakan direktur utama bank dengan kode saham BBTN ini. 

"Dengan kondisi yang ada, organisasi terus berjalan, saya jadi Pelaksana harian. Kami yakin board of directors (BOD) bank ini akan jauh lebih berkembang," kata Oni. 


Hingga semester pertama, bank pelat merah yang fokus pada pembiayaan perumahan ini mencatatkan penyaluran kredit di atas rata-rata industri perbankan. Per Juni 2019, BTN mencatatkan penyaluran kredit Rp 251,04 triliun atau tumbuh 18,78% secara tahunan.

Pertumbuhan kredit masih ditopang sektor perumahan. Lini bisnis ini mencatatkan kenaikan 19,72% (yoy) menjadi Rp 173,61 triliun. Segmen kredit ini didorong oleh penyaluran kredit KPR subsidi menjadi senilai Rp 90,75 triliun atau naik 27,55% (yoy).

Dari sisi dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 234,80 triliun atau naik 15,89% (yoy). Pertumbuhan DPK ini lebih tinggi dari industri perbankan nasional yang hanya tumbuh 7,42%. Sementara itu, laba bersih mencapai Rp 1,3 triliun atau 50% dari target 2019 sebesar Rp 2,6 triliun. 




Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular