
Ada Ancaman Perang Teluk, Saham ELSA & MEDC Mengilap

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Harga minyak dunia tidak lagi garang seperti kemarin. Selasa pagi ini (17/9/2019), bahkan harga minyak jenis light sweet sudah turun. Kendati demikian, saham-saham emiten minyak di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih mencatatkan penguatan pada perdagangan sesi I Ini.
Mengacu data BEI, dua saham emiten minyak menguat yakni PT Elnusa Tbk (ELSA) dan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC). Kendati asing keluar di ELSA, tapi domestik mampu menahan penurunan saham ELSA sehingga saham perusahaan minyak ini naik 1,68% di level Rp 364/saham.
Saham ELSA melanjutkan penguatan yang dialami Senin kemarin di level Rp 358/saham.
Adapun saham MEDCÂ naik 1,28% di level Rp 790/saham dengan catatan net sell asing Rp 132 juta. Artinya investor domestik lagi-lagi menjadi penyelamat penguatan saham perusahaan milik Arifin Panigoro ini.
Di sisi lain, saham emiten minyak lainnya cenderung stagnan.
- Elnusa (ELSA) +1,68%, Rp 364/saham, year to date (ytd) 5,23%
- Medco Energi (MEDC) +1,28%, Rp 790/saham, ytd 15,33%
- Energi Mega Persada (ENRG) +0,00%, Rp 61/saham, ytd 22%
- Surya Essa Perkasa (ESSA) - 0,00%, Rp 278/saham, ytd -14%
- Radiant Utama (RUIS) 0,00%, Rp 240, ytd -8%
- Astrindo Nusantara (BIPI) 0,00%, Rp 50/saham, ytd 0%
- Ratu Prabu (ARTI) 0,00%, Rp 50/sahan, ytd 0%
Sumber: BEI
Pada Selasa pagi ini pukul 07:28 WIB, harga minyak jenis Brent masih naik tipis 0,1%. Namun jenis light sweet (WTI) sudah turun 0,2%. Minyak Brent biasanya untuk patokan pasar Asia dan Eropa, sementara WTI untuk patokan pasar Amerika.
Kemarin, harga minyak naik gila-gilaan sampai nyaris 15%, kenaikan harian tertinggi dalam lebih dari 30 tahun. Investor mencemaskan dampak serangan terhadap ladang minyak milik Saudi Aramco (raksasa migas asal Arab Saudi).
Serangan tersebut membuat produksi minyak Arab Saudi berkurang 5,7 juta barel/hari. Jumlah tersebut hampir separuh dari produksi minyak Negeri Padang Pasir atau sekira 5% dari total produksi dunia.Â
(tas/hps) Next Article Harga Minyak Anjlok, Saham Emiten Migas Malah Ngegas!
