
Saham Emiten Sawit Membubung, Asing Lepas Saham AALI & LSIP
tahir saleh, ²©²ÊÍøÕ¾
17 September 2019 15:14

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Investor asing kompak melego saham dua emiten perkebunan sawit pada perdagangan Selasa siang ini (17/9/2019) kendati investor domestik memborong kedua saham tersebut yang membuat harga sahamnya membubung tinggi jelang penutupan sore nanti.
Kedua saham tersebut yakni PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), anak usaha Grup Astra, dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) dari Grup Salim.Â
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, pada pukul 15.04 WIB, saham AALIÂ naik 5,84% di level Rp 11.325/saham dengan nilai transaksi Rp 44,27 miliar dan volume perdagangan 3,99 juta saham. Asing menjual bersih (net sell) saham AALIÂ ini sebesar Rp 6,29 miliar sehingga secara year to date asing keluar Rp 96,11 miliar.
Adapun saham LSIPÂ menguat 5,79% di level Rp 1.280/saham dengan nilai transaksi Rp 42,88 miliar dan volume perdagangan 34,24 juta saham. Asing melego atau menjual saham LSIPÂ sebesar Rp 5,60 miliar, sehingga total net sell asing sejak awal tahun hingga saat ini Rp 56,36 miliar.
Adapun saham induk LSIP, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) juga naik 3,51% dan asing juga melepas saham ini sebesar Rp 3,47 miliar dan year to date terjadi net sell Rp 124 miliar.
Kenaikan saham-saham emiten minyak sawit mentah (CPO) pada hari ini seiring dengan aksi beli yang dilakukan investor domestik. Di AALI, investor lokal memborong Rp 43 miliar hari ini, sementara di LSIP lokal membeli Rp 42,6 miliar.
Harga CPO global hari ini melonjak dan mencetak rekor tertinggi baru tadi pagi sejak Februari, tepatnya naik 4,38% menjadi RM 2.286 /metrik ton. Kenaikan itu juga menjadi lonjakan harian tertinggi setidaknya sejak 3 tahun terakhir.
Kenaikan harga terjadi bersamaan dengan turunnya data persediaan CPO Indonesia yang turun tipis menjadi 3,52 juta ton pada Juli dari 3,55 juta ton pada Juli, berdasarkan keterangan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki).
Momentum kenaikanhargaCPO juga bersamaan dengan pelemahan ringgit Malaysia dan bursa saham Negeri Jiran itu kemarin.
(tas/hps) Next Article Sudah Melonjak Nyaris 10%, Harga CPO 'Rehat' Dulu
Kedua saham tersebut yakni PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), anak usaha Grup Astra, dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) dari Grup Salim.Â
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, pada pukul 15.04 WIB, saham AALIÂ naik 5,84% di level Rp 11.325/saham dengan nilai transaksi Rp 44,27 miliar dan volume perdagangan 3,99 juta saham. Asing menjual bersih (net sell) saham AALIÂ ini sebesar Rp 6,29 miliar sehingga secara year to date asing keluar Rp 96,11 miliar.
Adapun saham LSIPÂ menguat 5,79% di level Rp 1.280/saham dengan nilai transaksi Rp 42,88 miliar dan volume perdagangan 34,24 juta saham. Asing melego atau menjual saham LSIPÂ sebesar Rp 5,60 miliar, sehingga total net sell asing sejak awal tahun hingga saat ini Rp 56,36 miliar.
Adapun saham induk LSIP, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) juga naik 3,51% dan asing juga melepas saham ini sebesar Rp 3,47 miliar dan year to date terjadi net sell Rp 124 miliar.
Kenaikan saham-saham emiten minyak sawit mentah (CPO) pada hari ini seiring dengan aksi beli yang dilakukan investor domestik. Di AALI, investor lokal memborong Rp 43 miliar hari ini, sementara di LSIP lokal membeli Rp 42,6 miliar.
Harga CPO global hari ini melonjak dan mencetak rekor tertinggi baru tadi pagi sejak Februari, tepatnya naik 4,38% menjadi RM 2.286 /metrik ton. Kenaikan itu juga menjadi lonjakan harian tertinggi setidaknya sejak 3 tahun terakhir.
Kenaikan harga terjadi bersamaan dengan turunnya data persediaan CPO Indonesia yang turun tipis menjadi 3,52 juta ton pada Juli dari 3,55 juta ton pada Juli, berdasarkan keterangan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki).
Momentum kenaikanhargaCPO juga bersamaan dengan pelemahan ringgit Malaysia dan bursa saham Negeri Jiran itu kemarin.
(tas/hps) Next Article Sudah Melonjak Nyaris 10%, Harga CPO 'Rehat' Dulu
Most Popular