
Baru Rilis Lapkeu 2018, Bakrieland Kok Bisa Untung Triliunan?
Dwi Ayuningtyas, ²©²ÊÍøÕ¾
19 September 2019 15:21

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Anak usaha Grup Bakrie, PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) akhirnya merilis kinerja keuangan tahun lalu. Bursa Efek Indonesia (BEI) bahkan menghentikan sementara perdagangan saham ELTY per 1 Juli 2019 dan juga memberikan denda Rp 150 juta atas keterlambatan penyampaian.
Melansir laporan keuangan ELTY tahun lalu, kinerja perusahaan sungguh ciamik. Pasalnya, meskipun total pendapatan turun dua digit, perusahaan malah mampu mencatatkan keuntungan hingga triliunan rupiah dari sebelumnya merugi miliaran rupiah.
Sepanjang tahun lalu, total pendapatan ELTY turun 11,53% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp 1,1 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 1,24 triliun.
Perlu dicatat bahwa ELTY menyajikan kembali pencapaian tahun 2017, termasuk di antaranya perubahan pada penjualan dan beban pokok di beberapa lini usaha. Namun, secara keseluruhan tidak ada perubahan signifikan.
Lebih lanjut, walau pemasukan ELTY terkoreksi, perusahaan justru berhasil membukukan laba bersih mencapai Rp 2,75 triliun, dari capaian tahun 2017 yang mencatatkan total rugi bersih sebesar Rp 268,21.
Setelah ditelusuri lebih detil, penyelamat kinerja perusahaan tahun lalu adalah telah diselesaikannya proses restrukturisasi atas obligasi konversi senilai US$ 155 juta yang diterbitkan oleh entitas anak, yakni BLD Investment Pte. Ltd (BLDI). Atas penyelesaian restrukturisasi tersebut, ELTY membukukan keuntungan hingga Rp 2,81 triliun.
Sebagai informasi, pada Maret tahun lalu perusahaan telah menyelesaikan skema restrukturisasi obligasi konversi yang diterbitkan BLDI dengan menyerahkan 37,92% saham PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk (GAP) yang dimiliki oleh PT Prima Bisnis Utama (PBU) di harga penawaran Rp 140/saham. Perusahaan juga menerbitkan 2,52 miliar waran.
Atas penyelesaian restrukturisasi tersebut, ELTY juga membukukan penurunan pada pos beban keuangan hingga 68,75% YoY menjadi Rp 157,96 miliar dari sebelumnya Rp 382,93 miliar di tahun 2017. Hal ini dikarenakan tidak ada lagi kewajiban pembayaran beban bunga obligasi.
Selain itu, pos lain yang membantu mendongkrak perolehan keuntungan ELTY di antaranya laba atas divestasi saham entitas anak dan keuntungan atas selisih mata uang asing.
Tahun lalu, entitas anak ELTY, yakni PBU, menyerahkan kepemilikan saham GAP, di mana laba atas divestasi saham tersebut tercatat sebesar Rp 224,82 miliar.
Kemudian, perusahaan yang di tahun 2017 mencatatkan rugi atas selisih kurs sebesar Rp 4,32 miliar, di tahun 2018 membukukan keuntungan sebesar Rp 40,54 miliar.
TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA
(dwa/hps) Next Article Tak Jadi RUPST Hari Ini, Bagaimana Nasib Utang Bakrieland?
Melansir laporan keuangan ELTY tahun lalu, kinerja perusahaan sungguh ciamik. Pasalnya, meskipun total pendapatan turun dua digit, perusahaan malah mampu mencatatkan keuntungan hingga triliunan rupiah dari sebelumnya merugi miliaran rupiah.
Sepanjang tahun lalu, total pendapatan ELTY turun 11,53% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp 1,1 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 1,24 triliun.
Perlu dicatat bahwa ELTY menyajikan kembali pencapaian tahun 2017, termasuk di antaranya perubahan pada penjualan dan beban pokok di beberapa lini usaha. Namun, secara keseluruhan tidak ada perubahan signifikan.
Setelah ditelusuri lebih detil, penyelamat kinerja perusahaan tahun lalu adalah telah diselesaikannya proses restrukturisasi atas obligasi konversi senilai US$ 155 juta yang diterbitkan oleh entitas anak, yakni BLD Investment Pte. Ltd (BLDI). Atas penyelesaian restrukturisasi tersebut, ELTY membukukan keuntungan hingga Rp 2,81 triliun.
Sebagai informasi, pada Maret tahun lalu perusahaan telah menyelesaikan skema restrukturisasi obligasi konversi yang diterbitkan BLDI dengan menyerahkan 37,92% saham PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk (GAP) yang dimiliki oleh PT Prima Bisnis Utama (PBU) di harga penawaran Rp 140/saham. Perusahaan juga menerbitkan 2,52 miliar waran.
Atas penyelesaian restrukturisasi tersebut, ELTY juga membukukan penurunan pada pos beban keuangan hingga 68,75% YoY menjadi Rp 157,96 miliar dari sebelumnya Rp 382,93 miliar di tahun 2017. Hal ini dikarenakan tidak ada lagi kewajiban pembayaran beban bunga obligasi.
Selain itu, pos lain yang membantu mendongkrak perolehan keuntungan ELTY di antaranya laba atas divestasi saham entitas anak dan keuntungan atas selisih mata uang asing.
Tahun lalu, entitas anak ELTY, yakni PBU, menyerahkan kepemilikan saham GAP, di mana laba atas divestasi saham tersebut tercatat sebesar Rp 224,82 miliar.
Kemudian, perusahaan yang di tahun 2017 mencatatkan rugi atas selisih kurs sebesar Rp 4,32 miliar, di tahun 2018 membukukan keuntungan sebesar Rp 40,54 miliar.
TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA
(dwa/hps) Next Article Tak Jadi RUPST Hari Ini, Bagaimana Nasib Utang Bakrieland?
Most Popular