²©²ÊÍøÕ¾

Jawaban Astra Soal BNLI, Airbnb Go Public Tahun Depan

Syahrizal Sidik, ²©²ÊÍøÕ¾
23 September 2019 08:13
Jawaban Astra Soal BNLI, Airbnb Go Public Tahun Depan
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki)
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Bursa saham domestik ditutup melemah 0,21% ke level 6.231,47 pada perdagangan akhir pekan kemarin, Jumat (20/9/2019).


Pergerakan IHSG berbanding terbalik dengan performa mayoritas bursa saham acuan di kawasan Asia yang anteng di zona hijau. Indeks Kospi menguat 0,54%, indeks Straits Times naik 0,25%, indeks Nikkei naik 0,16%, indeks Shanghai menguat 0,24%. Hanya indeks Hang Seng melemah dengan koreksi sebesar 0,13%.


Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan ²©²ÊÍøÕ¾ sebelum memulai perdagangan di awal pekan ini, Senin (23/9/2019).


1.Sumitomo Minat Akuisisi BNLI, Ini Jawaban Astra


Rencana divestasi saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) oleh PT Astra Inetrnational Tbk (ASII) masih belum final. Alih-alih melepas kepemilikan saham, ASII mencatat kinerja BNLI terus membaik, hal ini terlihat dari rasio kredit bermasalah yang berhasil ditekan.


Beredar kabar di pasar, Sumitomo Mitsui Bank Corporation (SMBC) akan masuk ke bursa perebutan PT Bank Permata Tbk (BNLI), dan menjadi penantang baru pesaing lainnya yang sudah lebih dulu menyampaikan minat mencaplok Bank Pertama yaitu Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd (OCBC).


Sumitomo dan OCBC dikabarkan akan membeli saham Bank Permata milik PT Astra international Tbk (ASII) dan Standard Chartered Bank (Stanchart) yang masing-masing mengantongi 44,56% saham atau berarti 12,49 miliar unit saham Bank Permata. Sisanya yaitu 3,04 miliar saham atau 10,88%-nya masih dimiliki investor publik.


Sayangnya, Direktur Astra Internasional Suparno Djasmin masih belum mau memberikan keterangan lebih rinci mengenai rencana strategis itu.


"Saya tidak mau berkomentar mengenai hal itu (rencana akuisisi Sumitomo Mitsui)," kata Suparno Djasmin di Menara Astra, Sudirman, Jakarta, Jumat (20/9/2019).


BERLANJUT KE HAL 2 >>>



2.Malaysia Lepas Tol Cipali, Jadi Milik Astra-Dapen Kanada


Perusahaan investasi asal Malaysia, Khazanah Nasional Berhad bakal melepas kepemilikannya dari konsesi tol Cikopo-Palimanan (Cipali).


Seluruh kepemilikannya ini akan diambil alih oleh partner usahanya saat ini yakni PT Astra Tol Nusantara (Astra Infra) dan dana pensiun asal Kanada, Canada Pension Plan Investment Board (CPPIB).


Setelah divestasi selesai, Astra Infra dan CPPIB akan memiliki masing-masing 55% dan 45% atas konsesi tol yang dioperasikan oleh PT Lintas Marga Sedaya (LMS) ini. Transaksi jual beli saham ini diperkirakan akan selesai pada kuartal keempat 2019 setelah kedua perusahaan memenuhi persyaratan dan ketentuan.


"Jalan tol Cipali memberikan akses CPPIB ke pembangunan infrastruktur vital yang didukung oleh kenaikan tarif motorisasi di salah satu daerah berpenduduk padat dan produktif secara ekonomi di Indonesia," kata Scott Lawrence, Managing Director, Head of Infrastructure CPPIB dalam siaran persnya dikutip ²©²ÊÍøÕ¾ Jumat (20/9/2019).


3.BI Pangkas Suku Bunga, Ciputra Proyeksikan Penjualan Flat!


Manajemen PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) menyebutkan pertumbuhan pendapatan tahun ini akan flat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pasalnya, sektor properti masih belum mengalami pertumbuhan berarti dalam beberapa tahun terakhir.


Direktur Ciputra Tulus Santoso mengatakan mengatakan target yang dipatok perusahaan tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, di mana beberapa tahun terakhir pendapatan diproyeksikan lebih rendah dibanding tahun sebelumnya.


"Target full year tahun ini sebetulnya adalah tahun pertama kita tidak menurun dari tahun sebelumnya. Jadi kita target atau realisasi dari tahun 2014 itu terus menurun sampai dengan 2018. Mulai 2019 ini kita menargetkan flat, artinya bisa menjadi satu titik awal di mana ini turning point," kata Tulus dalam wawancara khusus bersama ²©²ÊÍøÕ¾ TV, Jumat (20/9/2019).


BERLANJUT KE HAL 3 >>>>








4.DP KPR Rendah, BTN: Permintaan Properti Akan Bangkit


PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) menilai kebijakan Bank Indonesia dengan merelaksasi rasio loan to value (LTV) dan finance to value (FTV) untuk pembiayaan kepemilikan properti bakal mendorong pertumbuhan properti di segmen pembeli pertama dan bagi pembelian untuk investasi (investment buyers).


Direktur Consumer Banking Bank BTN Budi Satria mengatakan kebijakan ini menjadi angin segar bagi sektor perbankan karena pembiayaan untuk kepemilikan properti, baik rumah tapak, rumah tinggal maupun rumah kantor (rukan) dan rumah toko (ruko).


Hal ini akan berdampak mempermudah masyarakat untuk mengakses pembiayaan perumahan.


"Relaksasi LTV ini akan berpengaruh tidak hanya bagi pembeli rumah pertama, tapi juga investment buyers karena dapat dengan mudah dan cepat membeli properti kedua, ketiga dan seterusnya untuk dijadikan portofolio investasi," kata Budi dalam siaran persnya, Jumat (20/9/2019).


5.Airbnb Bakal Go-Public Tahun 2020


Layanan penyewaan rumah Airbnb berencana go-public di tahun 2020. Langkah ini akan membuat perusahaan itu menjadi salah satu perusahaan high-profil yang akan melangkah ke bursa tahun depan.


Kabar ini diposting Airbnb di situs webnya pada hari Kamis (19/9/19). Namun, sebagaimana dikutip dari Reuters, Airbnb tidak memberikan rincian tentang bagaimana rencana listing akan dilakukan, meskipun diperkirakan secara direct-listing.


Beberapa start-up telah melakukan listing saham tahun ini, termasuk Uber dan Lyft Inc. Tetapi saham mereka bernasib buruk setelah peluncuran karena investor mulai meragukan profitabilitas ke depannya.


Pemilik WeWork, The We Company, juga telah menunda IPO setelah mendapat tanggapan yang kurang baik dari para investor.


Meskipun demikian, analis mengatakan Airbnb mungkin menerima sambutan yang lebih hangat dari investor ketika melantai di pasar saham, mengingat kinerja keuangannya tampak lebih stabil daripada unicorn baru-baru ini yang telah go public.








Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular