
Yaelah, Beli 5 Saham Ini Boncos hingga 40% Sepekan
Tirta Widi Gilang Citradi, ²©²ÊÍøÕ¾
28 September 2019 17:10

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Sepekan ini, indeks bursa saham Tanah Air hampir semuanya kompak memerah. Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG terkoreksi 0,55%, Indeks LQ45 yang berisi saham-saham paling likuid juga amblas 0,85%, indeks IDX30 pun jatuh 0,67%.
Secara sektoral, data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, indeks saham sektor pertambangan dan industri dasar mencatatkan koreksi terdalam masing-masing 3,19% dan 3,18%.
Memerahnya bursa sepekan ini tidak terlepas dari adanya gelombang demo mahasiswa yang terjadi sejak 24 September lalu. Demonstrasi mahasiswa tidak hanya terjadi di depan gedung DPR/MPR saja, tetapi juga terjadi di berbagai kota besar lainÌýseperti Semarang, Bandung, Malang, Surakarta dan Makassar.
Demonstrasi juga diwarnai dengan aksi ricuh antara mahasiswa dan aparat. Bahkan belakangan jatuh 2 korban jiwa dari mahasiswa dan ditangkapnya beberapa aktivis.
Di tengah merahnya indeks di BEI, menurut statistik BEI, ada 5 saham top losers yangÌýmencatatkan performaÌýnegatif dari 24% hingga 40% sepekan.
Kelima saham denganÌýperforma paling buruk pada pekan ini yakni PT Bhakti Agung Propertindo Tbk (BAPI) di sektor properti yang mencatatkan penurunan tajam hingga 40%.
Di posisi kedua ada saham emiten produsen film milik Manoj Punjabi yakni PT MD Pictures Tbk. (FILM) dan selanjutnya disusul oleh PT Yeloo Integra DatanetÌýTbk. (YELO)Ìýyang bergerak di bisnis industri alat komunikasi dan jasa penyewaan alat teknologi komunikasi, laluÌýPTÌýTifico Fiber Indonesia Tbk.Ìý(TFCO) dan PTÌýRistia Bintang Mahkotasejahtera Tbk.(RBMS).
Berikut adalah rincian saham yang menjadi top losersÌýpekan ini (23-27 September):
Perlu diketahui bahwa Bhakti Agung PropertindoÌýmerupakan emiten baru yang melantai di bursa pada 16 September lalu.
Apabila kita cermati, beberapa saham yang menghiasi top gainers maupun top losers pada pekanÌýini merupakan emiten-emiten baru di lantai bursa.
Adapun saham dengan penguatan tertinggi sepekan (top gainer) ialahÌýPT Optima Prima Metal Sinergi Tbk (OPMS) yang mencatatkan apresiasi tak tanggung-tanggung hingga 142,96% sepekan.
Di posisi kedua ada PT Nusantara Almazia Tbk. (NZIA) yang mencatatkan kenaikan 134,09%.
Kedua perusahaan tersebut merupakan emiten yang baru melantai di bursa. Optima Prima tercatat di bursa efek pada Senin (23/9), sementara Nusantara Almazia tercatat dua hari setelahnya, 23 September.
Berikut adalah ringkasan performa saham top gainers pekan ini (23-27 September).
Hanya saja perlu diingat bagi investor untuk memperhatikan kinerja fundamental dari emiten-emiten dengan kenaikan harga saham tinggi tersebut, mengingat penguatan harga saham di BEI terkadang tidak serta merta mencerminkan kinerja bisnis.
TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA
(tas/tas) Next Article Corona Bikin IHSG Ambles, Ini Saham-saham yang Rontok & Kebal
Secara sektoral, data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, indeks saham sektor pertambangan dan industri dasar mencatatkan koreksi terdalam masing-masing 3,19% dan 3,18%.
Memerahnya bursa sepekan ini tidak terlepas dari adanya gelombang demo mahasiswa yang terjadi sejak 24 September lalu. Demonstrasi mahasiswa tidak hanya terjadi di depan gedung DPR/MPR saja, tetapi juga terjadi di berbagai kota besar lainÌýseperti Semarang, Bandung, Malang, Surakarta dan Makassar.
Demonstrasi juga diwarnai dengan aksi ricuh antara mahasiswa dan aparat. Bahkan belakangan jatuh 2 korban jiwa dari mahasiswa dan ditangkapnya beberapa aktivis.
Di tengah merahnya indeks di BEI, menurut statistik BEI, ada 5 saham top losers yangÌýmencatatkan performaÌýnegatif dari 24% hingga 40% sepekan.
Kelima saham denganÌýperforma paling buruk pada pekan ini yakni PT Bhakti Agung Propertindo Tbk (BAPI) di sektor properti yang mencatatkan penurunan tajam hingga 40%.
Di posisi kedua ada saham emiten produsen film milik Manoj Punjabi yakni PT MD Pictures Tbk. (FILM) dan selanjutnya disusul oleh PT Yeloo Integra DatanetÌýTbk. (YELO)Ìýyang bergerak di bisnis industri alat komunikasi dan jasa penyewaan alat teknologi komunikasi, laluÌýPTÌýTifico Fiber Indonesia Tbk.Ìý(TFCO) dan PTÌýRistia Bintang Mahkotasejahtera Tbk.(RBMS).
Berikut adalah rincian saham yang menjadi top losersÌýpekan ini (23-27 September):
Perlu diketahui bahwa Bhakti Agung PropertindoÌýmerupakan emiten baru yang melantai di bursa pada 16 September lalu.
Apabila kita cermati, beberapa saham yang menghiasi top gainers maupun top losers pada pekanÌýini merupakan emiten-emiten baru di lantai bursa.
Adapun saham dengan penguatan tertinggi sepekan (top gainer) ialahÌýPT Optima Prima Metal Sinergi Tbk (OPMS) yang mencatatkan apresiasi tak tanggung-tanggung hingga 142,96% sepekan.
Di posisi kedua ada PT Nusantara Almazia Tbk. (NZIA) yang mencatatkan kenaikan 134,09%.
Kedua perusahaan tersebut merupakan emiten yang baru melantai di bursa. Optima Prima tercatat di bursa efek pada Senin (23/9), sementara Nusantara Almazia tercatat dua hari setelahnya, 23 September.
Berikut adalah ringkasan performa saham top gainers pekan ini (23-27 September).
Hanya saja perlu diingat bagi investor untuk memperhatikan kinerja fundamental dari emiten-emiten dengan kenaikan harga saham tinggi tersebut, mengingat penguatan harga saham di BEI terkadang tidak serta merta mencerminkan kinerja bisnis.
TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA
(tas/tas) Next Article Corona Bikin IHSG Ambles, Ini Saham-saham yang Rontok & Kebal
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular