²©²ÊÍøÕ¾

IHSG Turun Dalam & Banyak Saham Murah, Mana yang Layak Pilih?

Syahrizal Sidik, ²©²ÊÍøÕ¾
04 October 2019 11:12
Data perdagangan BEI menunjukkan, hingga pukul 11.09 WIB, indeks acuan di Indonesia itu menguat 0,4% ke posisi 6.062,79.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (²©²ÊÍøÕ¾/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNCB Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan menjelang akhir pekan ini berbalik menguat (rebound). Data perdagangan BEI menunjukkan, hingga pukul 11.09 WIB, indeks acuan di Indonesia itu menguat 0,4% ke posisi 6.062,79.

IHSG berhasil menguat di Asia kala bursa saham lainnya justru bergerak melemah: indeks Nikkei koreksi 0,09% disusul pelemahan indeks Hang Seng 0,68%, Strait Times melemah 0,48%.

Namun, bila dilihat dari performa IHSG sepanjang tahun berjalan, indeks masih terkoreksi 2%. Situasi pasar yang belum kondusif belakangan ini disebabkan karena kembali meningkatnya sentimen dari global.

Mengacu riset yang dipublikasikan PT Valbury Sekuritas, rencana pemerintahan Amerika Serikat yang melancarkan serangan dagang kepada Uni Eropa menimbulkan ketidakpastian global. Perang tarif ini akan dilancarkan AS terhadap impor UE bernilai US$7,5 miliar mulai 18 Oktober mendatang. Hal ini dilakukan Trump sebagai balasan atas subsidi ilegal yang diberikan UE Eropa kepada perusahaan Airbus.

Dana Moneter Internasional (IMF) juga menyebutkan, dalam dua tahun terakhir, perekonomian global cenderung melambat di tengah meningkatkan ketidakpastian ekonomi yang membayangi seluruh dunia: perang dagang hingga Brexit. Namun situasi ini diperkirakan akan membaik di tahun depan.

Dengan kondisi pasar seperti ini, analis masih merekomendasikan saham bluechips di tengah situasi pasar yang masih volatile.

Dimas Wahyu, Analis Profindo Sekuritas berpendapat, saham-saham bluechips direkomendasikan untuk akumulasi beli oleh investor. Sektor yang direkomendasikan antara lain: perbankan, konsumer dan infrastruktur.

Saham-saham perbankan yang direkomendasikan adalah bank-bank buku empat seperti BBCA, BBRI, BBNI dan BMRI. Sedangkan, saham-saham yang juga menarik dikolekasi antara lain di sektor konsumer seperti UNVR, MYOR, ERAA, ACES, INDF, hingga SIDO. Sementara itu, untuk infrastruktur, Profindo Sekuritas masih merekomendasikan TLKM, JSMR, AKRA dan SMGR.

Sementara itu, William Hartanto, Analis Panin Sekuritas berpendapat, saham-saham di sektor telekomunikasi dan ritel juga layak dikoleksi.

"Pilihannya MPPA, LPPF, ACES dan FREN," ungkapnya kepada ²©²ÊÍøÕ¾, Jumat (4/10/2019).
(hps/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular