²©²ÊÍøÕ¾

Joss! 6 Saham Ini Kerek Transaksi Saham Tembus Rp 11 T

Irvin Avriano Arief, ²©²ÊÍøÕ¾
23 December 2019 17:12
Nilai transaksi harian saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada penutupan perdagangan Senin ini melesat.
Foto: ²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Nilai transaksi harian saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada penutupan perdagangan Senin ini (23/12/2019) sebelum libur Natal 24-25 Desember, langsung melesat menjadi Rp 11,21 triliun, padahal di penutupan sesi I transaksi di hari kejepit nasional (harpitnas) ini hanya Rp 2,2 triliun.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun ditutup berada jalur hijau yakni naik 0,34% di level 6.305,91 dengan catatan 175 saham menguat, 213 saham turun, dan 166 saham stagnan.

Data perdagangan BEI mencatat, beberapa saham membukukan nilai transaksi cukup besar pada hari ini di pasar negosiasi, meskipun besok pasar tutup.


Beberapa saham dengan nilai transaksi besar hari ini:

1. PT MNC Land Tbk (KPIG), net buy asing di pasar negosiasi Rp 907,05 miliar, total Rp 910,85 miliar.
2. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), net sell di pasar negosiasi Rp 698,62 miliar, total Rp 702,11 miliar.
3. PT Nusantara Properti International Tbk (NATO) lokal beli Rp 591,7 miliar. Asing masuk di reguler Rp 611,50 juta.
4. PT Sitara Propertindo Tbk (TARA), lokal beli Rp 308,7 miliar. Asing masuk di reguler Rp 75,68 juta.
5. PT Barito Pacific Tbk (BRPT), net sell pasar negosiasi Rp 100,23 miliar, total net sell Rp 104,16 miliar.
6. PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA), net buy pasar negosiasi Rp 85,05 miliar. Lokal beli Rp 154,9 miliar.

Pembelian saham bersih MNC Land oleh investor asing (net buy) di pasar negosiasi mencapai Rp 907,05 miliar, sementara total asing masuk Rp 910,85 miliar di semua pasar.

Di pasar negosiasi, saham KPIG ditransaksikan 69 kali hari ini, dari 14:08 sampai 16:11. Transaksi terbesar adalah sebanyak 34 miliar saham dan 21,37 miliar saham masing-masing di harga Rp 183/saham dan Rp 131/saham serta bernilai total Rp 622,2 miliar dan Rp 279,99 miliar.

Transaksi MNC Land itu masing-masing difasilitasi oleh broker jual dan broker beli PT MNC Sekuritas (berkode broker EP)-PT MNC Sekuritas serta PT MNC Sekuritas-PT UOB Kay Hian Sekuritas (berkode broker AI), di mana investor domestik menjadi penjual dan investor asing menjadi pembeli di masing-masing transaksi.

Pasar negosiasi adalah satu dari tiga jenis transaksi di bursa saham, di mana jenis transaksi lain yaitu transaksi di pasar reguler atau pasar biasa, dan pasar tunai. 

Transaksi di pasar negosiasi biasa dilakukan terutama untuk transaksi besar yang berpotensi mengganggu harga pasar jika dilakukan di pasar reguler dengan tanpa ada batasan transaksi yang genap yaitu 1 lot= 100 unit saham, sehingga bisa berjumlah tidak 100 unit saham dan dengan periode penyelesaian (settlement) sesuai kesepakatan.

Transaksi di pasar reguler merupakan transaksi yang dilakukan menggunakan mekanisme tawar menawar berkelanjutan dan menjadi fasilitas bertransaksi dengan harga normal dan jumlah transaksi minimal 1 lot. Transaksi diselesaikan (settlement) pasar reguler dilakukan dengan periode 2 hari setelah transaksi (T + 2).

Di lain pihak, pasar tunai digunakan untuk transaksi yang bertujuan menyelesaikan kegagalan transaksi sebelumnya di pasar reguler atau negosiasi dengan periode penyelesaian (settlement) hari itu juga, atau T + 0.

Di pasar reguler, saham KPIG sayangnya bergerak negatif hingga 4,41% di level Rp 130/saham dan membentuk kapitalisasi pasarnya Rp 10,48 triliun. Sejak awal bulan ini, hampir setiap hari saham KPIG ditransaksikan di pasar negosiasi dengan total transaksi Rp 75,76 miliar. Ditambah transaksi negosiasi hari ini, maka total transaksi negosiasi saham emiten sepanjang Desember mencapai Rp 982,82 miliar.

Adapun saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) dilepas asing (net sell) di pasar negosiasi mencapai Rp 698,62 miliar dan total asing keluar di semua pasar Rp 702,11 miliar.


Hari ini nilai perdagangan di pasar reguler mencapai Rp 55,05 miliar dan volume perdagangan 5,29 juta saham. Saham TPIA minus 0,48% di level Rp 10.475/saham.

Selain TPIA, saham induknya yakni Barito Pacific juga dilepas asing Rp 100,23 miliar di pasar negosiasi. Di semua pasar, asing keluar Rp 104,16 miliar. Saham Barito naik 0,67% di level Rp 1.510/saham.

Emiten petrokimia milik taipan Prajogo Pangestu, Chandra Asri Petrochemical memang berencana menerbitkan maksimal 7,16 miliar saham baru melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) III atau rights issue dengan nilai nominal Rp 200/saham.


Hingga saat ini belum ditetapkan harga pelaksanaan rights issue ini. Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pada penutupan perdagangan Jumat pekan lalu (20/12/2019), saham TPIA menguat 5,25% di level Rp 10.525/saham, sementara saham induknya, Barito Pacific juga naik 2,39% di level Rp 1.500/saham pekan lalu.

Jika mengacu pada harga rata-rata pekan lalu di level Rp 10.123/saham, maka estimasi nilai rights issue ini bisa mencapai Rp 72 triliun.

Dalam keterbukaan informasi yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia, perusahaan dengan kode saham TPIA ini akan menggunakan seluruh dana hasil rights issue untuk belanja modal dan meningkatkan kapasitas produksi perseroan atau entitas anak.

Mengacu data pemegang saham TPIA per 29 November 2019, pemegang saham perusahaan yakni PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dengan porsi 41,51%. SCG Chemicals Company Limited menggenggam 30,57%, Prajogo Pangestu sebesar 14,78%. Sedangkan porsi kepemilikan di bawah 10% digenggam publik dan Marigold Resources Pte Ltd.

[Gambas:Video ²©²ÊÍøÕ¾]


(tas/tas) Next Article Ada Apa yah, kok Transaksi Saham RI di Bawah Rp 8 T/hari?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular