
BUMN: Sudah Jelek kok Jiwasraya Sponsorin Manchester City?
Monica Wareza, ²©²ÊÍøÕ¾
26 December 2019 17:21

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Kementerian BUMN bingung saat mengetahui ternyata PT Asuransi Jiwasraya (Persero) melakukan 'make up' laporan keuangan. Hal ini dilakukan demi menjadi sponsor salah satu klub Liga Inggris, Manchester City.
"Bayangkan 2014, posisi Jiwasraya itu sudah jelek. Dia masih make up buat jadi support Manchester City. Dikira bisa bayar padahal pakai uang nasabah," kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga di Kementerian BUMN, Kamis (26/12/2019).
Menurut Arya, agak lucu jika Jiwasraya membayar klaim bukan dari hasil investasi tapi melalui premi nasabah baru. "Itu gali lubang tutup lubang," katanya.
Lebih jauh, Arya mengatakan salah satu opsi untuk menyelamatkan Jiwasraya dari kondisi gagal bayar dan restrukturisasi ialah dengan menjual aset keuangan perusahaan, terutama saham dengan nilai yang ambles alias undervalue.


Opsi ini akan dilakukan selain pilihan utama penyelamatan Jiwasraya melalui pembentukan holding BUMN Asuransi yang tengah diproses dan ditargetkan kelar pada kuartal 1-2 tahun depan.


"Kita juga akan penjualan aset financial, saham undervalue, itu bisa Rp 5 triliun ke atas," tambah Arya.
"Saham yang kita punya [Jiwasraya], ini kan [ada saham] undervalue, ini kita harapkan Rp 5,6 triliun, atau hampir 6 triliun," katanya.

(dru/tas) Next Article Tak Puas Dana Penggantian, Nasabah Jiwasraya Protes
"Bayangkan 2014, posisi Jiwasraya itu sudah jelek. Dia masih make up buat jadi support Manchester City. Dikira bisa bayar padahal pakai uang nasabah," kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga di Kementerian BUMN, Kamis (26/12/2019).
Menurut Arya, agak lucu jika Jiwasraya membayar klaim bukan dari hasil investasi tapi melalui premi nasabah baru. "Itu gali lubang tutup lubang," katanya.


Opsi ini akan dilakukan selain pilihan utama penyelamatan Jiwasraya melalui pembentukan holding BUMN Asuransi yang tengah diproses dan ditargetkan kelar pada kuartal 1-2 tahun depan.


"Kita juga akan penjualan aset financial, saham undervalue, itu bisa Rp 5 triliun ke atas," tambah Arya.
"Saham yang kita punya [Jiwasraya], ini kan [ada saham] undervalue, ini kita harapkan Rp 5,6 triliun, atau hampir 6 triliun," katanya.

(dru/tas) Next Article Tak Puas Dana Penggantian, Nasabah Jiwasraya Protes
Most Popular