
2019 Harganya Reli, Tepatkah Investasi di Emas pada 2020?
Rehia Sebayang, ²©²ÊÍøÕ¾
31 December 2019 15:04

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Tahun 2019 akan segera berakhir dan berganti. Memasuki tahun 2020, berbagai pertanyaan di sektor ekonomi seperti kemana arah harga emas, bisa jadi salah satu hal menarik untuk dibahas, sebagaimana diungkapkan kontributor Forbes Tim Treadgold.
Ìý
Dalam tulisannya di media itu, Treadgold mengatakan bahwa bahwa emas masih akan menjadi instrumen investasi yang menarik dan harganya diperkirakan akan masih naik, apalagi saat dolar melemah terhadap mata uang lainnya.
Ìý
"Dari level terendah US$ 1180/oz pada pertengahan Agustus, 2018, emas naik 30% ke level tertinggi enam tahun US$ 1537/oz September lalu, sebelum turun kembali menjadi sekitar US$ 1.450/oz karena kekhawatiran perang dagang memudar." katanya.
Ìý
Kinclongnya investasi di emas juga terlihat dari kenaikan harga saham perusahaan emas, kata Treadgold. Misalnya saja Newmont Goldcorp, produsen emas terbesar di dunia. Harga saham perusahaan ini naik sebesar 11,2% selama sebulan dari US$ 38,40 menjadi US$ 42,71 pada penutupan perdagangan hari Jumat di Bursa New York (NYSE).
Ìý
Sementara itu, saham Barrick Gold, produsen emas terbesar kedua di dunia, naik 9,2% dari US$ 16,80 menjadi US$ 18,37 selama sebulan terakhir.
Ìý
Treadgold juga menyebut emas mulai banyak diburu investor AS. Salah satu alasan yang menyebabkan hal itu adalah volatilitas yang terjadi dalam nilai dolar belakangan ini.
Ìý
Selain itu, emas juga sudah dikenal sebagai salah satu tempat berlindung yang aman (safe haven) dari pasar keuangan yang bergejolak yang disebabkan ketidakpastian terkait dengan perang dagang dan faktor-faktor destabilisasi lainnya seperti Brexit (rencana Inggris keluar dari Uni Eropa).
Ìý
Terlebih lagi, perkembangan dalam perang dagang antara AS-China yang sudah memasuki babak baru masih penuh ketidakpastian, kata Treadgold. Hal ini tentunya bisa mempengaruhi berbagai instrumen investasi, termasuk emas. Namun tetap saja, emas masih menjadi pilihan yang layak untuk berinvestasi.
Ìý
"Keyakinan bahwa perang dagang memasuki fase akhirnya mungkin secara wajar diperkirakan akan menekan harga emas sebagai bentuknormalitas internasional yang dikembangkan, tetapi itu mungkin tidak bisa mencegah meningkatnya minat pada emas karena tren penurunan nilai dolar."
(roy/roy) Next Article Suku Bunga Rendah, Sentimen Pendorong Penguatan Harga Emas
Ìý
Dalam tulisannya di media itu, Treadgold mengatakan bahwa bahwa emas masih akan menjadi instrumen investasi yang menarik dan harganya diperkirakan akan masih naik, apalagi saat dolar melemah terhadap mata uang lainnya.
Ìý
Ìý
Kinclongnya investasi di emas juga terlihat dari kenaikan harga saham perusahaan emas, kata Treadgold. Misalnya saja Newmont Goldcorp, produsen emas terbesar di dunia. Harga saham perusahaan ini naik sebesar 11,2% selama sebulan dari US$ 38,40 menjadi US$ 42,71 pada penutupan perdagangan hari Jumat di Bursa New York (NYSE).
Ìý
Sementara itu, saham Barrick Gold, produsen emas terbesar kedua di dunia, naik 9,2% dari US$ 16,80 menjadi US$ 18,37 selama sebulan terakhir.
Ìý
Treadgold juga menyebut emas mulai banyak diburu investor AS. Salah satu alasan yang menyebabkan hal itu adalah volatilitas yang terjadi dalam nilai dolar belakangan ini.
Ìý
Selain itu, emas juga sudah dikenal sebagai salah satu tempat berlindung yang aman (safe haven) dari pasar keuangan yang bergejolak yang disebabkan ketidakpastian terkait dengan perang dagang dan faktor-faktor destabilisasi lainnya seperti Brexit (rencana Inggris keluar dari Uni Eropa).
Ìý
Terlebih lagi, perkembangan dalam perang dagang antara AS-China yang sudah memasuki babak baru masih penuh ketidakpastian, kata Treadgold. Hal ini tentunya bisa mempengaruhi berbagai instrumen investasi, termasuk emas. Namun tetap saja, emas masih menjadi pilihan yang layak untuk berinvestasi.
Ìý
"Keyakinan bahwa perang dagang memasuki fase akhirnya mungkin secara wajar diperkirakan akan menekan harga emas sebagai bentuknormalitas internasional yang dikembangkan, tetapi itu mungkin tidak bisa mencegah meningkatnya minat pada emas karena tren penurunan nilai dolar."
(roy/roy) Next Article Suku Bunga Rendah, Sentimen Pendorong Penguatan Harga Emas
Most Popular