²©²ÊÍøÕ¾

Harga Rokok Naik, Saham GGRM & HMSP Diborong Investor

Yazid Muamar, ²©²ÊÍøÕ¾
03 January 2020 14:32
Pemerintah baru secara resmi mengeluarkan kenaikan tersebut pada Rabu (23/10/2019) melalui aturan PMK Nomor 152/PMK.010/2019 tentang tarif cukai hasil tembakau.
Foto: Ilustrasi Rokok.(²©²ÊÍøÕ¾/Syahrizal Sidik)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Kenaikan Harga Jual Eceran (HJE) rokok sebesar 35% yang ditetapkan Pemerintah mulai 1 Januari 2020 belum berdampak pada dua saham yakni PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP).

Hingga penutupan sesi I hari Jumat (3/1/2020), saham HMSP justru mengalami penguatan 0,96% ke harga Rp 2.110/saham, sedangkan GGRM sahamnya malah naik sedikit lebih tinggi 1,03% pada level Rp 53.900/saham.


Saham GGRM bahkan diburu investor asing (foreign) dengan mencatatkan beli bersih (net buy) Rp 15,76 miliar, adapun HMSP dengan net buy hanya Rp 369 juta.

Dampak pada kedua saham tersebut tidak terasa sejak bursa saham 2020 mulai dibuka Kamis (2/1/2020), adapun saham HMSP ditutup dengan pelemahan tipis 0,47%, sedangkan GGRM justru ditutup naik 0,66%.

Hal ini disebabkan tekanan pada kedua saham tersebut sepanjang 2019 lalu sangat dalam karena pelaku pasar telah menyesuaikan portofolio investasinya saat itu. Sepanjang tahun 2019 lalu saham HMSP amblas 43,4% dan GGRM anjlok 36,6%.

Seperti diketahui sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan kenaikan cukai rokok hingga 23%, dan harga jual eceran sebesar 35% pada Jumat (13/9/2019) setelah berdiskusi dengan Presiden Joko Widodo.

Namun Pemerintah baru secara resmi menetapkan kebijakan tersebut pada hari Rabu (23/10/2019) melalui aturan PMK Nomor 152/PMK.010/2019 tentang tarif cukai hasil tembakau.

Potensi Pergerakan Saham HMSP
Secara teknikal saham HMSP memiliki kecenderungan naik secara jangka pendek, hal ini tercermin dari posisinya yang cenderung bergerak naik sejak tanggal 28 bulan November tahun 2019 lalu, dengan kenaikan hingga Jumat (3/1/2020) sesi hari ini sebesar 11,05%.

Kecenderungan menguat dalam beberapa hari ini masih ada yang terlihat dari harganya yang bergerak di atas rata-rata nilainya dalam 5 hari terakhir (moving average/MA5).

Ruang penguatannya cukup terbuka karena secara momentum pergerakannya belum memasuki jenuh belinya (overbought), menurut indikator Relative Strength Index (RSI). Ada potensi harganya menyentuh Rp 2.250 hingga Rp 2.250 dalam satu hingga dua pelan ke depan.

Sedangkan harganya akan cenderung tertahan ketika turun mendekati level Rp 2.050 - 2.000 per sahamnya.

Hold_HOLD³§³Ü³¾²ú±ð°ù:Ìý¸é±ð´Ú¾±²Ô¾±³Ù¾±±¹
[Gambas:Video ²©²ÊÍøÕ¾]

Potensi Pergerakan Saham GGRM

Tekanan pada saham GGRM sebenarnya telah mereda sejak 16 September 2019 dan harganya cenderung bergerak menyamping (sideways), dengan rentang pergerakan yakni pada harganya Rp 49.175/saham hingga Rp 56.800/saham.

Dalam beberapa hari ini sahamnya cenderung bergerak naik di atas rata-rata nilainya dalam 5 hari terakhir (moving average/MA5).

Ruang penguatannya juga masih terbuka karena harganya belum memasuki level jenuh belinya (overbought), menurut indikator Relative Strength Index (RSI).

Ada potensi harganya menguji level Rp 56.000 dalam dua pekan ke depan. Sedangkan penurunan harganya akan cenderung tertahan ketika mendekati level Rp 52.000 per sahamnya.

Hold_HOLD³§³Ü³¾²ú±ð°ù:Ìý¸é±ð´Ú¾±²Ô¾±³Ù¾±±¹

TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA


(yam/hps) Next Article Tarik Ulur Cukai Rokok, ke Mana Harga HMSP & GGRM?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular