²©²ÊÍøÕ¾

AS-Iran Dingin, Bursa Saham Asia Ditutup Menguat

Anthony Kevin, ²©²ÊÍøÕ¾
09 January 2020 17:32
Seluruh bursa saham utama kawasan Asia menutup perdagangan keempat di pekan ini, Kamis (9/1/2020), di zona hijau.
Foto: Bursa Tokyo (REUTERS/Issei Kato)
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Seluruh bursa saham utama kawasan Asia menutup perdagangan keempat di pekan ini, Kamis (9/1/2020), di zona hijau.

Pada penutupan perdagangan, indeks Nikkei terapresiasi 2,31%, indeks Shanghai menguat 0,91%, indeks Hang Seng naik 1,68%, indeks Straits Times terkerek 0,05%, dan indeks Kospi bertambah 1,63%.

Tensi antara AS dan Iran yang ternyata tak sepanas yang dikhawatirkan pelaku pasar menjadi faktor yang memantik aksi beli di bursa saham Benua Kuning.


Seperti yang diketahui, kemarin pagi waktu Indonesia (8/1/2020) Iran menembakkan misil ke dua markas militer AS di Irak. Diketahui, lebih dari selusin misil balistik diluncurkan oleh Iran ke dua markas militer AS tersebut. Serangan tersebut sudah dikonfirmasi oleh Pentagon.

"Jelas bahwa rudal ini diluncurkan dari Iran dan menargetkan setidaknya dua pangkalan militer Irak yang menampung personel militer dan koalisi AS di Al-Assad dan Irbil," kata juru bicara Pentagon pasca serangan.

Melansir ²©²ÊÍøÕ¾ International, setelah serangan Iran terjadi, Presiden AS Donald Trump mengadakan pertemuan dengan para penasihat utamanya di Gedung Putih. Pertemuan tersebut dihadiri Wakil Presiden Mike Pence, Menteri Pertahanan Mark Esper, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan Jenderal Angkatan Darat Mark Milley.

Serangan tersebut merupakan balasan dari Iran atas serangan yang sebelumnya diluncurkan oleh AS dan menewaskan Jenderal Qassim Soleimani. Seoleimani sendiri merupakan pemimpin dari Quds Force selaku satuan pasukan khusus yang dimiliki Revolutionary Guards (salah satu bagian dari pasukan bersenjata Iran).


Kemarin malam waktu Indonesia, Trump memberikan konferensi pers terkait serangan yang diluncurkan oleh Iran. Dirinya membantah klaim pemerintah Iran yang mengatakan bahwa ada sebanyak 80 tentara AS yang tewas dalam serangan tersebut. Dirinya pun menyakini bahwa serangan tersebut merupakan serangan terakhir dari Iran.

"Tidak ada warga AS yang terluka dalam serangan rudal Iran," ujar Trump di Gedung Putih sebagaimana dilansir AFP, Kamis (9/1/2020).

"Iran tampaknya akan mundur, yang mana ini baik untuk semua pihak terkait," katanya.

Trump menegaskan tidak akan menyerang balik Iran. Menurutnya, meski memiliki kekuatan militer terbaik di dunia, AS tak selamanya harus menggunakan itu.

"Fakta bahwa kita memiliki militer dan peralatan terbaik tidak berarti membuat kita harus menggunakannya."

Trump lantas memilih untuk menjatuhkan sanksi ekonomi baru terhadap Iran. Sanksi yang tidak dijelaskan secara detail ini, disebut Trump, nantinya akan berlaku sampai Iran mengubah perilakunya, terutama soal pengembangan nuklir.

"Iran harus meninggalkan ambisi nuklirnya dan mengakhiri dukungannya untuk terorisme," sebut Trump.

Perkembangan tersebut jelas memberikan kelegaan bagi pelaku pasar. Pasalnya, sebelumnya terdapat kekhawatiran bahwa AS akan balik menggempur Iran.


Untuk diketahui, sebelumnya pada Minggu pagi waktu Indonesia (5/1/2020) atau Sabtu malam waktu AS (4/1/2020), Trump memperingatkan Iran untuk tidak melakukan balasan atas pembunuhan Soleimani yang diotorisasi sendiri oleh dirinya. Kalau sampai peringatan tersebut tak diindahkan, Trump menyatakan akan menyerang sebanyak 52 wilayah sebagai balasan.

Sejauh ini, AS masih merupakan negara dengan nilai perekonomian terbesar di dunia. Jika AS sampai berperang melawan Iran, dan jika perang antara AS dan Iran bertransformasi menjadi perang dunia tiga, dipastikan bahwa perputaran roda perekonomian AS akan menjadi lambat.

Ketika ini yang terjadi, pastilah perputaran roda perekonomian dunia akan ikut menjadi lambat.

Kini, ada harapan yang besar bahwa perang akan bisa dihindari dan laju perekonomian dunia akan tetap berada di level yang relatif tinggi.

TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA




(ank/ank) Next Article Bukan Perang Dagang, Perang Beneran Bikin Bursa Asia Merah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular