²©²ÊÍøÕ¾

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Menteri BUMN Erick Thohir melakukan pertemuan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai upaya dalam mencegah tindak korupsi di lingkungan Kementerian BUMN dan perusahaan pelat merah di tengah sorotan publik terkait dengan tata kelola perusahaan BUMN.

Pertemuan itu dilakukan pada Selasa Siang (28/1/2020). Ketua KPK Firli Bahuri tiba di Gedung Kementerian BUMN pada pukul 13.18 WIB.

Usai pertemuan dengan Erick Thohir, mantan Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri ini menegaskan pembahasan bersama Erick soal program dalam rangka mencegah korupsi.

Baca: Catat! 7 Saham Ini Masuk IDX80, Saham Paling Likuid di BEI

"Yang pertama adalah saya apresiasi apa yang disampaikan Pak Menteri BUMN. Kenapa? Ada beberapa program yang dilakukan beliau dalam rangka pencegahan korupsi," kata Firli, di Kementerian BUMN, Selasa (28/1).

¹ó¾±°ù±ô¾±Ìý³¾±ð²ÔÂá±ð±ô²¹²õ°ì²¹²Ô, pertama, ada 9 Peraturan Menteri BUMN yang memerintahkan seluruh pejabat struktural untuk melakukan upaya mencegah korupsi. Kedua, Kementerian BUMN juga sudah membuat sistem manajemen anti suap.

Ketiga, Kementerian BUMN meminta kepada KPK terkait dengan keterlibatan lembaga anti rasuah ini supaya memberikan sumbangsih kepada BUMN untuk tidak terjadinya korupsi.

"Misalnya kita [KPK] diajak melakukan pendidikan anti suap. Kita juga diajak melakukan pelatihan bagaimana membangun korporat bersih. Saya kira itu," tegas mantan Kapolda Sumsel dan NTB ini.

Baca: Dear Milenial! Erick Thohir Cari Direksi BUMN nih, Ayo Daftar

"Kita bicara bagaimana menyelamatkan bagaimana juga memberikan andil untuk mencegah tidak terjadinya korupsi," katanya lagi.

Hanya saja, ketika ditanya soal pembahasan spesifik mengenai sebuah perusahaan yang terindikasi melanggar, Firla menampik informasi tersebut. "Gak ada, kita tidak bicara apa-apa. [Ada soal laporan satu perusahaan?] Yang saya jelaskan itu ya, saya tidak ingin menyampaikan sesuatu yang tidak kami bahas," tegas mantan Wakapolda Banten ini.

[Gambas:Video ²©²ÊÍøÕ¾]

(tas/tas) Next Article 24 Tahun Kementerian BUMN, Erick: BUMN Bukan Sapi Perah Lagi