²©²ÊÍøÕ¾

Saham ERAA Drop, Karena Jual Ponsel China?

Yazid Muamar, ²©²ÊÍøÕ¾
03 February 2020 14:08
Anjloknya saham ERAA karena kekhawatiran investor akan wabah virus corona yang semakin meluas.
Foto: detikFoto/Grandyos Zafna

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) ikut dijual pelaku pasar karena wabah virus corona yang semakin banyak memakan korban jiwa.

Saham ERAA pada penutupan bursa sesi I hari Senin (3/2/2020) berada pada harga Rp 1.570/uni sahamnya, turun 20 poin atau 1,26%. Saamnya ditransaksikan sebanyak Rp 5,86 miliar atau sebanyak 3,75 juta unit dengan catatan investor asing melakukan beli bersih (net buy) hingga Rp 572,2 juta.

Pada pekan lalu saham ERAA mengalami penurunan 120 poin atau 7,02% ditutup pada level Rp 1.590/unit pada hari Jumat (31/1/2020). Anjloknya saham ERAA karena kekhawatiran investor akan wabah virus corona yang semakin meluas.

Erajaya seperti diketahui merupakan distributor dan peritel produk elektronik yang didatangkan dari China. Beberapa diantaranya produk ponsel asal China seperti: Huawei, Lenovo, Luna, Oppo, Xiaomi, dan VIVO.

Sehubungan dengan penyebaran virus corona, Ditjen Bea Cukai Kemenkeu, R. Fadjar Donny Tjahjadi mengatakan "kecil kemungkinannya penyebaran virus corona melalui barang, hal ini dikarenakan virus tersebut bersifat analog, baru bisa tumbuh di mahkluk hidup", sebutnya dalam ²©²ÊÍøÕ¾Â Indonesia TV Selasa (28/1) lalu.

Belakangan seperti diketahui virus corona ditetapkan sebagai kondisi darurat global oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) pada Kamis (30/1/2020) pekan lalu.

Menurut AFP, angka korban tewas saat ini menjadi 360 orang di China. Pihak berwenang di Provinsi Hubei mengatakan ada 56 kematian baru pada Senin (3/2/2020), sementara jumlah kasusnya juga bertambah 2.103 menjadi 16.000-an kasus.

Selain sentimen negatif akibat virus corona yang menjadi wabah, saham ERAA juga diselimuti sentimen positif dari uji coba penerapan International Mobile Equipment Indentity (IMEI) yang akan diujicobakan mulai bulan Februari 2020 ini.

Informasi ini disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G Plate. "[Soal pelaksanaan IMEI] Ya, bulan Februari," ujarnya singkat, di kantor Kemenkominfo, Jakarta, seperti dilansir Kamis (30/1/2020).

Dalam uji coba ini Sistem Informasi Basis Database IMEI Nasional (SIBINA) milik Kementerian Perindustrian ke jaringan operator seluler. Nantinya ponsel black market akan bisa langsung diidentifikasi dan dimatikan.

Aturan IMEI akan berlaku penuh pada bulan April 2020. Setelah berlaku, ponsel black market yang baru diaktifkan tidak akan tersambung dengan jaringan milik perusahaan telekomunikasi.

IMEI merupakan identitas ponsel yang dikeluarkan oleh Global System for Mobile Association (GSMA) yang terdiri dari 15 digit nomor desimal unik. IMEI diperlukan untuk mengidentifikasi alat atau perangkat telekomunikasi yang tersambung ke jaringan telekomunikasi bergerak.



TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾Â INDONESIA


(yam/yam) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular