Belum Sebulan Listing, Saham Emiten Ini Ambles ke Gocap
Houtmand P Saragih, 博彩网站
04 March 2020 11:36
Jakarta, 博彩网站 - Belum satu bulan melantai (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham PT Agro Yasa Lestari Tbk (AYLS)听sudah menyentuh harga Rp 50/saham alias saham gocap, harga terendah saham yang dapat ditransaksikan di pasar sekunder.
Sejak perdagangan awal pekan ini, data BEI听mencatat,听harga saham AYLS tercatat sudah menyentuh level harga Rp 50/saham. Padahal pada saat dilepas di pasar perdana (initial public offering/IPO), saham AYLS dipatok pada harga Rp 100/saham.
Artinya harga saham AYLS sudah anjlok lebih dari 50% kurang dalam sebulan. Perusahaan yang bergerak di bidang teknik, trading dan jasa ini resmi melantai di BEI pada 12 Februari 2020.
Jumlah kepemilikan saham publik tercatat sebanyak 30,31% atau 258,70 juta unit. Pemilik saham lainnya adalah tercatat atas nama Akam sebanyak 34,96% dan Hidayat Winardi sebanyak 34,73%.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan tahun buku 2018, nilai aset tercatat sebesar Rp 50,15 miliar. Laba bersih senilai Rp 1,28 miliar.
Layanan bisnis yang diberikan perseroan spesifik pada bidang Geosynthetics untuk menunjang proyek-proyek pemerintah (Kementerian Pekerjaan Umum dan BUMN), proyek-proyek swasta, pertambangan dan perminyakan, serta industri terkait lainnya.
(hps/hps) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500
Sejak perdagangan awal pekan ini, data BEI听mencatat,听harga saham AYLS tercatat sudah menyentuh level harga Rp 50/saham. Padahal pada saat dilepas di pasar perdana (initial public offering/IPO), saham AYLS dipatok pada harga Rp 100/saham.
Artinya harga saham AYLS sudah anjlok lebih dari 50% kurang dalam sebulan. Perusahaan yang bergerak di bidang teknik, trading dan jasa ini resmi melantai di BEI pada 12 Februari 2020.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan tahun buku 2018, nilai aset tercatat sebesar Rp 50,15 miliar. Laba bersih senilai Rp 1,28 miliar.
Layanan bisnis yang diberikan perseroan spesifik pada bidang Geosynthetics untuk menunjang proyek-proyek pemerintah (Kementerian Pekerjaan Umum dan BUMN), proyek-proyek swasta, pertambangan dan perminyakan, serta industri terkait lainnya.
(hps/hps) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500
Most Popular