
Sempat Tertekan 4%, Sesi I Tutup IHSG Bisa Balik ke 4.000
Putu Agus Pransuamitra, ²©²ÊÍøÕ¾
20 March 2020 12:20

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾Â Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambles lagi pada perdagangan Jumat (20/3/2020) setelah ambrol lebih dari 17% dalam 4 hari perdagangan sebelumnya.
Bursa kebanggaan tanah air ini sempat ambles 4,56% ke 3.918,34, level tersebut merupakan yang terlemah sejak Agustus 2013.Tetapi perlahan berhasil memangkas pelemahan hingga kembali ke atas level 4.000. Di akhir perdagangan sesi I, IHSG melemah 1,72% di 4.034,988.
Berdasarkan data RTI, nilai transaksi di perdagangan sesi I sebesar Rp 4,11 triliun, dengan investor asing melakukan aksi jual bersih Rp 339,64 miliar.
Mengiringi kejatuhan IHSG, sudah ada 2 emiten yang terkena Auto Rejection Bawah (ARB) PT. Galva Technologies Tbk (GLVA) dan PT Wilton Makmur Indonesia Tbk. (SQMI), menjadi 2 saham yang sudah ambles 7%.
Selain itu ada 160 emiten yang melemah lebih dari 6% alias mendekati ARB. Beberapa saham unggulan (blue chips) yang nyaris menyentuh ARB yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) -6,89%, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) -6,76%, dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) -6,74%.
Seperti diketahui sebelumnya, pada Kamis (12/3/2020) lalu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memerintahkan Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk merubah ketentuan batas auto rejection bawah (ARB) menjadi 7% untuk seluruh fraksi harga. Ketentuan tersebut mulai berlaku Jumat, 13 Maret 2020.
Mengutip surat yang disampaikan OJK kepada bursa, selain menurunkan tingkat ARB dari sebelumnya 10% di pekan lalu, OJK juga memerintahkan untuk meniadakan saham-saham yang bisa diperdagangkan pada sesi pra pembukaan (pre-opening).
Aksi jual di bursa saham terus terjadi akibat pandemi virus corona (COVID-19) yang dikhawatirkan memicu pelambatan ekonomi secara signifikan bahkan resesi global.Â
Bank Indonesia (BI) Kamis kemarin memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini menjadi 4,2-4,6% dari proyeksi sebelumnya 5-5,4%. BI juga menurunkan suku bunga, serta mengeluarkan 7 kebijakan guna meminimalisir dampak COVID-19 ke perekonomian.
"Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18-19 Maret 2020 memutuskan untuk menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 4,5%," kata Gubernur BI Perry Warjiyo, Kamis (19/3/2020)
Namun kebijakan BI tersebut belum mampu menenangkan pasar, aksi jual terus berlanjut hari ini.
Meski demikian bursa saham Asia yang menghijau memberikan sedikit angin segar. Indeks Kospi Korea Selatan melesat lebih dari 5%, Hang Seng Hong Kong naik lebih dari 2%, Shanghai Composite China +0,47%, hanya Nikkei Jepang yang masih melemah sekitar 1%.
Selain posisi IHSG di level terendah membuat para pelaku pasar memburu saham-saham murah, sehingga IHSG mampu memangkas pelemahan.
TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA
(pap/pap) Next Article Awas Kena ARB, 170 Saham Ambles lebih dari 6% & Ada BUMN Juga
Bursa kebanggaan tanah air ini sempat ambles 4,56% ke 3.918,34, level tersebut merupakan yang terlemah sejak Agustus 2013.Tetapi perlahan berhasil memangkas pelemahan hingga kembali ke atas level 4.000. Di akhir perdagangan sesi I, IHSG melemah 1,72% di 4.034,988.
Berdasarkan data RTI, nilai transaksi di perdagangan sesi I sebesar Rp 4,11 triliun, dengan investor asing melakukan aksi jual bersih Rp 339,64 miliar.
Mengiringi kejatuhan IHSG, sudah ada 2 emiten yang terkena Auto Rejection Bawah (ARB) PT. Galva Technologies Tbk (GLVA) dan PT Wilton Makmur Indonesia Tbk. (SQMI), menjadi 2 saham yang sudah ambles 7%.
Seperti diketahui sebelumnya, pada Kamis (12/3/2020) lalu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memerintahkan Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk merubah ketentuan batas auto rejection bawah (ARB) menjadi 7% untuk seluruh fraksi harga. Ketentuan tersebut mulai berlaku Jumat, 13 Maret 2020.
Mengutip surat yang disampaikan OJK kepada bursa, selain menurunkan tingkat ARB dari sebelumnya 10% di pekan lalu, OJK juga memerintahkan untuk meniadakan saham-saham yang bisa diperdagangkan pada sesi pra pembukaan (pre-opening).
Aksi jual di bursa saham terus terjadi akibat pandemi virus corona (COVID-19) yang dikhawatirkan memicu pelambatan ekonomi secara signifikan bahkan resesi global.Â
Bank Indonesia (BI) Kamis kemarin memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini menjadi 4,2-4,6% dari proyeksi sebelumnya 5-5,4%. BI juga menurunkan suku bunga, serta mengeluarkan 7 kebijakan guna meminimalisir dampak COVID-19 ke perekonomian.
"Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18-19 Maret 2020 memutuskan untuk menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 4,5%," kata Gubernur BI Perry Warjiyo, Kamis (19/3/2020)
Namun kebijakan BI tersebut belum mampu menenangkan pasar, aksi jual terus berlanjut hari ini.
Meski demikian bursa saham Asia yang menghijau memberikan sedikit angin segar. Indeks Kospi Korea Selatan melesat lebih dari 5%, Hang Seng Hong Kong naik lebih dari 2%, Shanghai Composite China +0,47%, hanya Nikkei Jepang yang masih melemah sekitar 1%.
Selain posisi IHSG di level terendah membuat para pelaku pasar memburu saham-saham murah, sehingga IHSG mampu memangkas pelemahan.
TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA
(pap/pap) Next Article Awas Kena ARB, 170 Saham Ambles lebih dari 6% & Ada BUMN Juga
Most Popular