
Mal Buka 15 Juni, Saham KFC hingga Pizza Hut Melesat
Houtmand P Saragih, ²©²ÊÍøÕ¾
05 June 2020 11:02

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Harga saham emiten pemilik restoran melesat pada perdagangan hari ini, Jumat (5/6/2020), setelah Pemrov DKI Jakarta akan membuka kembali mal pada 15 Juni mendatang.
Sebelumnya para pemilik restoran tersebut banyak mengalami masalah operasional karena harus tutup sementara setelah pemerintah memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Hingga pukul 10.24 WIB, data BEIÂ mencatat, harga saham PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), pemilik restoran cepat saji KFC, naik 0,54% ke harga Rp 925/unit. Sepanjang tahun ini harga saham FAST tercatat terkoreksi 27,45%.
Sebelumnya, FAST mengakui bisnis mereka terganggu pandemi Covid-19 hingga harus menghentikan sebagian operasi usaha. Hal ini berdampak pada nasib ribuan pekerja mereka harus dirumahkan, tapi mereka matian-matian mempertahankan karyawan sehingga tak ada pemutusan hubungan kerja (PHK).
KFC memperkirakan jangka waktu penghentian sebagian operasional lebih dari 3 bulan, tanpa menjelaskan sejak kapan dan sampai kapan. Total gerai yang terdampak sebanyak 115 gerai karena mal-mal tutup tak hanya di Jakarta dan beberapa kota di Indonesia.
Lalu saham PT Jaya Bersama Tbk (DUCK), pemilik restoran Duck King, mengalami kenaikan 0,91% ke level Rp 555/unit. Selama tahun berjalan saham DUCK telah turun 54,51%.
Beberapa waktu lalu PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) merevisi outlook DUCK menjadi "negatif" dari "stabil" untuk mengantisipasi efek berkepanjangan dari pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) yang dapat memperlemah kinerja bisnis dan keuangan perusahaan.
DUCK adalah emiten pengelola grup restoran masakan China, The Duck King, dengan varian restoran di antaranya Fook Yew, Panda Bowl, dan Imperial Chef, lalu The Grand Duck King Signatures, The Grand Duck King, serta The Duck King Noodle and Kitchen.
"Perusahaan sangat terdampak dari pandemi ini sehingga membuat perusahaan menutup hampir seluruh outlet-nya. Kami memperkirakan DUCK membukukan pendapatan dan EBITDA [laba sebelum bunga, pajak, amortisasi dan depresiasi] yang lebih rendah dari yang diproyeksikan pada tahun 2020," tulis Pefindo, dalam keterangan resmi, Rabu (6/5/2020).
Pefindo mengungkapkan, pada Maret 2020, DUCK diperkirakan mengalami penurunan penjualan sekitar 50% dibandingkan dengan penjualan pada bulan-bulan sebelumnya.
Pefindo menilai, peringkat tersebut mencerminkan posisi DUCK yang kuat di industri restoran, khususnya di segmen masakan China; marjin profitabilitas yang relatif tinggi; dan posisi likuiditas yang memadai.
Lalu saham PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA), pengelola Pizza Hut, juga mengalami kenaikan sebesar 6,21% ke level Rp 770/unit. Selama tahun berjalan saham PZZA tercatat drop 30,63%.
Akhir April lalu Corporate Secretary Sarimelati Kencana Kurniadi Sulistyomo mengatakan perusahaan tak menampik terjadi penurunan penjualan akibat penyebaran pandemi Covid-19 dan diterapkannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di beberapa daerah.
"Sejauh ini kami berusaha keras untuk optimalisasi bisnis dan penjualan di Outlet, dengan menyesuaikan peraturan yang berlaku. Kami memang mengalami dampak dari penjualan, namun kami berusaha agar tidak terjadi PHK. Sampai sekarang kami belum memiliki rencana apapun terkait hal tersebut," kata Kurniadi kepada ²©²ÊÍøÕ¾, Senin (27/4/2020).
Dia menyebutkan, karena penerapan PSBB di beberapa daerah terjadi pengurangan atau pembatasan kegiatan usaha dan operasional restoran.
"Pizza Hut Indonesia menghormati kebijakan Pemerintah terkait PSBB di berbagai daerah, dan mendukung Program untuk mengatasi pandemi Covid-19," imbuh dia.
Sebelumnya para pemilik restoran tersebut banyak mengalami masalah operasional karena harus tutup sementara setelah pemerintah memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Hingga pukul 10.24 WIB, data BEIÂ mencatat, harga saham PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), pemilik restoran cepat saji KFC, naik 0,54% ke harga Rp 925/unit. Sepanjang tahun ini harga saham FAST tercatat terkoreksi 27,45%.
KFC memperkirakan jangka waktu penghentian sebagian operasional lebih dari 3 bulan, tanpa menjelaskan sejak kapan dan sampai kapan. Total gerai yang terdampak sebanyak 115 gerai karena mal-mal tutup tak hanya di Jakarta dan beberapa kota di Indonesia.
Lalu saham PT Jaya Bersama Tbk (DUCK), pemilik restoran Duck King, mengalami kenaikan 0,91% ke level Rp 555/unit. Selama tahun berjalan saham DUCK telah turun 54,51%.
Beberapa waktu lalu PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) merevisi outlook DUCK menjadi "negatif" dari "stabil" untuk mengantisipasi efek berkepanjangan dari pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) yang dapat memperlemah kinerja bisnis dan keuangan perusahaan.
DUCK adalah emiten pengelola grup restoran masakan China, The Duck King, dengan varian restoran di antaranya Fook Yew, Panda Bowl, dan Imperial Chef, lalu The Grand Duck King Signatures, The Grand Duck King, serta The Duck King Noodle and Kitchen.
"Perusahaan sangat terdampak dari pandemi ini sehingga membuat perusahaan menutup hampir seluruh outlet-nya. Kami memperkirakan DUCK membukukan pendapatan dan EBITDA [laba sebelum bunga, pajak, amortisasi dan depresiasi] yang lebih rendah dari yang diproyeksikan pada tahun 2020," tulis Pefindo, dalam keterangan resmi, Rabu (6/5/2020).
Pefindo mengungkapkan, pada Maret 2020, DUCK diperkirakan mengalami penurunan penjualan sekitar 50% dibandingkan dengan penjualan pada bulan-bulan sebelumnya.
Pefindo menilai, peringkat tersebut mencerminkan posisi DUCK yang kuat di industri restoran, khususnya di segmen masakan China; marjin profitabilitas yang relatif tinggi; dan posisi likuiditas yang memadai.
Lalu saham PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA), pengelola Pizza Hut, juga mengalami kenaikan sebesar 6,21% ke level Rp 770/unit. Selama tahun berjalan saham PZZA tercatat drop 30,63%.
Akhir April lalu Corporate Secretary Sarimelati Kencana Kurniadi Sulistyomo mengatakan perusahaan tak menampik terjadi penurunan penjualan akibat penyebaran pandemi Covid-19 dan diterapkannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di beberapa daerah.
"Sejauh ini kami berusaha keras untuk optimalisasi bisnis dan penjualan di Outlet, dengan menyesuaikan peraturan yang berlaku. Kami memang mengalami dampak dari penjualan, namun kami berusaha agar tidak terjadi PHK. Sampai sekarang kami belum memiliki rencana apapun terkait hal tersebut," kata Kurniadi kepada ²©²ÊÍøÕ¾, Senin (27/4/2020).
Dia menyebutkan, karena penerapan PSBB di beberapa daerah terjadi pengurangan atau pembatasan kegiatan usaha dan operasional restoran.
"Pizza Hut Indonesia menghormati kebijakan Pemerintah terkait PSBB di berbagai daerah, dan mendukung Program untuk mengatasi pandemi Covid-19," imbuh dia.
Pages
Most Popular