
Didukung Bank Pemerintah, Saham Bukopin Terbang 13,58%
dob, ²©²ÊÍøÕ¾
08 June 2020 16:33

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Saham PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) langsung melesat 13,58% yang didorong oleh sentimen positif dukungan dari bank plat merah serta rencana penawaran umum terbatas (PUT) atau rights issue V.
Saham Bukopin ditutup pada level Rp 184, naik 13,58% dibandingkan akhir pekan lalu, Bahkan saham BBKP sempat menyentuh level tertinggi Rp 188 dan terendah di Rp 163. Investor asing tercatat mengoleksi saham dari emiten yang dikendalikan oleh PT Bosowa Corporindo ini.
Tercatat aksi beli bersih investor asing mencapai Rp 473,03 juta, sementara total nilai transaksi mencapai Rp 52,91 miliar. Nilai transaksi ini tergolong rekor dibandingkan dengan rata-rata transaksi beberapa bulan terakhir.
Sebelumnya Manajemen Bank Bukopin berinisiatif untuk meminta dukungan technical assistance dari Bank plat merah yang dikenal sangat baik dalam bidang Treasury Management.
Bank Bukopin dan BNI telah sepakat bekerjasama dalam pemberian technical assistance dalam bidang treasury management. Dengan asistensi ini Bank Bukopin diharapkan dapat lebih efektif dan optimal dalam mengelola likuiditas di tengah situasi perbankan menghadapi pandemik Covid-19.
Sebagai salah satu Bank milik negara, BNI telah memiliki pengalaman dan kemampuan yang mumpuni serta telah terbukti berhasil mengatasi berbagai situasi ekonomi. Sehingga diyakini akan dapat meningkatkan kemampuan Bank Bukopin dalam menghadapi situasi yang terjadi akhir-akhir ini.
Direktur Operasi & TI Bank Bukopin, Adhi Brahmantya mengatakan, kerjasama technical assistance di bidang treasury management berupa antara lain pelatihan SDM, penyusunan kebijakan perusahaan, konsultansi dan advisory, diharapkan menjadi langkah positif dalam mengembangkan bisnis Bank Bukopin.
Pada kuartal I-2020 Bukopin meraih laba bersih Rp 53,70 miliar, turun dibandingkan setahun sebelumnya Rp 54,83 miliar. Sementara itu, kredit yang disalurkan Perseroan secara tumbuh sebesar 2,4% (year- to-date) menjadi Rp71,2 triliun dengan posisi Dana Pihak Ketiga sebesar Rp 77,89 triliun.
Dari sisi kualitas kredit, Perseroan berhasil meningkatkan kualitas aset dengan posisi NPL (net) turun ke 3,40%, membaik dibandingkan 4,45% pada Desember 2019. Secara keseluruhan, hingga triwulan I/2020 Bank Bukopin berhasil menjaga posisi aset pada angka Rp 100,80 triliun.
Di antara komposisi pemegang saham Bank Bukopin, masih terdapat Negara Republik Indonesia dengan kepemilikan 8,9%. Langkah strategis ini diharapkan dapat mendukung Bank Bukopin dalam mengelola fungsi treasury management dan pengembangan bisnis ke depannya.
"Dengan dukungan negara RI sebagai salah satu pemegang saham dan bank plat merah ini, kami harapkan nasabah tetap dapat mempercayakan berbagai kebutuhan layanan jasa keuangannya pada Bukopin," tutup Adhi.
(dob/dob) Next Article Outlook KB Bukopin 2021: DPK Tumbuh 40%, Aset 23%
Saham Bukopin ditutup pada level Rp 184, naik 13,58% dibandingkan akhir pekan lalu, Bahkan saham BBKP sempat menyentuh level tertinggi Rp 188 dan terendah di Rp 163. Investor asing tercatat mengoleksi saham dari emiten yang dikendalikan oleh PT Bosowa Corporindo ini.
Tercatat aksi beli bersih investor asing mencapai Rp 473,03 juta, sementara total nilai transaksi mencapai Rp 52,91 miliar. Nilai transaksi ini tergolong rekor dibandingkan dengan rata-rata transaksi beberapa bulan terakhir.
Bank Bukopin dan BNI telah sepakat bekerjasama dalam pemberian technical assistance dalam bidang treasury management. Dengan asistensi ini Bank Bukopin diharapkan dapat lebih efektif dan optimal dalam mengelola likuiditas di tengah situasi perbankan menghadapi pandemik Covid-19.
Sebagai salah satu Bank milik negara, BNI telah memiliki pengalaman dan kemampuan yang mumpuni serta telah terbukti berhasil mengatasi berbagai situasi ekonomi. Sehingga diyakini akan dapat meningkatkan kemampuan Bank Bukopin dalam menghadapi situasi yang terjadi akhir-akhir ini.
Direktur Operasi & TI Bank Bukopin, Adhi Brahmantya mengatakan, kerjasama technical assistance di bidang treasury management berupa antara lain pelatihan SDM, penyusunan kebijakan perusahaan, konsultansi dan advisory, diharapkan menjadi langkah positif dalam mengembangkan bisnis Bank Bukopin.
Pada kuartal I-2020 Bukopin meraih laba bersih Rp 53,70 miliar, turun dibandingkan setahun sebelumnya Rp 54,83 miliar. Sementara itu, kredit yang disalurkan Perseroan secara tumbuh sebesar 2,4% (year- to-date) menjadi Rp71,2 triliun dengan posisi Dana Pihak Ketiga sebesar Rp 77,89 triliun.
Dari sisi kualitas kredit, Perseroan berhasil meningkatkan kualitas aset dengan posisi NPL (net) turun ke 3,40%, membaik dibandingkan 4,45% pada Desember 2019. Secara keseluruhan, hingga triwulan I/2020 Bank Bukopin berhasil menjaga posisi aset pada angka Rp 100,80 triliun.
Di antara komposisi pemegang saham Bank Bukopin, masih terdapat Negara Republik Indonesia dengan kepemilikan 8,9%. Langkah strategis ini diharapkan dapat mendukung Bank Bukopin dalam mengelola fungsi treasury management dan pengembangan bisnis ke depannya.
"Dengan dukungan negara RI sebagai salah satu pemegang saham dan bank plat merah ini, kami harapkan nasabah tetap dapat mempercayakan berbagai kebutuhan layanan jasa keuangannya pada Bukopin," tutup Adhi.
(dob/dob) Next Article Outlook KB Bukopin 2021: DPK Tumbuh 40%, Aset 23%
Most Popular