²©²ÊÍøÕ¾

Astra Agro Bagi 45% Laba jadi Dividen, Nilainya Cuma Rp 95 M

Syahrizal Sidik, ²©²ÊÍøÕ¾
10 June 2020 12:25
Ruang monitor pabrik CPO Astra Agro Lestari (²©²ÊÍøÕ¾/Houtmand P Saragih)
Foto: Ruang monitor pabrik CPO Astra Agro Lestari (²©²ÊÍøÕ¾/Houtmand P Saragih)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Emiten perkebunan Grup Astra, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) menyetujui pembagian dividen tunai senilai Rp 94,95 miliar dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Nilai itu setara Rp 45% dari laba bersih perseroan sepanjang tahun 2019 sebesar Rp 211 miliar.

Presiden Direktur Astra Agro Santosa mengatakan, turunnya harga CPO sepanjang tahun 2019 mempengaruhi kinerja perusahaan. Pendapatan Astra Agro pada periode tahun 2019 turun 8,5% dari Rp 19,08 triliun menjadi Rp 17,45 triliun. Laba bersih Astra Agro pada tahun 2019 sebesar Rp 211 milyar.

"Sisa laba bersih dibukukan sebagai laba ditahan Perseroan," kata Santosa, dalam keterangannya, Rabu (10/6/2020).

Santosa melanjutkan, penurunan ini tak lain disebabkan turunnya harga CPO dan sempat menyentuh level terendah yaitu USD 497/ton pada awal semester dua tahun 2019. Selain itu, produktivitas kelapa sawit juga menurun akibat dampak musim kemarau panjang tahun 2018 serta El Nino ringan di wilayah Indonesia pada tahun 2019.

Memasuki tahun 2020, lanjut Santosa, industri sawit masih menghadapi tantangan yang cukup berat, terutama terkait dengan pandemi covid-19. Harga CPO (crude palm oil) turun sebagai dampak melemahnya harga minyak mentah yang cukup signifikan.

Meskipun demikian, Astra Agro masih mencatatkan kinerja operasional dan finansial yang positif. Kegiatan operasional di kebun dan pabrik kelapa sawit berjalan normal dengan menerapkan protokol covid-19 yang ketat. Sementara itu, bagi para karyawan di kantor pusat sejak Maret hingga awal Juni 2020, telah melaksanakan kebijakan bekerja dari rumah.

"Kami sudah merintis program digitalisasi sejak tiga tahun lalu, sehingga bukan hal yang sulit untuk menjalankan operasional kebun di tengah pandemik seperti saat ini," tuturnya.

Sejak tahun 2017, Astra Agro telah mengembangkan inovasi digital untuk mengontrol operasional secara online dengan mengaplikasikan digitalisasi dalam proses perawatan, panen, absensi berbasis digital dan analisis data.

Sementara itu, menghindari penumpukan antrian penerimaan buah luar, Astra Agro telah menerapkan boarding system di setiap pabrik kelapa sawit. Dalam hal penjualan, sistem tender bagi pembeli juga dilakukan melalui aplikasi. Sehingga, protokol covid-19 dapat dilaksanakan dengan maksimal baik di head office maupun di operasional kebun.

Dalam Rapat ini, selain menyetujui laporan keuangan dan penetapan penggunaan laba bersih, pemegang saham menyetujui perombakan komisaris perseroan. Astra Agro menunjuk komisaris baru yaitu Johannes Loman menggantikan Djony Bunarto Tjondro dan mengangkat Ari Dono Sukmanto sebagai Komisaris Independen.

Berikut ini adalah susunan pengurus perseroan yang baru berdasarkan hasil RUPST Rabu, 10 Juni 2020:

Dewan Komisaris

  • Presiden Komisaris : Chiew Sin Cheok
  • Komisaris : Johannes Loman
  • Komisaris Independen : Sidharta Utama
  • Komisaris Independen : Angky Utarya Tisnadisastra
  • Komisaris Independen : Ari Dono Sukmanto

Direksi

  • Presiden Direktur : Santosa
  • Wakil Presiden Direktur : Joko Supriyono
  • Direktur : Mario C. S. Gultom
  • Direktur : Rujito Purnomo
  • Direktur : M. Hadi Sugeng Wahyudiono
  • Direktur : Nico Tahir
  • Direktur : Said Fakhrullazi

(hps/hps) Next Article Produsen Pede, Harga CPO Tahun Ini Masih akan Naik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular