²©²ÊÍøÕ¾

Tambah 2 Lagi, Jumlah Emiten di BEI Menuju 700 Perusahaan

Syahrizal Sidik, ²©²ÊÍøÕ¾
07 July 2020 10:07
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Bursa Efek Indonesia kedatangan dua emiten baru yang mencatatkan saham perdana pada hari ini, Selasa (7/7/2020). Keduanya adalah emiten furnitur PT Boston Furniture Industries Tbk (SOFA) dan emiten perkebunan, PT Pradiksi Gunatama Tbk. (PGUN).

Boston Furniture Industries menawarkan 400 juta lembar saham atau sekitar 24,24% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga per lembar saham yang ditawarkan adalah Rp 100.

Saat debut perdana, emiten yang tercatat ke-31 tersebut sahamnya naik 10% ke posisi Rp 110 per saham dengan volume sebanyak 1000 unit saham. Nilai kapitalisasi pasar di BEI mencapai Rp 181,50 miliar.

Sedangkan, emiten ke-32 di BEI, Pradiksi Gunatama, saat debut perdana melantai di bursa sahamnya juga naik 34,78% ke posisi Rp 155 per saham. Perseroan melepas sebanyak 900 juta saham baru kepada masyarakat dengan harga penawaran Rp115 per saham.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, dalam seremoni pencatatan saham secara virtual menyatakan, kedatangan kedua emiten ini menggenapkan jumlah perusahaan tercatat di bursa menjadi 696 emiten.

Dia pun mengingatkan, IPO merupakan langkah awal bagi perusahaan. Untuk itu, setelah IPO ini, kata Nyoman, diharapkan perseroan segera merealisasikan rencana bisnis dari dana yang sudah dihimpun dari IPO.

"Dalam kondisi pandemi manajemen mengembangkan generated intelligence, melakukan transformasi, mengembangkan kreativitas dan inovasi. Menjalankan kegiatan operasioal lebih transparan dan akuntabel," kata Nyoman, Selasa (7/7/2020).

Pada kesempatan saham, Hardy Satya, Direktur Utama Boston Furniture menyampaikan, di masa pandemi ini kebutuhan akan produk furnitur akan sangat dibutuhkan karena terbatasnya mobilitas orang dengan bekerja dan belajar dari rumah.

"Kami memiliki komitmen meneruskan tradisi melakukan inovasi produk ke depannya bisa menjadi produsen furnitur global," katanya.

Dari dana IPO yang dihimpun SOFA sebesar Rp 40 miliar, perseroan berencana untuk memperluas pangsa pasar dengan cara meningkatkan kapasitas serta efisiensi produksi.

Sementara itu, untuk emiten perkebunan PGUN, dana hasil IPO sebesar Rp 103,5 miilar akan dipakai untuk belanja modal seperti membuka lahan dan tanaman baru, pengembangan dermaga (jetty), pengerasan jalan serta untuk membangun fasilitas perumahan karyawan dan sisanya akan digunakan sebagai modal kerja.

Direktur Keuangan dan Administrasi PT Pradiksi Gunatama Tbk mengatakan, meski kondisi ekonomi saat ini masih kurang baik di tengah pandemi Covid-19, potensi bisnis perseroan terutama atas permintaan dalam negeri masih cukup baik. Saat ini, Pabrik MKS milik Perseroan mempunyai kapasitas 60 ton per jam dan masih dapat ditingkatkan.

"Ini disebabkan permintaan dalam negeri yang diperkirakan akan meningkat seiring dengan penggunaan 30% komposisi minyak sawit atau Fatty Acid Methyl Ester (FAME) pada solar (B30) yang diterapkan pada awal tahun 2020 dan telah menjadi mandatori dari Pemerintah Indonesia," tuturnya.


(hps/hps) Next Article Potret Empat Emiten Baru Melantai di Bursa Efek Indonesia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular