²©²ÊÍøÕ¾

Penjualan Loyo, Ex-Holcim Pangkas Target & Bidik Pasar AS

Syahrizal Sidik, ²©²ÊÍøÕ¾
09 July 2020 16:10
Dok Semen Indonesia.com
Foto: Dok Semen Indonesia.com

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Emiten produsen semen BUMN, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) mengakui pandemi Covid-19 menyebabkan tertekannya perekonomian domestik. Hal ini terefleksi dari penurunan konsumsi semen secara nasional.

Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), konsumsi semen nasional kuartal I/2020 mengalami penurunan 4,9% dibandingkan periode yang sama tahun 2019.

Sales Group Head Solusi Bangun Indonesia Giri Prabowo mengatakan, di masa pandemi ini, selain mengandalkan pasar domestik, perseroan juga fokus pada pasar ekspor. Beberapa negara tujuan antara lain China, Bangladesh dan Filipina.

"Kita mencari peluang ekspor di negara lain, baik untuk material, klinker, dan semen. Kita membawa pasar ekspor ke Amerika Serikat," terangnya, dalam konferensi pers virtual, Kamis (9/7/2020).

Sepanjang periode 3 bulan pertama tahun ini, anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) ini masih membukukan kenaikan volume penjualan 5,78% menjadi 2,84 juta ton jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang tercatat 2,69 juta ton. Namun, penjualan semen dan terak domestik turun 1,41% dan penjualan ekspor meningkat 180,93% dibandingkan kuartal pertama tahun lalu.

Peningkatan volume penjualan berkontribusi pada peningkatan pendapatan sebesar Rp 2,46 triliun atau naik 4,88% dari Rp2,35 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Perseroan juga mencatatkan menjadi laba sebesar Rp 68 miliar pada kuartal pertama tahun ini dari sebelumnya mencatatkan kerugian Rp 123 miliar.

Revisi Target

Dalam kesempatan sama, Presiden Direktur Solusi Bangun Indonesia, Aulia Mulki Oemar menyatakan bakal merevisi kembali target produksi dan penjualan sepanjang tahun ini.

Pasalnya, pandemi menyebabkan hampir semua sektor bisnis mengalami disrupsi, tidak terkecuali dengan industri semen. Salah satunya, karena Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini memprioritaskan dana yang sebelumnya untuk pembangunan infrastruktur, dialihkan untuk menangangi pandemi Covid-19.

Perseroan juga akan meninjau kembali dana belanja modal yang dialokasikan pada tahun ini sebesar Rp 500 miliar yang akan disesuaikan dengan kebutuhan.

"Kami sedang revisi ulang, baik dari revenue maupun produksi. Untuk belanja modal yang sudah terserap Rp 150 miliar sampai kuartal pertama. Kami akan melihat ulang lagi sesuai dengan kondisi yang up to date terhadap keadaan ekonomi," kata Aulia.


(tas/tas) Next Article Usai Rugi Rp 828 M, Solusi Bangun Cetak Laba Rp 499 M di 2019

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular