
BRI & Astra Kerek IHSG Hijau di Sesi I, Asing Kabur Rp 9 M

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾Ìý- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) padaÌýperdagangan sesi pertama Selasa (14/7/20) ditutup hijau naik 0,13% di level 5.071,08 berhasil bangkit dari zona merah di menit-menit akhir perdagangan sesi pertama.
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) sebanyak Rp 8,7 miliar di pasar reguler hari iniÌýdengan nilai transaksiÌýhariÌýini menyentuh Rp 3,7 triliun. Terpantau 165 saham harganya naik, 223 harganya turun, sisanya 157 stagnan.
Saham yang paling banyak dilego asing hari ini adalah PT Bank Negara IndonesiaTbk (BBNI) dengan jual bersih sebesar Rp 36 miliar dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 27 miliar.
Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Bank Rakyat IndonesiaTbk (BBRI) dengan beli bersih sebesar Rp 80 miliar dan PT Astra Internasional Tbk (ASII) yang mencatatkan net buy sebesar Rp 13 miliar.
Akan tetapi bursa di kawasan Asia mayoritas terpantau merah, Hang Seng Index di Hong Kong turun 1,69%,ÌýNikkei di JepangÌýterde±è°ù±ð²õ¾±²¹²õ¾±Ìý²õ±ð²ú±ð²õ²¹°ù 0,97%, sedangkan Indeks STI di SingaporeÌýterjun 0,60%.
Beralih keÌýbursa saham Amerika Serikat (AS) yakniÌýWall StreetÌýditutup bervariatif.ÌýIndeks komposit Nasdaq anjlokÌý2,13%. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naikÌý0,04%, sementara S&P 500 turun 0,93%Ìýpada penutupan tadi pagi waktu Indonesia, padahal ketiga indeks besar Wall Street tersebut dibuka terapresiasi tinggi.
Kabar buruk dari negara tetangga Singapura yang resmi akan mengalami resesi hari ini.
Pada kuartal I-2020, PDB Negeri MerlionÌýterkontraksiÌýalias minus 0,7% YoY. Sementara di kuartal II-2020, berdasarkan hasil pollingÌýReuters, PDB Singapura diprediksi minus 10,5%ÌýYoY, dan akan menjadi kontraksi terdalam sepanjang sejarah. Dengan prediksi sedalam itu, rasanya hanya keajaiban yang bisa membawa Singapura lepas dari resesi kali ini. Kali terakhir Singapura mengalami resesi pada tahun 2008 saat krisis finansial global.
Resesi yang dialami Singapura tentunya juga memberikan dampak ke Indonesia, khususnya di sektor riil.
Tetapi tidak hanya hari ini, selama beberapa bulan ke belakangan dampaknya tentunya sudah terasa, sebab rilis data PDB merupakan "peresmian" resesi, penurunan aktivitas ekonomi sudah terjadi beberapa bulan ke belakang.Ìý
Singapura merupakan investor strategis bagi Indonesia.ÌýPada 2019, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat penanaman modal asing (PMA) Singapura sebesar US$ 6,5 miliar, menjadi yang terbesar dibandingkan negara-negara lainnya.Di kuartal I-2020, nilai PMAÌýSingapura juga masih tinggi, sebesar US$ 2,72 miliar, tetapi di kuartal II-2020 mungkin lain ceritanya.Ìý
Selain itu, Singapura juga merupakan pasar ekspor non-migas Indonesia, pada periode Januari-April, nilai ekspor non-migas ke sebesar US$ 3,53 miliar, sementara impor US$ 2,94 miliar. Resesi yang dialami Singapura tentunya mengurangi nilai ekspor, begitu juga impor.Ìý
TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA
(trp/trp) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000