
Terungkap! Investor Asing yang Jual Saham TOWR Rp 1,7 T

´³²¹°ì²¹°ù³Ù²¹,Ìý²©²ÊÍøÕ¾Ìý±õ²Ô»å´Ç²Ô±ð²õ¾±²¹Ìý- Terungkap siapa penjual saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dalam jumlah jumbo selama 2 hari perdagangan pekan lalu, yang sempat jadi perhatian investor.
Ternyata broker J.P Morgan yang baru saja sukses melakukan private placement mewakili klienya T.Rowe Price yang berhasil oversubscribe sebanyak 3,2 kali dengan total transaksi tersebut mencapai Rp 1,7 triliun. Informasi ini beredar di kalangan pelaku pasar.
Diketahui T Rowe Price Group Inc. merupakan perusahaan mangement investasi asal Amerika Serikat yang melantai di bursa Nasdaq dengan kode TROW. Perusahaan yang didirikan oleh Thomas Rowe sejak 83 tahun silam ini memiliki Asset Under Management (AUM) sebesar US$ 1,3 triliun per akhir 2019.
Terpantau saat ini saham TOWR pada akhir perdagangan sesi pertama terkoreksi tipis 0,46% ke level harga Rp 1.075/unit. Tercatat investor asing masih kabur dari saham TOWR sebanyak Rp 40 miliar.
Sebelumnya, Pada perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan Jumat (7/8/20) para pelaku pasar kembali dibuat terheran-heran, pasalnya asing melakukan jual bersih sebanyak Rp 1,08 triliun di pasar reguler, bahkan apabila memperhitungkan semua pasar maka investor asing tercatat melakukan net sell sebesar Rp 1,33 triliun.
Usut punya usut ternyata investor asing melakukan aksi jual bersih di pasar reguler dan negosiasi terpusat di satu saham saja. Adalah saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) yang menjadi korban aksi jual asing.
Saham TOWR dijual asing sebesar Rp 926 miliar yang menyebabkan saham TOWR terkoreksi 6,09% ke harga Rp 1.080/unit. Bahkan sebelumnya TOWR sempat turun menyentuh titik auto reject bawah (ARB) dengan penurunan 6,96% di harga Rp 1.070/unit.
Tidak berhenti sampai sana investor asing juga melakukan jual bersih di pasar negosiasi sebesar Rp 380 miliar di harga Rp 1.040 melalui broker PT J.P. Morgan Sekuritas (BK), transaksi ini merupakan transaksi crossing.
Pagi tadi saat pasar baru dibuka pada pukul 9:00 WIB, broker BK juga melakukan transaksi negosiasi crossing TOWR Rp 1,1 triliun di harga Rp 1.040/unit saham dengan investor asing sebagai pembeli dan penjual dari transaksi ini.
Tidak hanya hari ini, ternyata kemarin (7/8/20) terdapat transaksi jumbo di pasar negosiasi pada saham TOWR. Tercatat broker BK melakukan pembelian 14,4 juta lot saham TOWR di harga Rp 1.160/unit sehingga total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 1,7 triliun dengan broker PT UBS Sekuritas Indonesia (AK) sebagai penjual.
Selain itu muncul juga transaksi oleh PT Credit Suisse Sekuritas (CS) yang melakukan pembelian TOWR sejumlah 99 ribu lot di harga rata-rata Rp 1.163/unit dengan frekuensi 17 kali dengan total transaksi senilai Rp 11,5 miliar. Transaksi ini sendiri merupakan transaksi crossing atau tutup sendiri yang artinya saham ini dijual dan dibeli oleh broker yang sama.
Selanjutnya broker PT Mandiri Sekuritas (CC) melakukan transaksi beli di saham TOWR sebanyak 850 ribu lot di harga Rp 1.165/unit sehingga total biaya yang dikeluarkan Rp 99 miliar dengan broker PT BCA Sekuritas (SQ).
Sebagai informasi, pasar negosiasi di BEI adalah satu dari tiga jenis transaksi di bursa saham. Jenis transaksi lain yaitu transaksi di pasar reguler atau pasar biasa, dan pasar tunai.Â
Transaksi di pasar reguler merupakan transaksi yang dilakukan menggunakan mekanisme tawar menawar berkelanjutan dan menjadi fasilitas bertransaksi dengan harga normal dan jumlah transaksi minimal 1 lot (100 saham).
Sebaliknya, transaksi besar yang dilakukan di pasar negosiasi biasanya melibatkan pemilik atau pemegang saham besar yang tidak ingin merusak harga di pasar reguler. Harga dan jumlah transaksi bisa ditentukan oleh kedua belah pihak tanpa perlu mengikuti harga pasar.
Sementara itu, pasar tunai adalah pasar di mana perdagangan efek di bursa dilaksanakan berdasarkan proses tawar-menawar secara lelang yang berkesinambungan (continuous auction market) oleh perusahaan efek anggota bursa (AB) melalui sistem JATS dan penyelesaiannya dilakukan pada hari bursa yang sama alias hari itu juga (T+0).
TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾Ìý±õ±·¶Ù°¿±··¡³§±õ´¡
(trp/trp) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000