²©²ÊÍøÕ¾

'Digoyang' Sentimen BI, IHSG Diramal Menguat Terbatas!

Monica Wareza, ²©²ÊÍøÕ¾
21 September 2020 08:43
Laju bursa saham domestik langsung tertekan dalam pada perdagangan hari ini, Kamis (10/9/2020) usai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumumkan akan memberlakukan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mulai Senin pekan depan.

Sontak, investor di pasar saham bereaksi negatif. Indeks Harga Saham Gabungan anjlok lebih dari 4% ke level 4.920,61 poin. Investor asing mencatatkan aksi jual bersih Rp 430,47 miliar sampai dengan pukul 10.18 WIB.  (²©²ÊÍøÕ¾/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (²©²ÊÍøÕ¾/ Tri Susilo)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,41% di level 5.059,22 pada penutupan perdagangan Jumat pekan lalu (18/9/2020). Penguatan ini terjadi di tengah aksi jual yang dilakukan oleh investor asing.

Data perdagangan Jumat (18/9/2020) mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih senilai Rp 996 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi total menyentuh Rp 9,7 triliun. Ditambah dengan pasar nego dan tunai, net sell asing mencapai Rp 999,09 miliar, hampir Rp 1 triliun.

Dari luar negeri, sentimen datang dari AS. Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengungkapkan pelaku pasar menanti RUU stimulus fiskal untuk mengantisipasi virus corona baru yang diperkirakan senilai US$ 1,5 triliun.

Tetapi komentar dari Ketua DPR AS, Nancy Pelosi dan Kepala Staf Gedung Putih, Mark Meadows, menunjukkan Partai Demokrat dan Republik masih jauh dari kesepakatan stimulus fiskal lanjutan.

Pelaku pasar akan memperhitungkan paket stimulus fiskal yang diperkirakan senilai US$ 1,5 triliun yang sampai saat ini belum menunjukkan tanda-tanda kemajuan.

Bila terjadi kesepakatan diharapkan mampu menjadi sentimen positif yang mendorong indeks-indeks dunia naik dan nilai tukar dolar AS melemah.

Dari China, Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan China mulai menyiapkan strategi inti terkait dengan rencana pengembangan perekonomian ke depannya.

Rencana besar China tersebut akan dihelat pada tahun 2021 dimulai dari mendorong peningkatan cadangan minyak mentah, komoditas logam, dan barang barang pertanian.

Selanjutnya sentimen dari dalam negeri soal Bank Indonesia (BI) yang akan kembali menjadi pengawas industri perbankan. Kabar ini kembali muncul di pasar. Bahkan, kabar terbaru menyebutkan perubahan payung hukum tersebut tak lama lagi dibahas pemerintah bersama DPR.

Hal ini menimbulkan isu terhadap independensi BI akan kembali menggoyahkan minat para pelaku pasar dan investor untuk berinvestasi. Ada kemungkinan pelaku pasar dan investor akan melakukan capital outflow kembali terkait akan hal ini seperti yang kita lihat beberapa waktu lalu.

Untuk perdagangan awal pekan ini MNC Sekuritas memprediksi IHSG akan menguat namun terbatas saja ke area 5.080-5.130.

Namun, tetap waspadai akan adanya koreksi pada IHSG, karena saat ini IHSG sedang berada pada wave [v]. Hal tersebut berarti, apabila IHSG secara agresif terkoreksi di bawah 5.000 atau bahkan 4.753, maka target koreksi IHSG mengarah ke 4.500-4.650.


(tas/tas) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular