
Sempat ke Atas Rp 14.900/US$, Rupiah Melawan & Melemah Tipis

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾Â Indonesia - Nilai tukar rupiah bergerak bolak-balik antara penguatan dan pelemahan hingga pertengahan perdagangan Senin (28/9/2020). Tetapi selepas tengah hari, Mata Uang Garuda tertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan. Dolar AS sebenarnya tidak cukup kuat pada hari ini, tetapi rupiah juga lesu.
Melansir data Refinitiv, rupiah dibuka menguat tipis 0,03% ke Rp 14.845/US$, tetapi tidak lama langsung melemah hingga 0,46% ke Rp 14.914/US$. Setelahnya, rupiah terus bolak-balik di antara Rp 14.840 sampai 14.850/US$ hingga pukul 12:00 WIB.
Setelahnya rupiah tertahan di level Rp 14.850/US$ hingga penutupan perdagangan, melemah 0,03%.
Mata uang utama Asia bergerak bervariasi pada hari ini, meski mayoritas mengalami pelemahan. Dolar Taiwan menjadi mata uang terbaik di Asia pada hari ini dengan penguatan 0,52% hingga pukul 15:20 WIB.
Penguatan cukup tajam tersebut menunjukkan dolar AS memang tidak terlalu kuat.
Berikut pergerakan dolar AS melawan mata uang utama Asia pada hari ini.
Rupiah memang sedang tertekan sejak pekan lalu tertekan setelah Menteri Keuangan Sri Mulyani yang memberikan proyeksi terbaru pertumbuhan ekonomi kuartal III-2020, yang lebih buruk dari sebelumnya.
"Kemenkeu yang tadinya melihat ekonomi kuartal III minus 1,1% hingga positif 0,2%, dan yang terbaru per September 2020 ini minus 2,9% sampai minus 1,0%. Negatif teritori pada kuartal III ini akan berlangsung di kuartal IV. Namun kita usahakan dekati nol," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita September, Selasa (22/9/2020).
Sri Mulyani mengatakan Kemenkeu memprediksi perekonomian di kuartal III-2020 minus 2,9% sampai minus 1,0%. Melihat prediksi tersebut, resesi pasti terjadi di Indonesia, dan menjadi yang pertama sejak tahun 1999.
