
Simak! Begini Rencana Besar Kantor Erick Thohir untuk Telkom

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyebut pandemi Covid-19 ini menjadi peluang bagi sejumlah perusahaan pelat merah untuk melakukan transformasi bisnisnya. Tak terkecuali bagi perusahaan penyedia jasa telekomunikasi terbesar di negeri ini, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan selama ini Telkom hanya mengandalkan kinerja dari anak usaha PT Telkomsel untuk bisnis telekomunikasi mobile. Namun dengan adanya pandemi yang membuat terbatasnya pergerakan masyarakat, justru bisnis broadband dan fiber menjadi lebih tinggi permintaannya.
"Sehinggaa Telkom akan bergeser sehingga pertumbuhan dari broadband dan fiber akan menjadi katalis untuk bisa mendorong pertumbuhan Telkom ke depan. Karena dengan pertumbuhan pola kerja dan pola komunikasi masyarakat tentunya kebutuhan fiber dan broadband akan meningkat tajam," kata Kartika dalam acara Capital Market Summit & Expo 2020 yang diselenggarakan secara virtual, Selasa (20/10/2020).
Pria yang akrab disapa Tiko ini juga mengungkapkan, transformasi ini mau tak mau harus dilakukan oleh Telkom dengan pertimbangan komunikasi dengan menggunakan telpon dan SMS telah mengalami transformasi.
"Jadi saya rasa kita harus melihat satu persatu dampak dan peran ataupun opportunity dari Covid ini karena tidak semua negatif, ada positifnya juga," tutup dia.
Beberapa waktu lalu sempat tersebar bahwa rencana investasi Telkom Group yang dikabarkan tak cuma mengembangkan jaringan infrastruktur telekomunikasi jadi sebuah angin segar.
Dari hasil pertemuan virtual antara analis saham dengan manajemen Telkom, terkuak rencana pengembangan bisnis digital. Rencananya Telkom Group akan berinvestasi di perusahaan yang memiliki big data besar.
Allhasil, analis melihat langkah Telkom Group untuk masuk ke bisnis digital itu sangat tepat. Dengan rencana Telkom Group masuk ke bisnis digital, dipercaya beberapa kalangan bakal menciptakan sinergi dengan bisnis inti Telkom Group yang selama ini sudah berjalan sangat baik.
"Telkom nantinya bisa akuisisi customer base perusahaan digital tersebut, atau sebaliknya. Sehingga ke depannya Telkom tak hanya sekadar mengembangkan bisnis connectivity saja, tetapi juga akan merambah ke bisnis ekonomi digital," kata Senior Equity Analis MNC Sekuritas Victoria Venny dalam reportnya beberapa waktu lalu.
Selama ini perusahaan telekomunikasi di Indonesia hanya dijadikan dump pipe atau menyediakan connectivity bagi penyelenggara platform digital, tanpa peduli dengan potensi nilai ekonomi yang lebih besar yang terdapat pada pipa tersebut.
Bisnis ini membuat operator hanya mendapatkan revenue dari akses data yang setiap hari makin murah, sementara value dari aplikasi hanya didapatkan oleh penyedia konten.
Peluang Telkom Group untuk menggarap bisnis digital khususnya di perusahaan yang memiliki big data analytic yang besar, masih sangat menjanjikan. Bahkan sebelum Telkom, beberapa perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah terlebih dahulu berinvestasi di perusahaan digital.
(hps/hps) Next Article Blokir Netflix Dicabut, Analis Rekomendasi Buy Untuk TLKM