²©²ÊÍøÕ¾

Hingga Oktober, Waskita Karya Kantongi Kontrak Baru Rp 15 T

Syahrizal Sidik, ²©²ÊÍøÕ¾
25 November 2020 19:40
WESKITA
Foto: Waskita Karya

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Emiten kontruksi BUMN, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) membukukan kontrak baru senilai Rp 15 triliun sampai dengan Oktober 2020 atau setara 58% dari realisasi target kontrak baru tahun ini senilai Rp 26,8 triliun.

Direktur Utama Waskita, Destiawan Soewardjono mengatakan, perolehan kontrak baru tersebut bersumber dari proyek pengembangan bisnis, pemerintah, BUMN dan swasta. Dengan demikian, total kontrak yang dikelola Waskita sampai penghujung tahun ini sebesar Rp 65 triliun.

''Raihan nilai kontrak baru paling besar berasal dari pembangunan tol, bendungan, irigasi, perkuatan pantai di DKI, Sewerage di Jambi dan gedung,'' katanya, dalam siaran pers, Rabu (25/11/2020).

Perseroan, imbuh Destiawan, terus berusaha mendapatkan proyek-proyek baru agar ke depan menjadi berimbang antara pengembangan bisnis (investasi) dengan proyek-proyek eksternal. Saat ini, proyek-proyek eksternal yang sudah diperoleh perusahaan di antaranya berasal dari pemerintah, BUMN, swasta, dan luar negeri.

Proyek eksternal tersebut bakal memperkuat arus kas dengan target bisa menyumbang 50% terhadap total kontrak baru setiap tahun. "Proyek yang sifatnya langsung dari eksternal sangat dibutuhkan untuk mendanai fixed cost perusahaan setiap tahun," ungkap Destiwan.

Tak hanya mengandalkan proyek eksternal, WSKT juga sedang menyiapkan strategi restrukturisasi utang. Strategi pertama dengan menyelesaikan permasalahan arus kas akibat mundurnya rencana divestasi sebagai dampak wabah Covid-19 serta alokasi anggaran pemerintah yang diprioritaskan untuk penanganan Covid-19.

Selanjutnya, menjalankan restrukturisasi utang-utang tenor pendek menjadi tenor panjang khususnya untuk investasi tol sehingga dapat melonggarkan kredit untuk kepentingan proyek-proyek eksternal.

Ketiga, WSKT bakal melakukan divestasi beberapa ruas tolnya. Divestasi itu bisa dalam bentuk penjualan seluruh kepemilikan sahamnya di sebuah konsesi ruas tol melalui reksa dana penyertaan terbatas (RDPT).

''Kami tetap melanjutkan rencana divestasi setidaknya empat ruas tol dalam waktu dekat. Akibat pandemi Covid-19 pelaksanaannya mundur dari target semula dan kami terus berusaha untuk bisa segera teratasi," katanya.

²©²ÊÍøÕ¾ mencatat, menjelang akhir tahun, BUMN karya cukup gencar memperoleh kontrak baru. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) misalnya, mendapatkan kontrak baru senilai Rp 7,8 triliun untuk pengerjaan dua seksi dari tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo dengan total panjang 36,3 kilometer.

Dalam kontrak tersebut, Adhi akan mengerjakan Paket 1.1 Ruas Kartasura-Klaten sepanjang 22,3 kilometer dan Paket 2.2 Ruas Monjali-Gamping sepanjang 14 kilometer. Pekerjaan ini direncanakan akan dilaksanakan selama 730 hari kalender sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja.

Tol ini merupakan bagian dari segitiga emas Jawa Tengah, yaitu Yogyakarta-Solo-Semarang (Joglosemar) yang saling terkoneksi dengan tol Solo-Semarang dan tol Yogyakarta-Bawen. Pemilik proyek ini adalah PT Jogjasolo Marga Makmur.


(dob/dob) Next Article Ssssttt, Waskita Sedang Cari Pinjaman Rp 1,7 T, Buat Apa Nih?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular