
Lagi, Chevron Potong Investasi Miliaran Dolar

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Perusahaan minyak asal Amerika Serikat, Chevron Corporation, pada Kamis mengumumkan memotong miliaran dolar dari modal jangka panjang dan anggaran eksplorasi, bahkan setelah restrukturisasi besar-besaran operasinya ketika mencoba untuk mengatasi jatuhnya harga minyak dan mempertahankan dividennya.
Sejumlah perusahaan minyak telah kehilangan nilai aset sekitar US$ 80 miliar tahun ini, memotong produksi dan memberhentikan ribuan karyawan untuk menghemat uang dalam menghadapi penurunan tajam dalam permintaan minyak dan pendapatan.
Chevron memperkirakan total belanja modal dan anggaran eksplorasi hingga 2025 menjadi sekitar US$ 14 miliar-US$ 16 miliar, jauh di bawah perkiraan sebelumnya yang mencapai US$ 22 miliar, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (04/12/2020).
Langkahnya untuk menahan pengeluaran pada proyek-proyek minyak baru, mempertahankan pengeluaran tetap pada tahun depan dan memotong sekitar US$ 6 miliar dari perkiraan terakhir adalah tanda mereka melihat harga energi yang akan rendah selama bertahun-tahun.
Pengurangan tersebut terjadi meskipun ada penambahan proyek besar-besaran di Amerika Serikat, Timur Tengah dan Afrika, yang diakuisisi oleh Chevron sebagai bagian dari pembelian Noble Energy senilai US$ 4,1 miliar.
Merinci anggaran pada 2021 sebesar US$ 14 miliar, perusahaan mengatakan akan menghabiskan US$ 11,5 miliar untuk eksplorasi dan produksi dan US$ 2,1 miliar untuk operasi kilang.
Pengeluaran Chevron pada 2021 untuk Permian basin sebesar US$ 2 miliar merupakan setengah dari apa yang telah direncanakan pada awal tahun dan lebih rendah dari level 2019 yang sebesar US$ 3,6 miliar, kata Biraj Borkhataria dari RBC Capital Markets, menambahkan bahwa perusahaan konsisten pada pesannya baru-baru ini yaitu "biaya belanja modal lebih rendah untuk jangka lebih lama", seperti dikutip dari Reuters.
Terlepas dari pemotongan anggaran keseluruhan, perusahaan mengatakan mulai 2022 kemungkinan akan meningkatkan investasi di cekungan Permian dan Teluk Meksiko, ditopang dari perkiraan penurunan modal untuk proyek Kazakhstan.
Berbeda dengan Chevron, yang telah dipuji karena disiplin dalam mengeluarkan belanja modalnya, pesaingnya yakni Exxon Mobil Corp pada Senin lalu mengatakan pada 2025, mereka akan meningkatkan pengeluaran di atas level US$ 23 miliar pada tahun ini.
Saham Chevron naik sekitar 1% menjadi US$ 90,72 dalam perdagangan Kamis pagi (03/12/2020).
(wia) Next Article Aspermigas: Daya Saing Rendah, Chevron & Shell Mundur dari RI