
Kena Profit Taking Jelang Akhir Pekan, Harga CPO Turun Tipis

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) pada Jumat (13/12/2020) menguat di Bursa Derivatif Malaysia, tetapi tak cukup untuk melebihi level penutupan Jumat pekan lalu.
Harga CPO kontrak pengiriman Februari 2021 menguat 0,2% ke RM 3.410 per ton, tetapi masih terhitung melemah 0,8% dibandingkan penutupan akhir pekan lalu. Padahal sepekan lalu, harga CPO terhitung meroket ke level RM 3.437 per ton dari pekan sebelumnya RM 3.338 per ton.
Namun demikian, jika dihitung sepanjang bulan berjalan, harga komoditas perkebunan andalan nasional tersebut terhitung telah melesat hingga 3,2% dari posisi akhir November yang sebesar RM 3.338 per ton. Tidak heran, pelaku pasar berjangka memilih merealisasikan keuntungannya.
Secara umum, tren harga CPO memang mengarah pada penguatan, yang dipicu oleh ekspektasi kenaikan permintaan ekspor di tengah ancaman penurunan panen akibat fenomena perubahan iklim La Nina yang melanda di kawasan tropis pasifik.
La Nina memicu curah hujan tinggi hingga 40% di atas curah hujan normal. Berkaca pada kejadian sebelumnya, La Nina selalu dibarengi dengan bencana hidrometeorologis seperti banjir dan tanah longsor yang membuat aktivitas panen menjadi terganggu dan menekan stok.
Stok minyak sawit di Malaysia dilaporkan tertekan, meski ekspor mengalami pelemahan. Penurunan stok tersebut dipicu oleh turunnya produksi di tengah merebaknya pandemi Covid-19 yang mengganggu proses produksi dan cuaca yang tak mendukung.
Stok minyak sawit Malaysia per November menyentuh level terendah dalam lebih dari 3 tahun ke 1,56 juta ton. Data surveyor kargo menunjukkan bahwa ekspor minyak nabati mereka pada 1-10 Desember drop 6% sampai 11% dengan ekspor ke China turun setengahnya dari bulan lalu.
Semakin maraknya program vaksinasi membuat prospek ekonomi menjadi cerah. Harga-harga komoditas tak terkecuali minyak pun terdongkrak. Untuk pertama kalinya dalam sembilan bulan terakhir harga kontrak Brent menyentuh level US$ 50 per barel.
Harga minyak yang naik positif untuk harga CPO. Pasalnya CPO merupakan salah satu bahan baku pembuatan biodisel sebagai bahan bakar alternatif minyak. Anjloknya harga minyak membuat penggunaan biodisel dari minyak nabati terutama sawit menjadi kurang ekonomis.
TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA
(ags/ags) Next Article Tak Terbendung! Harga CPO Cetak Reli 6 Pekan Beruntun