
Habis Cuan, Saham-saham Grup Bakrie Langsung 'Dibanting'!

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Saham-saham emiten Grup Bakrie mulai letoi pada awal perdagangan Kamis ini (14/1/2021) setelah pada perdagangan Rabu kemarin meroket tajam dan menguasai top gainers di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Data BEI menunjukkan, saham top losers dipimpin oleh dua emiten Grup Bakrie yakni PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) yang melemah 4,94% di posisi Rp 154/saham. Nilai transaksi mencapai Rp 41,3 miliar dan volume perdagangan 263,5 juta saham.
Padahal kemarin, saham Energi Mega Persada meroket 25,58% ke level Rp 162/saham. Pagi ini, asing jual bersih saham emiten migas ini mencapai Rp 1,29 miliar di pasar reguler. Sebulan saham ENRG naik 64%.
Berikutnya saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) yang minus 5,61% di posisi Rp 101/saham, dengan nilai transaksi Rp 110 miliar dan volume perdagangan 1,1 miliar saham. Awalnya penurunan saham BRMS lebih rendah dari ENRG, tapi kemudian makin turun.
Investor asing juga mencatatkan jual bersih saham BRMSÂ Rp 16,68 miliar.Â
Padahal kemarin, saham Bumi Resources Minerals melesat 27,38% di Rp 107/saham. Sebulan saham BRMS naik 72%.
Sementara itu, saham induk BRMS, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) justru naik 0,97% di posisi Rp 103/saham, dengan nilai transaksi Rp 195 miliar dan volume perdagangan 1,86 miliar.Â
Saham emiten Grup Bakrie di bidang media, PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) pun terkoreksi 1,92% di Rp 51/saham.
Di sisi lain, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih diperdagangkan naik 0,08% di posisi 6.440, dengan 175 saham naik, 231 saham turun, dan 161 saham stagnan.
Sepanjang tahun lalu, saham-saham Grup Bakrie juga ada yang melesat bahkan jauh di atas kinerja IHSG, salah satunya ENRG. Tahun lalu, saham ENRG meroket 153%.
Hingga periode September 2020, kinerja ENRG memang oke. Produksi minyak perseroan mencapai 4.031 barel minyak per hari (boepd), capaian ini lebih tinggi 71% dibanding periode sama tahun 2019 sebesar 2.354 boepd.
Adapun, produksi gas ENRG sebanyak 179 juta kaki kubik per hari (mmcfd) lebih tinggi 28% dari sebelumnya 140 mmcfd.
Sampai dengan September, Energi Mega Persada tercatat membukukan perolehan laba bersih sebesar sebesar US$ 42,03 juta atau setara Rp 591,78 miliar dengan asumsi kurs Rp 14.800/US$ pada periode 9 bulan pertama 2020.
Perolehan tersebut melesat sebesar 253% dari tahun sebelumnya US$ 11,88 juta, atau setara Rp 167,27 miliar.
Kenaikan laba bersih ini sejalan dengan naiknya penjualan bersih perseroan sebesar 24% menjadi US$ 239,09 juta dari sebelumnya US$ 191,99 juta.
Tahun ini, ENRG berencana menganggarkan belanja modal atau capital expenditure/capex sebesar US$ 100 juta atau setara Rp 1,41 triliun.
(tas/tas) Next Article Gokil! Masih Pagi, 3 Saham Grup Bakrie Ngamuk Lagi
