²©²ÊÍøÕ¾

Curi Start! Asing Borong Saham BBRI Jelang RUPSLB 21 Januari

tahir saleh, ²©²ÊÍøÕ¾
19 January 2021 12:10
Sunarso Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki)
Foto: Sunarso Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Saham BUMN perbankan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) terus diborong investor asing sampai penutupan sesi I perdagangan saham di Selasa ini (19/1/2021). Asing akumulasi beli bersih (net buy) sebesar Rp 41,84 miliar di semua pasar.

Data BEI menunjukkan, saham BBRI ditutup naik di sesi I sebesar 0,22% di posisi harga Rp 4.630/saham. Dalam sepekan terakhir, saham BBRI minus 1,91%, sebulan naik 7,18% dan 3 bulan melesat 47%.

Dari sisi aksi beli asing, hari ini asing masih memburu saham ini sebesar Rp 41,84 miliar di semua pasar, terdiri dari pasar reguler Rp 35,27 miliar dan pasar nego dan tunai Rp 6,57 miliar.

Dalam sepekan terakhir, asing juga masuk total di semua pasar Rp 1,06 triliun dan sebulan asing net buy BBRI Rp 1,98 triliun.

Adapun hari ini, saham BBRI ditransaksikan mencapai Rp 269,61 miliar dengan volume perdagangan 58,06 juta saham.

Pada pekan ini, BBRI akan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yakni Kamis, 21 Januari 2021 mendatang.

Terdapat lima agenda yang akan dibahas dalam RUPSLB tersebut, salah satunya adalah pergantian direksi.

Berdasarkan pengumuman yang disampaikan, rapat pemegang saham ini akan dilaksanakan pada 21 Januari 2021 pukul 14.00 WIB di kantor pusat BRI.

Agenda pertama adalah persetujuan atas perubahan anggaran dasar perusahaan yang dilakukan untuk memenuhi Pasal 57 dan Pasal 63 Peraturan OJK No. 15/POJK.04/2020 tanggal 20 April 2020 tentang Rencana dan Penyelenggaraan RUPS Perusahaan Terbuka ("POJK No. 15/2020"), serta Pasal 28 ayat (1) Anggaran Dasar Perseroan.

°­±ð»å³Ü²¹,Ìýpemberlakuan Menteri BUMN RI No. PER-08/MBU/12/2019 tanggal 12 Desember 2019 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa BUMN.

Ketiga, pengukuhan Peraturan Menteri BUMN RI No. PER-11/MBU/11/2020 tanggal 12 November 2020 tentang Kontrak Manajemen dan Kontrak Manajemen Tahunan Direksi Badan Usaha Milik Negara.

Keempat, BRI juga akan melakukan pengalihan saham hasil pembelian kembali saham (buyback) selama masa pandemi. Saat ini saham hasil buyback ini masih disimpan sebagai saham treasuri.

Kelima, perubahan susunan pengurus perusahaan, melalui calon yang diajukan oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna.

Agenda tersebut ialah terkait dengan pemberhentian sementara Direktur Kepatuhan BRI Wisto Prihadi. Wisto diangkat dalam RUPSLB BRI Februari 2020, namun gagal uji kelaikan dan kepatuhan dari OJK pada 14 Agustus 2020.

Seperti diketahui terdapat dua rencana aksi korporasi yang akan dilakukan perusahaan di tahun ini. Pertama adalah penggabungan bank syariah BUMN, yakni PT BRISyariah Tbk (BRIS), PT BNI Syariah dan PT Bank Syariah Mandiri. Menurut rencana penggabungan ini akan efektif pada 1 Februari 2021 nanti.

Aksi korporasi lain, yang disinggung oleh Menteri BUMN Erick Thohir, adalah mengenai holding ultra mikro BUMN. Hal ini sebelumnya telah berkali-kali disampaikan oleh Erick Thohir, yakni sinergi bisnis UMKM BRI, PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero)/PNM.


(tas/tas) Next Article Q3-2020, Bank BRI Cetak Laba Bersih Rp 14,12 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular