
Lunasi Utang, Tunas Baru Lampung Rilis Obligasi Lagi Rp 5,9 T

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Emiten perkebunan PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) akan menerbitkan obligasi global senilai US$ 400 juta atau setara dengan Rp 5,97 triliun dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia Rp 14.918/US$ per 30 September 2020.
Penerbitan ini akan dilakukan melalui anak usahanya TBLA International Pte. Ltd yang ditujukan untuk pembayaran kewajiban perusahaan.
Dana hasil penerbitan surat ini rencananya akan digunakan untuk melakukan pembelian kembali (buyback) dan/atau melunasi obligasi TBLA International sebelumnya yang senilai US$ 250 juta dengan tingkat bunga 7% yang akan jatuh tempo pada 2023 mendatang.
Selain itu perusahaan juga berencana untuk melunasi utang Obligasi Berkelanjutan TBLA senilai Rp 1,5 triliun yang akan jatuh tempo pada 2023 dan 2025.
Perusahaan juga berencana untuk melunasi utang-utang jangka pendeknya.
Nilai penerbitan ini merupakan 106,56% dari nilai ekuitas perusahaan per 30 September 2020 lalu yang senilai Rp 5,59 triliun.
Dengan adanya obligasi ini, perusahaan akan mendapatkan tambahan likuiditas perusahaan yang lebih terjaga karena surat utang yang akan diterbitkan ini memiliki tenor jangka panjang.
Untuk meminta restu kepada pemegang saham, perusahaan berencana untuk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 15 Maret 2021 mendatang.
Mengacu pada laporan keuangan perusahaan 30 September 2020, nilai utang bank jangka pendek perusahaan mencapai Rp 1,48 triliun. Lalu nilai liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun mencapai Rp 2,10 triliun.
Sedangkan di pos liabilitas jangka panjang yang telah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun nilainya mencapai Rp 7,60 triliun.
Adapun nilai kas perusahaan di akhir periode tersebut sebesar Rp 1,50 triliun dan total aset mencapai Rp 19,98 triliun, naik dari posisi akhir 2019 yang senilai Rp 17,36 triliun.
Pada periode tersebut, tercatat pendapatan perusahaan senilai Rp 8,06 triliun, turun dari posisi akhir September 2019 yang sebesar Rp 8,53 triliun.
Sedangkan laba bersih perusahaan turun menjadi senilai Rp 405,33 miliar, dari posisi periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 661,03 miliar.
(tas/tas) Next Article Komoditas Hingga Perbankan, Sektor Berpeluang Melesat di 2021