
Perbankan Bisa Guyur Kredit Rp 1.000 T di 2021, Ini Syaratnya

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Sunarso menyebutkan tahun ini perbankan perlu menyalurkan kredit hingga Rp 1.000 triliun untuk bisa mendorong kembali pertumbuhan kredit.
Salah satu pendorong kembali meningkatnya pertumbuhan kredit, dan dinilai paling utama, adalah adanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Dia menjelaskan, saat ini perbankan bisa dibilang kelebihan likuiditas dengan total dana publik di perbankan mencapai Rp 6.665 triliun sedangkan penyaluran kredit hanya mencapai Rp 5.548 triliun. Sehingga tingkat loan to deposit ratio (LDR) saat ini sebesar 84%. Padahal dalam kondisi normal setidaknya LDR ini ada di level 90%.
"Menuju ke LDR 90% artinya perbankan harus salurkan kredit tahun ini Rp 1.000 triliun untuk menumbuhkan kredit dan pertumbuhan kredit akan mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Sunarso, dalam Webinar Universitas Indonesia dan Kementerian BUMN, Kamis (4/3/2021).
Namun, penyaluran kredit ini terganjal dengan masih lemahnya tingkat daya beli dan kredit rumah tangga yang masih rendah.
Padahal, berbagai stimulus telah diberikan mulai dari penurunan interest rate dari Bank Indonesia (BI) hingga ke 3,5% per Februari 2021 yang dilanjutkan dengan diturunkannya suku bunga kredit di perbankan.
Selain itu, ada juga stimulus seperti subsidi suku bunga hingga penjaminan kredit yang ditanggung oleh pemerintah.
Namun adanya relaksasi dan stimulus dari pemerintah dan regulator ini dinilai tidak kunjung mendorong permintaan kredit untuk kembali baik.
"Mendorong daya beli masyarakat, kemampuan beli masyarakat jadi faktor penting. Jadi penting rasanya untuk melanjutkan proyek infrastruktur yang memberikan pekerjaan ke masyarakat, maka kemudian untuk mendorong daya beli dan konsumsi yang perlu untuk mendorong adalah berikan pekerjaan ke masyarakat," tandasnya.
(dob/dob) Next Article Bos Himbara: Perbankan Siap Genjot Kredit Asalkan Ada Demand