
Yield Obligasi Acuan AS Naik Lagi, Bursa Eropa Dibuka Merah

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Bursa Eropa melemah pada sesi awal perdagangan Kamis (4/3/2021), menyusul kenaikan kembali imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) yang berpeluang memicu investor beralih dari pasar saham ke obligasi.
Indeks Stoxx 600, yang berisi 600 saham unggulan di Eropa melemah 0,3% di sesi awal perdagangan. Indeks saham sektor komoditas dasar menjadi pemimpin koreksi dengan drop 2,5% sementara indeks saham sektor utilitas naik 0,9%.
Selang 10 menit kemudian indeks Stoxx menjadi minus 1,5 poin (-0,37%) ke 411,9. Indeks DAX Jerman surut 36,4 poin (-0,24%) ke 14.043,67 sementara CAC Prancis berkurang 10 poin (-0,17%) ke 5.820,04. Di sisi lain, indeks FTSE Inggris turun 26,1 poin (-0,39%) ke 6.649,33.
Bursa Eropa cenderung mengikuti tren di Asia Pasifik yang mayoritas indeks sahamnya melemah, Indeks Nikkei 225 Jepang dan Hang Seng (Hong Kong) kompak drop lebih dari 2%, tepat setelah yield obligasi AS tenor 10 tahun naik kembali menjadi 1,4757%.
Kontrak berjangka (futures) indeks saham AS juga cenderung melemah, setelah kemarin Wall Street ditutup di zona merah. Sepekan lalu, bursa saham AS memang melemah setelah yield obligasi acuan tersebut melesat hingga menyentuh angka 1,6%.
Saham teknologi menjadi pemicu utama koreksi karena pelaku pasar juga menghindarinya dan mendiversifikasi aset kepemilikannya menyambut pemulihan ekonomi yang berpeluang tercapai di tengah masifnya vaksinasi Covid-19 dan kucuran paket stimulus fiskal.
Investor di seluruh dunia bakal memantau pernyataan bos bank sentral AS (Federal Reserve/ The Fed) Jerome Powell yang akan berbicara mengenai perkembangan inflasi dan ekonomi.
Dari Benua Biru, data Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers' Index/PMI) sektor konstruksi per Februari versi IHS Markit bakal keluar, menggambarkan ekspansi/kontraksi sektor konstruksi di Inggris, Jerman, Prancis, Italia dan zona euro secara umum.
Kabar korporasi yang dipantau di antaranya adalah rilis kinerja keuangan Lufthansa, Merck, dan Aviva. Lufthansa melaporkan rugi bersih yang membaik pada kuartal IV-2020 tetapi rugi bersih setahun penuh masih mencapai 6,7 miliar euro (US$ 8,1 miliar) pada 2020.
TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA
(ags/ags) Next Article Yield SBN AS Sentuh 1,6%, Bursa Eropa Dibuka Melemah