
Cuan! Saham Bank Mini Unjuk Gigi, Masuk di Top Gainers

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Reli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepekan ini sebesar 0,24% ke 6.256,75 diwarnai aksi beli saham bank-bank kecil, yang mendominasi jajaran pencetak reli terbesar (top gainer).
Menurut data RTI, empat dari lima saham yang pekan ini masuk jajaran peraih reli terbesar bergerak di industri perbankan, yang mendapatkan angin segar dari rencana Otoritas jasa Keuangan (OJK) mengakselerasi konsolidasi dan pengembangan bank digital.
Keempat saham tersebut adalah BKSW (PT Bank QNB Indonesia Tbk), AMAR (PT Amar Indonesia Tbk), BNBA (PT Bank Bumi Arta Tbk), dan BABP (PT MNC International Tbk). Sepekan, saham mereka melompat masing-masing sebesar 174%, 98,15%, 94,15%, dan 78,6%.
Saham bank kecil menguat karena spekulasi pengembangan bank digital yang kian marak. Bank Amar, misalnya, sejak awal dikembangkan sebagai bank digital berbasis financial technology (fintech) yang fokus menggarap sektor ritel serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Spekulasi akuisisi bank kecil untuk pengembangan digital kian marak setelah Sea Group mencaplok PT Bank Kesejahteraan Ekonomi dan mengubahnya menjadi PT Bank Seabank Indonesia (Seabank). Gojek juga menjadi pemegang saham PT Bank Jago Tbk (ARTO).
Sementara itu, bank besar seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencaplok Rabobank dan diubah menjadi bank digital bersaing dengan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang mengubah PT BRI Agroniaga menjadi bank digital.
Ke depan, perusahaan fintech akan lebih memilih mengakuisisi bank kecil yang sudah beroperasi ketimbang mengajukan izin bank digital. Pasalnya, pendirian bank digital baru memerlukan modal Rp 10 triliun, sedangkan transformasi bank lama cukup menyediakan modal Rp 3 triliun.
Satu lagi saham yang memuncaki top gainer pekan ini adalah IKAN (PT Era Mandiri Cemerlang Tbk), dengan lompatan sebesar 179,7% ke level Rp 179 per unit. Dalam keterbukaan informasi ke otoritas bursa, manajemen menyatakan tidak mengetahui penyebab volatilitas sahamnya.
Namun, Direktur Utama Era Mandiri Johan Rose pada Selasa lalu menyebutkan bahwa pihaknya masih optimistis mampu melakukan ekspor ikan dan produk olahan ikan ke berbagai negara tujuan di luar negeri meski masih menghadapi tantangan pandemi.
"Seiring dengan proses vaksinasi di seluruh dunia, termasuk negara-negara tujuan ekspor, kami yakin tahun ini akan lebih baik. Perusahaan menargetkan akan ada kenaikan volume ekspor sebesar 10%-20% di tahun ini," tuturnya dalam keterangan resmi.
TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA
(ags/ags) Next Article Omnibus Law Diteken, Saham Ini Cuan & Jadi Top Gainers