
Demam Youtuber! Grup Bakrie Rogoh Rp 1 T Bikin Konten Digital

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Emiten media Grup Bakrie, PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), berencana mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 1 triliun dalam 5 hingga 6 tahun ke depan. Belanja modal atau capex (capital expenditure) tersebut akan difokuskan VIVA untuk membuat konten dan digital.
Presiden Direktur Visi Media Asia, Anindya Novyan Bakrie mengatakan, belanja modal tersebut rencananya akan dipenuhi dari kas internal perusahaan
"Kami melihat dalam 5-6 tahun ini, VIVA akan investasi capex jumlahnya Rp 1 triliun, khusus buat konten dan digital," kata Anin Bakrie, dalam jumpa pers usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Senin (15/3/2021).
Anin juga menjelaskan, saat ini Grup VIVA memang sedang fokus mengembangkan komunitas berbasis digital selain tetap mengandalkan bisnis free to air dari ANTV dan TV-One dan VIVA Network.
Tak hanya itu, baru-baru ini, VIVA juga menggandeng kalangan pemengaruh (influencer) dan membuat platform khusus.
"VIVA banyak kerja sama dengan influencer, VIVA adalah medianya influencer, ini sangat besar perannya ke depannya," kata Anin Bakrie.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Intermedia Capital Tbk (MDIA), Arief Yahya menjelaskan, memang ada rencana dari VIVA sebagai pemegang saham untuk membuat perusahaan baru yang akan fokus mengelola konten digital.
"Tahun ini akan diluncurkan," kata Arief yang juga mantan Menteri Pariwisata ini.
Dia melanjutkan, saat ini VIVA masih melakukan kalkulasi mengenai rencana investasi dan melakukan kajian mengenai valuasi dari pendirian perusahaan baru tersebut.
"Sekarang belum kita hitung [nilai investasinya], tetapi kita memulai dengan partnership dulu," ujar Arief Yahya.
Sebagai informasi saja, kinerja emiten bersandi VIVA ini, sampai dengan September 2020 lalu masih cukup tertekan. Perseroan mencatatkan kerugian yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 994,57 miliar, lebih dalam dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 360,38 miliar.
Sementara itu, dari sisi pendapatan juga mencatatkan penurunan dari sebelumnya Rp 1,65 triliun menjadi Rp 1,29 triliun. Pendapatan tersebut, secara rinci ditopang dari pendapatan iklan Rp 1,28 triliun, lebih rendah dari posisi September 2019 sebesar Rp 1,65 triliun.
Sedangkan, pendapatan non-iklan 6,93 miliar sedikit meningkat dari tahun lalu Rp 5,68 miliar.
Dalam kesempatan itu, pemegang saham VIVA juga menyetujui rencana penjualan sebanyak 39% saham perseroan di MDIA, induk PT Cakrawala Andalas Televisi (CATV) sebagai perusahaan pengelola ANTV, kepada Reliance Capital International Limited (RCIL).
Hal ini disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) VIVA yang diselenggarakan pada Senin (15/3/2021). Jumlah saham yang dilepas tersebut setara dengan 15,29 miliar saham.
Reliance Capital International Limited (RCIL) adalah pihak yang disetujui kreditur untuk melaksanakan jual beli saham tersebut. Penjualan saham MDIA tersebut dilakukan dengan nilai US$ 171,8 juta, setara dengan Rp 2,43 triliun atau Rp 158 per saham.
(tas/tas) Next Article Diguncang Kabar Ardi Bakrie-Nia, 4 Saham Grup Bakrie Nyungsep
