²©²ÊÍøÕ¾

Terjun Bebas! 2020 Laba WIKA Ambles 92%, Cuma Rp 186 M

Monica Wareza, ²©²ÊÍøÕ¾
26 March 2021 15:50
wika gedung
Foto: wikagedung.co.id

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Perusahaan konstruksi pelat merah PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) sepanjang 2020 lalu mengalami penurunan kinerja yang signifikan. Laba bersih perusahaan terjun menjadi senilai Rp 185,76 miliar pada 31 Desember 2020 lalu.

Nilai tersebut jauh dari capai perusahaan di periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 2,28 triliun, atau mengalami penurunan hingga 91,87% secara tahunan (year on year/YoY).

Turunnya pendapatan ini terutama terjadi karena turunnya pendapatan perusahaan di tahun lalu sebesar 39,23% YoY. Tercatat pada akhir tahun lalu pendapatan perusahaan senilai Rp 16,53 triliun dari sebelumnya di akhir Desember 2019 yang senilai Rp 27,21 triliun.

Sejalan dengan penurunan pendapatan ini, beban pokok pendapatan perusahaan turun menjadi Rp 15,01 triliun dari sebelumnya Rp 23,73 triliun.

Beban penjualan turun menjadi Rp 11,27 miliar dari sebelumnya Rp 13,18 miliar. Beban administrasi juga turun tipis menjadi Rp 883,29 miliar dari sebelumnya Rp 917,35 miliar.

Namun beban lain-lain naik tajam menjadi Rp 2,23 triliun dari sebelumnya hanya senilai Rp 37,71 miliar. Namun pendapatan lain-lain bertambah menjadi Rp 3,06 triliun dari Rp 1,18 triliun.

Beban pendanaan pada akhir tahun lalu naik menjadi Rp 1,22 triliun dari Rp 884,25 triliun.

Beban rugi entitas asosiasi berkurang menjadi Rp 3,45 miliar dari Rp 263,82 miliar namun terjadi penurunan pada bagian laba entitas ventura bersama menjadi Rp 472,17 miliar dari Rp 939,11 miliar.

Direktur Utama Wijaya Karya Agung Budi Waskito mengatakan kontribusi terbesar dari penjualan didapat dari sektor infrastruktur dan Gedung yang kemudian diikuti secara berturut-turut oleh sektor industri, energi & industrial plant serta properti.

"Meskipun berada di tengah pandemi Covid-19, kondisi keuangan Perseroan terbukti tetap sehat yang tercermin lewat arus kas positif dari aktivitas operasinya sebesar Rp 141,28 miliar," kata Agung dalam siaran persnya, Jumat (26/3/2021).

Perusahaan sepanjang tahun lalu melakukan efisiensi dengan penghematan biaya usaha dan operasional. Langkah ini diambil salah satunya untuk menjaga agar tidak terjadi pemutusan hubungan kerja terhadap karyawannya.

Untuk tahun ini, perusahaan menargetkan untuk memperoleh kontrak baru sebesar Rp 40,12 triliun dengan target perolehan kontrak di tangan (order book) sebesar Rp 115,02 triliun.

"Proyek-proyek tersebut menjadi modal produksi hingga beberapa tahun mendatang, sehingga dengan kapasitas yang ada sekarang, WIKA akan terus tumbuh. Kami yakin dengan menjalankan protokol pencegahan Covid-19 dan perilaku hidup sehat, target yang telah ditetapkan bisa tercapai dan melanjutkan torehan berbagai prestasi," kata dia.

Bulan lalu perusahaan menerbitkan surat utang, obligasi dan sukuk senilai total Rp 3 triliun. Obligasi yang akan diterbitkan senilai total Rp 2,5 triliun dalam tiga seri.

Seri A dengan emisi Rp 495 miliar dengan tenor tiga tahun dan dibanderol dengan tingkat bunga 8,5% per tahun. Seri B dengan emisi Rp 745 miliar untuk tenor lima tahun dan tingkat bunga 9,10% per tahun. Terakhir seri C senilai Rp 1,25 triliun dengan kupon 9,75% per tahun dan memiliki tenor tujuh tahun.

Kemudian sukuk mudharabah senilai Rp 500 miliar, diterbitkan dalam tiga seri dan memiliki tingkat bagi hasil floating dengan tenor tiga, lima dan tujuh tahun. Seri A dengan nilai emisi Rp 134,3 miliar, seri B sebesar Rp 211,6 miliar dan seri C dengan nilai penerbitan Rp 154,1 miliar.

Hingga akhir tahun lalu, nilai total liabilitas perusahaan mencapai Rp 51,45 triliun, naik dari posisi akhri tahun 2019 yang senilai Rp 42,89 triliun. Liabilitas jangka pendek naik menjadi Rp 44,16 triliun dari Rp 30,34 triliun sedang liabilitas jangka panjang turun menjadi Rp 7,28 triliun dari Rp 12,54 triliun.

Total ekuoitas perusahaan tercatat sebesar Rp 16,65 triliun di akhir tahun lalu berkurang dari posisi akhir Desember 2019 yang sebesar Rp 19,21 triliun.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular