
Wow! Bukan ke TLKM, Indosat Nego Jual Menara ke AS Rp 10 T

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Emiten menara telekomunikasi, PT Indosat Tbk (ISAT) dikabarkan dalam tahap mendekati kesepakatan untuk menjual sebanyak 4.000 menara kepada perusahaan digital yang berbasis di AS, Digital Colony.
Bloomberg menuliskan, potensi nilai transaksi penjualan menara tersebut mencapai US$ 700 juta atau sekitar Rp 10,8 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.400 per US$.
"Digital Colony berencana untuk membeli aset menara melalui Edgepoint Infrastructure, kemitraan yang baru-baru ini dibentuk dengan mantan CEOÂ Edotco Group Suresh Sidhu," tulis laporan tersebut, dikutip Selasa (30/3/2021).
Kesepakatan akan dicapai beberapa pekan setelah Indosat mengatakan sedang dalam tahap awal menjajaki penjualan sekitar 4.000 menara, tanpa menyebutkan pembeli potensial.
Menurut sumber yang mengetahui rencana ini, pembicaraan masih bisa tertunda atau bahkan batal. Juru bicara Edgepoint menolak berkomentar.
Sementara itu, terkait rencana divestasi aset ini, manajemen Indosat, sore ini akan mengumumkan langsung informasi ini yang rencananya akan dihadiri President Director & CEO Indosat Ooredoo, Ahmad Al-Neama.
Merepons kabar ini, pada perdagangan hari ini, harga saham ISAT terpantau bergerak fluktuatif dan bergerak di rentang Rp 6.300 sampai dengan Rp 6.500 per saham. Saat ini, nilai kapitalisasi pasar ISAT mencapai Rp 34,51 triliun.
Sebagai catatan, Digital Colony telah menjadi pemain aktif dalam konsolidasi infrastruktur telekomunikasi di Asia dan Edgepoint dapat mengumpulkan 20.000 hingga 50.000 menara dalam 5 hingga 7 tahun ke depan.
Sebelumnya, Qatar's Ooredoo, yang memiliki 65% saham di Indosat, mengatakan pada Desember pihaknya sedang dalam pembicaraan dengan CK Hutchison Holdings Ltd. untuk menggabungkan bisnis mereka di Indonesia sebagai bagian dari konsolidasi untuk menghadapi persaingan di pasar terbesar di Asia Tenggara.
Rencana Indosat melepas 4.000 menara juga menarik minat perusahaan lain termasuk PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dan PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).
Kedua perusahaan ini merupakan pembeli setia dari menara-menara yang dilepas oleh Indosat. Setelah pada 2019 lalu kedua perusahaan ini juga menjadi pembeli dari total 3.100 menara yang dilepas oleh perusahaan telko yang saat ini dikendalikan oleh induknya asal Qatar ini.
Nilai pembelian 3.100 menara tersebut pada saat itu mencapai Rp 6,39 triliun. Dari 3.100 menara, 2.100 di antaranya diambil oleh Mitratel dan sisanya diambil oleh Protelindo, anak usaha TOWR.
Vice President Corporate Communication Telkom Indonesia Pujo Pramono menyebut terus membuka peluang untuk pengembangan bisnis secara inorganik. Ini termasuk untuk menambah menara telekomunikasi.
"Telkom beserta anak-anak perusahaannya, termasuk Mitratel, senantiasa terus menjajaki peluang pengembangan bisnis secara inorganik, termasuk di industri menara telekomunikasi. Kami terbuka untuk melakukan aksi korporasi yang memberi nilai tambah bagi perusahaan dan para pemegang saham," kata Pujo kepada ²©²ÊÍøÕ¾, Rabu (24/2/2021).
Adapun Digital Colony sempat dikabarkan masuk ke perusahaan menara Grup Northstar, PT PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT).
(tas/tas) Next Article Sempat Babak Belur, Indosat Cetak Laba Semester I Rp 5,5 T
