
Saham MD Pictures Jadi Top Loser, Saham Erick Thohir Melesat!

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Saham emiten Grup Mahaka yang didirikan Menteri BUMN Erick Thohir, PT Mahaka Media Tbk (ABBA), menjadi jawara top gainers hari ini. Berbanding terbalik, saham emiten rumah produksi PT MD Pictures Tbk (FILM) kembali tersungkur sebagai top losers pada perdagangan, Rabu ini (14/4/2021).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan 'otot kekarnya' hari ini, setelah berhasil rebound dari tren pelemahan selama tiga hari beruntun. IHSG melonjak 2,07% dan kembali ke level 6.000 ke posisi 6.050,27 pada penutupan sesi II perdagangan, Rabu (14/4)
Menurut data BEI, ada 322 saham naik, 187 saham merosot dan 137 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 10,23 triliun dan volume perdagangan mencapai 15,63 miliar saham.
Seiring menguatnya IHSG, investor asing pasar saham ramai-ramai masuk Indonesia dengan catatan beli bersih asing mencapai Rp 305,68 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan beli bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 720,68 miliar.
Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi I hari ini (14/4).
Top Gainers
MegaPower Makmur (MPOW), saham +34,55%, ke Rp 148, transaksi Rp 15,8 M
Mahaka Media (ABBA), +24,79%, ke Rp 292, transaksi Rp 141,7 M
Suryamas Dutamakmur (SMDM), +20,75%, ke Rp 128, transaksi Rp 21,9 M
Terregra Asia Energy (TRGA), +12,00%, ke Rp 168, transaksi Rp 70,0 M
Matahari Putra Prima (MPPA), +10,83%, ke Rp 665, transaksi Rp 130,9 M
Top Losers
Prima Globalindo Logistik (PPGL), saham -7,61%, ke Rp 85, transaksi Rp 5,1 M
Guna Timur Raya (TRUK), -6,43%, ke Rp 131, transaksi Rp 5,2 M
Sunindo Adipersada (TOYS), -6,35%, ke Rp 236, transaksi Rp 5,1 M
MD Pictures (FILM), -6,25%, ke Rp 525, transaksi Rp 70,8 M
Bank Victoria International (BVIC), -4,92%, ke Rp 174, transaksi Rp 5,3 M
Menurut data di atas, saham emiten pembangkit listrik MPOW berhasil menduduki peringkat pertama top gainers pada sesi II hari ini alias posisisaham ini tidak berubah sejak sesi I siang tadi. MPOW melesat 34,55% ke Rp 148/saham dengan nilai transaksi Rp 15,8 miliar.
Dengan ini, saham MPOW melanjutkan penguatan sejak dua hari sebelumnya, atau sejak Senin (12/4). Alhasil, dalam sepekan MPOW sudah melesat 49,49%, sementara dalam sebulan sudah 'terbang' 196%.
Di posisi kedua, saham emiten Grup Mahaka yang didirikan Menteri BUMN Erick Thohir, ABBA, melejit 24,79% ke Rp 292/saham. Nilai transaksi saham ini sebesar Rp 141,7 miliar.
ABBA berhasil rebound dari pelemahan Selasa kemarin (13/4), saat merosot 0,85% ke Rp 234/saham.
Terbaru, ABBA termasuk ke dalam 59 emiten yang mendapat notasi khusus oleh otoritas bursa. Dari jumlah 59 emiten tersebut, ABBA, bersama 31 perusahaan lainnya masuk dalam kategori emiten dengan ekuitas negatif atau dengan kode E.
Berdasarkan laporan keuangan per September 2020, ekuitas ABBA negatif Rp 40,22 miliar, berbanding terbalik dari periode yang sama tahun sebelumnya yang masih positif sebesar Rp 107,34 miliar.
Adapun dalam informasi yang terlampir bersamaan dengan laporan keuangan perusahaan, manajemen menjelaskan, penurunan nilai ekuitas dan asset pada periode yang berakhir pada 30 September 2020 di atas 20% terutama disebabkan oleh Penurunan Nilai Investasi pada Efek Ekuitas (Asset Keuangan tersedia untuk Dijual) di PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI).
Besaran nilai tersebut yakni dari Rp 173,65 miliar di 2019 menjadi Rp 45,69 miliar di periode yang berakhir tanggal 30 September 2020.
"Hal ini disebabkan adanya penurunan harga saham PT Mahaka Radio Integra Tbk [MARI] di Bursa Efek Indonesia, sebagai akibat dari anjloknya Indeks Harga Shama Gabungan [IHSG] yang terutama dipengaruhi ketidakpastian yang akan ditimbulkan oleh pandemi virus Covid-19," jelas manajemen, dikutip ²©²ÊÍøÕ¾, Rabu (13/4)
Ekuitas negatif adalah kondisi yang terjadi saat emiten yang bersangkutan mengalami kerugian usaha secara terus menerus sehingga menggerus nilai ekuitasnya.
Berbeda dengan ABBA, saham emiten rumah produksi FILM kembali ambles sebagai top loser hari ini, setelah anjlok 6,25% ke Rp 525/saham.
Kemarin, FILM juga menghuni top losers, setelah ambrol dan menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) 6,67% ke Rp 560/saham.
Kabar terbaru, manajemen perusahaan yang dipimpin produser film Manoj Punjabi ini memberikan pernyataan terkait dengan masuknya saham perusahaan dalam pengawasan khusus Bursa Efek Indonesia (BEI) akibat saham perusahaan bergerak di luar kebiasaan alias unusual market activity (UMA).
Manajemen FILM menyatakan, hingga saat ini tidak ada informasi atau fakta material yang mempengaruhi harga saham perusahaan. Hal ini terjadi setelah saham ini telah meroket hingga 200% dalam periode 6 bulan terakhir.
Selain FILM, emiten jasa transportasi barang, TRUK, kembali menjadi 'pecundang hari ini. Saham TRUK ambles 6,43% ke Rp 131/saham. Dengan ini saham TRUK sudah ambles sampai di atas 6% selama 7 hari beruntun, dengan enam di antaranya menyentuh ARB.
TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA
(adf/adf) Next Article Dear Sobat Cuan, Cek Dulu Top Gainers & Losers Sepanjang 2020
